PERAN GURU DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA

Print Friendly and PDF

PERAN GURU DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA

Oleh : Ari Nur Cahyani

SD Negeri Weru, Nogosari, Boyolali Jawa Tengah

Ari Nur Cahyani


       Kurikulum merdeka mempunyai dua struktur khusus yang menjadi khas, yaitu kegiatan yang bersifat intrakurikuler dan kegiatan bersifat proyek baik secara perorangan maupun kelompok yang penerapannya diserahkan sepenuhnya kepada sekolah, yang berarti guru bertanggung jawab secara penuh terkait keberhasilan Implementasi Kurikulum Merdeka di sekolah. Keberhasilan Kurikulum merdeka dapat dilihat dari efektifitasnya kegiatan pembelajaran, yang berarti mempunyai hubungan dengan proses pembelajaran. Daya dukung proses pembelajaran dapat dilihat dari reaksi atau respon siswa saat pembelajaran sedang berlangsung. Efektifitas kegiatan pembelajaran dapat dilihat dari karakteristik seorang guru dalam mengajar dan karakteristik seorang siswa dalam menerima pembelajaran. Dalam sebuah kegiatan pembelajaran dapat dikatakan efektif yaitu ketika siswa diberikan kesempatan untuk belajar dengan sendirinya dengan tujuan bahwa mereka dapat mengembangkan potensi dan kemampuan yang mereka miliki secara pribadi. Pembelajaran efektif diharapkan mampu menunjukkan keterampilan dari siswa yang telah menguasai kompetensinya baik secara hard skill maupun soft skill. Hal yang dapat menentukan efektivitas pembelajaran adalah faktor internal dari dalam diri siswa dan factor eksternal yaitu lingkungan (sekolah dan rumah). Lebih lanjut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Faktor internal dari dalam diri siswa (Raw Input), meliputi keadaan fisik, psikologi dan fisiologi.

2. Faktor eksternal dari lingkungan (Enviromental Input), meliputi lingkungan sosial dan faktor sekitar berupa sarana prasarana, fasilitas, rencana pembelajaran, kurikulum, keadaan lingkungan masyarakat dan yang paling penting adalah seorang guru.

       Jika dilihat dari berbagai sudut pandang, tentunya banyak hal yang mempengaruhi efektivitas dalam kegiatan pembelajaran. Namun, dari semua hal tersebut, tonggak utama penentu efektivitas pembelajaran adalah seorang guru. Yang mana seorang guru merupakan tenaga pengajar yang turut aktif dalam interaksi secara langsung dengan siswa di dalam kelas. Hal ini sesuai dengan salah satu peran seorang guru yaitu sebagai fasilitator. Guru sebagai fasilitator dapat diartikan bahwa melalui guru pembelajaran di dalam kelas terasa lebih menyenangkan atau bahkan sebaliknya.

       Tuntutan akan peran dan tanggung jawab seorang guru akan selalu berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Di era yang serba digital ini, seorang guru harus mampu menyesuaikan diri dengan terus beradaptasi mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu, guru harus mampu berinovasi dan berimprovisasi dalam kegiatan pembelajaran, guru harus berperan sebagai fasilitator bagi siswa dalam kegiatan pembelajaran yang mengarah pada implementasi kurikulum merdeka. Sebagai seorang guru harus benar-benar menanamkan dalam hati dan dirinya untuk bisa tergerak, bergerak dan menggerakkan dalam rangka mewujudkan misi mulia Kemendikbud ristek yaitu merdeka belajar.

      Guru sebagai penggerak merdeka belajar berarti seorang guru dituntut untuk mampu bersikap aktif, kreatif, inovatif serta terampil guna menjadi fasilitator yang baik sebagai penggerak perubahan di sekolah. Guru sebagai penggerak merdeka belajar bukan hanya dapat menguasai dan mengajar secara efektif dikelas, melainkan juga harus mampu menciptakan lingkungan yang baik dengan membangun kedekatan emosional dengan siswa. Selain itu, guru juga dituntut untuk dapat memanfaatkan berbagai teknologi yang ada untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Seorang guru harus mempu mengevaluasi diri sediri untuk memperbaiki kesalahan dan kekurangan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Melalui kebijakan merdeka belajar, seluruh guru perlu mengukur dan mengevaluasi diri agar dapat menyesuaikan terkait perkembangan zaman seperti saat ini. Hal ini dilakukan agar seorang guru tidak kalah dalam hal informasi dan penggunaan teknologi dengan siswa. Selain itu, guru sebagai penggerak merdeka belajar harus dapat menanamkan nilai-nilai baik ditengah maraknya perubahan yang dapat terjadi dengan cepat karena mudahnya akses dan penggunaan teknologi yang semakin mudah.

       Salah satu usaha yang dilakukan untuk merealisasikan mimpi besar merdeka belajar adalah dengan guru penggerak dalam pembelajaran. Guru penggerak dalam merdeka belajar merupakan seorang guru yang mampu mengarahkan siswa dalam mengembangkan dirinya secara menyeluruh (utuh), yang mana seorang siswa harus memiliki kemampuan berpikir kritis dan daya cipta yang kreatif. Dalam implementasi kurikulum merdeka, seorang guru penggerak harus mampu melaksanakan proses pembelajaran yang berpihak pada siswa untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila sesuai dengan harapan Mendikbudristek. Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim pernah mengatakan bahwa ujung tombak dari transformasi pendidikan merdeka belajar adalah guru penggerak. Guru penggerak tidak boleh hanya berfokus pada kurikulum yang ditentukan, tetapi seorang guru penggerak harus berupaya mengubah semua aktifitas belajar untuk mencapai standard profil pelajar pancasila, yaitu siswa yang beriman, bertakwa, memiliki akhlak mulia, kreatif, mampu bergotong royong, memiliki jiwa kebhinekaan global, berpikir kritis, serta memiliki kemandirian. Guru penggerak dalam melaksanakan pembelajaran harus mampu menyesuaikan dengan keadaan zaman. Dalam era modern ini seorang guru penggerak harus bias menyesuaikan perkembangan teknologi dan mempu menyeimbangkan tuntutan zaman dalam era modern sembari tetap memperhatikan karakter siswa.


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top