GIVE RADIO IKOM UNIVET














Redaksi / Pemasangan Iklan






Total Tayangan Halaman

MODEL PILIHAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIMBINGAN KONSELING
MODEL PILIHAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIMBINGAN KONSELING
Oleh: 1) Suwito, S.Pd., M.Si 2) Istianatun Shofuro, S.Pd 3) Indarwati, S.Pd 4) Winda Kurniawati, S.Pd.
Guru Rumpun Bimbingan Konseling
Madrasah Tsanawiyah Negeri 5 Karanganyar
Model pembelajaran Bimbingan Konseling merupakan proses pemberian bantuan secara berkesinambungan kepada seseorang atau kelompok untuk mengembangkan potensi dirinya, memahami diri, dan lingkungannya. Konseling terbimbing juga bertujuan untuk membantu konseli mencapai kemandirian, seperti memahami, menerima, mengarahkan, dan mengambil keputusan.
Menurut Prayitno (2009) menyatakan bahwa Bimbingan Konseling adalah bentuk layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan siswa untuk memahami dan mengatasi permasalahan yang dihadapi melalui arahan yang diberikan oleh konselor secara bertahap. Proses ini membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan mengelola diri dan memahami konsekuensi dari setiap keputusan yang diambil.
Model Pilihan Kelompok (Group Theory) merupakan abstraksi dari proses pembuatan kebijakan di mana berbagai kelompok kepentingan berusaha untuk mempengaruhi isi dan bentuk kebijakan secara interaktif. Dalam model ini, pembuatan kebijakan dilihat sebagai hasil dari negosiasi dan kompromi antara berbagai kelompok yang memiliki kepentingan yang berbeda.
Karakteristik Model Pilihan Kelompok sebagai berikut:
1. Interaksi Antar kelompok: Proses pembuatan kebijakan melibatkan interaksi antara kelompok-kelompok yang saling bersaing untuk mempengaruhi keputusan.
2. Bargaining dan Negosiasi: Kebijakan dihasilkan melalui proses bargaining, di mana kelompok-kelompok berusaha mencapai kesepakatan mengenai isu-isu yang saling mempengaruhi.
3. Pengaruh Berbasis Sumber Daya: Tingkat pengaruh suatu kelompok ditentukan oleh jumlah anggota, kekayaan, kekuatan organisasi, dan hubungan dengan pembuat keputusan.
4. Kompetisi untuk Mempengaruhi Kebijakan: Kelompok-kelompok berkompetisi.
Keuntungan menggunakan Model Pilihan Kelompok yaitu: (1) Mencerminkan Realitas Sosial: Model ini mencerminkan dinamika sosial di mana berbagai kepentingan saling bertarung dalam pembuatan keputusan, (2) Mengakomodasi Berbagai Perspektif: Dengan melibatkan banyak kelompok, model ini dapat menghasilkan kebijakan yang lebih inklusif dan representatif. (3) Fleksibilitas dalam Proses Pembuatan Kebijakan: Proses negosiasi memungkinkan penyesuaian terhadap perubahan kondisi dan kebutuhan masyarakat.
Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa. Jika seseorang mempunyai keinginan untuk belajar, ia akan memperoleh hasil yang diharapkan dalam belajarnya. Motivasi bertindak sebagai kekuatan pendorong untuk mencapai hasil yang baik. Orang melakukan suatu kegiatan karena mereka termotivasi. Motivasi belajar yang tinggi akan menghasilkan hasil belajar yang optimal.
Motivasi belajar adalah keadaan di mana seseorang memiliki dorongan untuk melakukan sesuatu untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Mc Donald dalam Kompri (2016: 229) motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya emosi dan respon untuk mencapai suatu tujuan. Dengan demikian, munculnya motivasi ditandai dengan adanya perubahan energi dalam diri seseorang, yang dapat diwujudkan, tetapi tidak harus diwujudkan.
Dengan menggunakan Pilihan Kelompok pada pembelajaran Bimbingan Konseling dapat meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dalam proses belajar siswa.
Daftar Pustaka
Agustio, L. (n.d.). Relasi Antara Masyarakat dan Pemerintah Kota Surabaya. Diakses dari repository.unair.ac.id.
Nurjati Widodo. (2012). Informasi, Manajemen Publik dan Pengambilan Keputusan. Diakses dari lecture.ub.ac.id.
Prayitno, P. (2009). Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
Kompri, (2016) Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru Dan Siswa, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,)
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Oleh : Wahyu Sri Ciptaningtyaswuri, S.Pd.SD Guru SDN Kaliayu, Cepiring, Kendal Jawa Tengah Wahyu Sri Ciptaning...
-
PERMAINAN OLAHRAGA DALAM PENJAS ADAPTIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh : Agus Dwi Surahman, S.Pd Guru SLB BC YSBPD Wuryantoro, Wonogiri ...
-
Siswa kelas 8 dan 9 memamerkan hasil karya Batik Carnival, yaitu kostum unik yang terbuat dari kain batik hasil karya sendiri serta bahan be...
-
Kepala SMP Negeri 8 Surakarta, Triad Suparman, M.Pd beserta bapak ibu guru dan siswa foto bersama dengan karya tulisan kata-kata mutiara. ...
Tidak ada komentar: