Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Univet Bantara Gelar Seminar Akademik Menjadi Guru Cerdas di Era Digital

Print Friendly and PDF

Narasumber Dr. Muhammad Rohmadi menjelaskan materi seminar.


Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Univet Bantara Gelar Seminar Akademik Menjadi Guru Cerdas di Era Digital

Sukoharjo- majalahlarise.com -Program studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) Sukoharjo menyelenggarakan Seminar Akademik "Menjadi Guru Cerdas di Era Digital" menghadirkan narasumber Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum (UNS Surakarta). Bertempat di ruang seminar Gedung H Lantai 3. Jumat (26/5/2023).

Ketua Program studi Pendidikan Bahasa Inggris, Arin Ariyani dalam laporan menyampaikan kegiatan seminar akademik ini merupakan agenda kegiatan dari Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris yang diselaraskan dengan kebutuhan guru dan calon guru di era digital. 

"Harapannya mahasiswa memiliki bekal kedepan menjadi seorang guru tidak hanya guru biasa tetapi guru yang cerdas, adaptif yang saat ini harus melek teknologi," ungkapnya.

Narasumber seminar, dosen dan mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa Inggris Univet Bantara saat foto bersama.

Baca juga: Perkuat Karakter Siswa, SMP Muhammadiyah PK Ajak Siswa Belajar di Dayu, Sragen

Dekan FKIP Univet, Dr. Singgih Subiyantoro dalam sambutan sekaligus membuka kegiatan mengatakan kompetisi dan persaingan ketat masuk dunia kerja bagi sarjana saat ini. Tidak hanya mengandalkan ijazah tetapi harus memiliki kemampuan dan ketrampilan tambahan sesuai kebutuhan saat ini yaitu kemampuan berpikir kreatif, berpikir kritis, kolaborasi dan komunikasi.

"Ijazah S1 prodi Pendidikan Bahasa Inggris saja belum tentu langsung diterima langsung kerja. Masih banyak rentetan pertanyaan yang diajukan. Apakah bahasa Inggrisnya aktif atau pasif, apakah bisa mendesain, apakah bisa editing video, apakah bisa videografi dan fotografi dan pertanyaan lainnya. Ini jadi tantangan bagi kita semua dan kemudahan bagi yang memiliki kompetensi," paparnya.

Ketua panitia, Giyatmi mengatakan kegiatan  ini bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa jadi calon pendidik yang nantinya bisa mendidik generasi yang pada waktunya. 

"Tiap guru akan mendidik generasi yang memiliki ciri dan masa yang berbeda. Gurunya sama yang diajar berbeda. Selain itu menjadi guru harus bisa adaptif sehingga nanti tidak ketinggalan zaman," ujarnya.

Sementara itu, dalam pemaparan materi Dr. Muhammad Rohmadi menjelaskan dosen dan guru harus menguasai ketrampilan abad 21 yaitu berpikir kreatif, berpikir kritis, dan kolaboratif yang didukung dengan kemampuan berliterasi rajin menulis dan membaca untuk multi generasi NKRI.

"Kesepakatan forum ekonomi dunia ada enam literasi dasar yang harus dikuasai yaitu literasi nulis membaca, literasi numerik, literasi digital, literasi sains, literasi budaya kekeluargaan," jelasnya.

Disampaikan pula dengan penguasaan teknologi dosen dan guru harus mampu melihat konteks pembelajaran yang ditunjukkan dan akhirnya mampu mengidentifikasi, merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, dan memberikan penilaian pembelajaran efektif dan berkelanjutan. (Sofyan)

Baca juga: Tausyiah Ngaji Jam ke Nol SMPN 2 Giritontro Hadirkan Kepala KUA Giritontro



1 komentar:

  1. Mantabs, multigenerasi NKRI memang harus terus belajar dan membelajarkan diri untuk terus berinovasi tiada henti. Tetap sehat dan bersemangat selalu.

    BalasHapus


Top