MODEL EEDA (EXPLAINING, ENGAGEMENT, DRILING, ASSESMENT) PADA PEMBELAJARAN FIQIH DAN AKIDAH

Print Friendly and PDF

MODEL EEDA (EXPLAINING, ENGAGEMENT, DRILING, ASSESMENT) PADA PEMBELAJARAN FIQIH DAN AKIDAH 


Oleh: 1) Warjiyo, S.PdI 2) H.Sukidi, S.Ag.,S.Pd.,M.PdI 3) Sumiyati, S.Pd.I 4) Ana Shawamah, S.Pd.I 5) Siti Zulaicha, S.Pd.I 6) Nuriyah Fathul Janah, S.PdI

Guru Rumpun Fiqih dan Akidah

Madrasah Tsanawiyah Negeri 5 Karanganyar



       Model EEDA merupakan metode pembelajaran yang mengutamakan interaksi aktif antara guru dan siswa. Model ini bertujuan untuk membantu siswa memahami materi secara mendalam, serta meningkatkan keterampilan praktis mereka melalui latihan dan evaluasi.

Berikut merupakan langkah-langkah model pembelajaran Model EEDA (Explaining, Engagement, Driling, Assesment):

1. Explaining (Menjelaskan)

       Pada tahap ini, guru menjelaskan materi pelajaran dengan cara yang jelas dan terstruktur. Penjelasan dapat dilakukan melalui ceramah, demonstrasi, atau penggunaan media pembelajaran. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman awal kepada siswa tentang konsep yang akan dipelajari.

2. Engagement (Keterlibatan)

       Setelah penjelasan, guru mendorong keterlibatan siswa melalui diskusi, tanya jawab, atau aktivitas kelompok. Pada tahap ini, siswa diajak untuk aktif berpartisipasi dan mengemukakan pendapat mereka. Keterlibatan ini penting untuk membangun minat dan motivasi belajar siswa.

3. Drilling (Latihan)

       Di tahap ini, siswa melakukan latihan atau praktik untuk memperkuat pemahaman mereka terhadap materi yang telah diajarkan. Latihan dapat berupa soal-soal latihan, simulasi, atau kegiatan praktis lainnya. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa siswa dapat menerapkan pengetahuan yang telah mereka pelajari.

4. Assessment (Penilaian)

       Tahap terakhir adalah penilaian, di mana guru mengevaluasi pemahaman dan keterampilan siswa setelah proses pembelajaran. Penilaian dapat dilakukan melalui tes, kuis, atau proyek. Umpan balik dari penilaian ini penting untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi dan area mana yang perlu diperbaiki. 

      Model EEDA memberikan struktur yang jelas dalam proses pembelajaran, mulai dari penyampaian materi hingga penilaian hasil belajar. Pendekatan ini mendorong keterlibatan aktif siswa dan memastikan bahwa mereka tidak hanya memahami teori tetapi juga dapat menerapkannya dalam praktik.

       Model pembelajaran EEDA (Explaining, Engagement, Drilling, Assessment) memiliki sejumlah keuntungan yang signifikan dalam meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar. Berikut adalah beberapa keuntungan dari model EEDA:

1. Peningkatan Pemahaman Materi

2. Keterlibatan Siswa yang Aktif

3. Praktik yang Efektif

4. Evaluasi yang Komprehensif

5. Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis

6. Fleksibilitas dalam Pembelajaran

7. Menciptakan Lingkungan Belajar yang Positif

       Dengan menggunakan EEDA (Explaining, Engagement, Driling, Assesment) pada pembelajaran Fiqih dan Akidah dapat meningkatkan hasil nilai siswa.


Daftar Pustaka

Kurniawan, A., & Hidayati, N. (2021). Implementasi Model Pembelajaran EEDA di Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah Pendidikan.

Sopandi, N., & Handayani, S. (2019). Model Pembelajaran EEDA. Diakses dari repositori.unsil.ac.id.

Suyanto, S., & Rahardjo, M. (2020). Model Pembelajaran EEDA dalam Meningkatkan Hasil Belajar. Jurnal Pendidikan.



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top