Prodi Teknik Industri Univet Bantara Adakan Workshop Pengoperasian Mesin 3D Printer

Print Friendly and PDF

Narasumber Aloysius Triyanto saat menjelaskan tentang manfaat dan pengoperasian mesin 3D printer.


Prodi Teknik Industri Univet Bantara Adakan Workshop Pengoperasian Mesin 3D Printer

Sukoharjo- majalahlarise.com -Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo mengadakan workshop pengoperasian mesin 3D printer dengan menghadirkan narasumber Aloysius Triyanto (Chrismadika 3D Printer) diikuti dosen dan mahasiswa. Bertempat di ruang Laboratorium komputer. Sabtu (15/7/2023).

Ketua laboratorium Prodi Teknik Industri, Rian Prasetya saat ditemui disela-sela kegiatan mengatakan tujuan workshop ini untuk mengembangkan laboratorium desain menggunakan fasilitas 3D printer.

"Adanya fasilitas 3D printer ini kita harus melakukan training kepada mahasiswa dan dosen agar bisa mengoperasikan mesin 3D printer," terangnya.

Lebih lanjut dikatakan, selain mahasiswa memiliki kemampuan mendesain nantinya juga mempunyai kemampuan membuat prototipe terkait desain yang dirancangnya.


Baca juga: Crew GIVE RADIO Prodi Ilmu Komunikasi Univet Bantara Ikuti Workshop Pengelolaan Radio Internet

"Fasilitas mesin 3D printer ini nantinya juga bisa digunakan sarana penunjang skripsi mahasiswa terkait desain dan penelitian dosen dibidang desain," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Dekan Fakultas Teknik, Matilda Sri Lestari, ST, MT dalam sambutan sekaligus membuka kegiatan workshop mengatakan adanya workshop yang dipelajari basic 3D printer diharapkan memperoleh ilmu yang bermanfaat bisa menambah pengetahuan dan ketrampilan yang lain.

"Kami berharap setelah acara ini selesai terutama mahasiswa bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan nantinya bisa mengembangkannya. Di sini ada fasilitas komputer yang bisa digunakan untuk berlatih," harapnya.

Dalam pemaparan materi, narasumber Aloysius Triyanto menjelaskan manfaat, bagian-bagian mesin 3D printer serta cara mengoperasikan mesin 3D printer. 

"Alasan mengapa kita menggunakan 3D printer karena dalam proses manufaktur subtraktif tradisional sebuah blok bahan dipotong untuk menciptakan sebuah objek bisa menghasilkan sampai 90% limbah. Karena 3D printing menggunakan proses aditif, sedikit atau tidak ada bahan yang terbuang," ungkapnya.

Dikatakan pula, dengan menggunakan 3D printing setiap desain bisa berbeda dan tidak ada biaya alat atau perakitan tambahan. "Produk seperti pulpen, pelindung ponsel dan lain-lain diciptakan pada lini perakitan biaya yang efesien untuk dihasilkan dengan cara ini," ujarnya. (Sofyan)

Baca juga: Mensinergikan Langkah Bersama SD Muhammadiyah PK Banyudono Gelar Rapat Kerja


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top