Pengusaha Sate Jamur Ponorogo Yoppy Syahrial, Dari Ghost Resto Jadi Real Resto

Print Friendly and PDF

Pengusaha Sate Jamur Ponorogo Yoppy Syarial saat membakar sate jamur.


Pengusaha Sate Jamur Ponorogo Yoppy Syahrial, Dari Ghost Resto Jadi Real Resto

Solo- majalahlarise.com -Mengawali usaha memang sungguh berat. Lika-liku dan rintangan sering menghadang. Namun rintangan itu sebenarnya pembelajaran yang harus diselesaikan sampai tuntas. Banyak orang yang mengawali usaha harus berhenti di tengah jalan tidak kuat menahan beban rintangan yang menghadang. Mereka menyerah begitu saja dan tidak lagi melanjutkan usahanya.

Bagi pemilik sekaligus pengusaha Sate Jamur Ponorogo, Yoppy Syahrial menyampaikan membangun suatu usaha dimulai dari kecil dengan terus berusaha melakukan inovasi dan kreatifitas untuk mengembangkan usaha yang dirintisnya. Rintangan baginya adalah tantangan yang menyenangkan untuk diselesaikan. Semakin banyak rintangan semakin banyak melakukan berbagai cara sebagai sarana menemukan sesuatu yang baru dan berbeda dari sebelumnya atau biasa dikatakan eksperimen.

Pria yang akrab disapa mas Yoppy saat ditemui majalahlarise.com belum lama ini menceritakan untuk merintis usaha, setiap orang saat ini bisa membuat usaha resto hantu atau biasa disebut ghost resto. Seperti usaha yang dilakukannya pada saat mengawali usaha sate jamur dan sekarang menjadi resto nyata atau real resto.

Warung sate jamur Ponorogo milik Yoppy Syahrial.

Baca juga: Pengurus Daerah Salimah Sukoharjo Periode 2023-2028 Dilantik Secara Langsung Oleh PW Salimah Jateng

"Mengawalinya dengan memanfaatkan dapur yang dimiliki menjadi produktif. Dapur sebagai produksi dan dapur sebagai konsumsi. Dapur digunakan untuk eksperimen membuat makanan yang unik dan rasanya enak. Kenapa milih jualan makanan karena itu kebutuhan primer manusia yang sangat dibutuhkan," ucapnya.

Lebih lanjut dijelaskan, ketika bereksperimen dapur yang dulunya rapi jadi berantakan. Tetapi dengan selalu mencoba menciptakan menu makanan unik dan mampu menarik minat beli konsumen. Jika ada minat beli konsumen tentunya ada keputusan untuk pembelian.

"Memunculkan minat beli itu memunculkan inovasi terlebih dulu dengan eksperimen di dapur membuat menu seliar mungkin serba unik. Dari yang tidak bernilai ekonomi menjadi bernilai ekonomi," ungkapnya.

Disampaikan pula, setelah menu masakan jadi maka sistem penjualan menggunakan ghost resto yaitu  pre-order dengan memberi jarak waktu pemesanan untuk mengumpulkan pemesan dengan materi produk unik yang sudah dibuat konten yang di share di media sosial.

"Para pemesan di list mulai hari Senin sampai Jumat lalu dihitung jumlah pemesannya. Hari Jumat dilakukan pembelian bahan-bahannya. Selanjutnya ditentukan hari Sabtu memasak dan jualan baik diambil pembeli maupun diantar sesuai jam yang ditentukan," ujarnya.

Diceritakan pula, setelah usaha mulai membaik dan pelanggan banyak yang menyukai. Ada saran dari para pelanggan untuk membuat warung jika ada pelanggan yang ingin makan di tempat usaha. Maka memanfaatkan garasi di rumah digunakan untuk usaha.

"Bersyukur sampai saat ini usaha masih bisa berjalan dengan baik. Bahkan untuk promosi dibantu oleh teman-teman media massa dari yang offline maupun online hingga usaha ini dikenal oleh masyarakat," ujarnya. (Sofyan)


Baca juga: Cara Guru Sekolah Penggerak Menggembirakan Pembelajaran Siswa  


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top