MODEL PPTE (PRESENTATION, PRACTICE, TASKING, EVALUATION) PADA PEMBELAJARAN BAHASA

Print Friendly and PDF

MODEL PPTE (PRESENTATION, PRACTICE, TASKING, EVALUATION) PADA PEMBELAJARAN BAHASA


Oleh: 1) Tri Suyanto, SS 2) Fatchur Rochman, SS 3) Binti Rohmani Taufiqoh, S.Pd 4) M.Makmun Murod, S.Ag

Guru Rumpun Bahasa 

Madrasah Tsanawiyah Negeri 5 Karanganyar



       Bahasa adalah sarana untuk menyampaikan pikiran dan perasaan seseorang kepada orang lain. Bahasa adalah cara terpenting bagi manusia untuk berinteraksi satu sama lain. Ada banyak perspektif yang berbeda tentang bagaimana orang melihat belajar bahasa. 

       Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan manusia untuk berkomunikasi, bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. Bahasa memungkinkan manusia mengungkapkan perasaan, pikiran, emosi, keinginan, dan keyakinan mereka.

       Bahasa adalah fenomena sosial yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Ia tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi tetapi juga sebagai media untuk mengekspresikan identitas budaya dan sosial. Pemahaman tentang bahasa membantu kita memahami interaksi manusia dan dinamika sosial yang ada di dalamnya.

Dalam proses mempelajari berbagai bahasa memerlukan model pembelajaran PPTE.

Model pembelajaran PPTE (Presentation, Practice, Tasking, Evaluation) adalah pendekatan yang bertujuan untuk menciptakan pengalaman belajar yang terstruktur dan efektif. Model ini terdiri dari empat tahap yang saling berhubungan, yaitu:

1. Presentation (Penyampaian)

      Pada tahap ini, guru menyampaikan materi pelajaran kepada siswa dengan cara yang jelas dan terstruktur. Penyampaian dapat dilakukan melalui berbagai media, seperti presentasi, video, atau demonstrasi langsung. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman awal kepada siswa mengenai konsep atau topik yang akan dipelajari.

2) Practice (Latihan)

       Setelah penyampaian materi, siswa diberikan kesempatan untuk berlatih. Latihan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan. Dalam tahap ini, siswa dapat melakukan latihan individu atau kelompok untuk menerapkan pengetahuan yang baru mereka pelajari.

3) Tasking (Penugasan)

       Di tahap ini, siswa diberikan tugas atau proyek yang berkaitan dengan materi yang telah dipelajari. Tugas ini dirancang untuk mendorong siswa menerapkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam konteks yang lebih nyata dan relevan. Penugasan juga dapat melibatkan kerja kelompok untuk meningkatkan kolaborasi antar siswa.

4. Evaluation (Evaluasi)

       Tahap terakhir adalah evaluasi, di mana guru menilai pemahaman dan keterampilan siswa setelah melalui proses pembelajaran. Evaluasi dapat dilakukan melalui tes, kuis, atau penilaian proyek. Tujuannya adalah untuk mengukur sejauh mana siswa telah memahami materi dan siap untuk melanjutkan ke topik berikutnya.

       Model PPTE memberikan kerangka kerja yang jelas bagi guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran serta membantu siswa dalam memahami dan menerapkan materi dengan lebih baik.

Keuntungan Menggunakan Model PPTE adalah sebagai berikut:

1. Struktur yang Jelas

2. Meningkatkan Pemahaman Siswa

3. Interaksi Aktif

4. Evaluasi Berkelanjutan

5. Fleksibilitas Penggunaan Media

6. Meningkatkan Retensi Informasi

       Dengan menggunakan PPTE (Presentation, Practice, Tasking, Evaluation) pada pembelajaran Bahasa dapat memudahkan proses belajar siswa.


Daftar Pustaka

Arsyad, A. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Djamarah, S.B., & Zain, A. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Mulyasa, E. (2013). Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sudjana, N. (2013). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Syaifullah, S.Pd., M.Si. (n.d.). Model dan Metode Pembelajaran. UPI.



1 komentar:


Top