Cara Guru Sekolah Penggerak Menggembirakan Pembelajaran Siswa

Print Friendly and PDF

Kegiatan Barter dilakukan dalam rangka memahamkan siswa dalam pembelajaran IPAS.


Cara Guru Sekolah Penggerak Menggembirakan Pembelajaran Siswa  

Solo- majalahlarise.com -Dunia ini terus berubah dan setiap perubahan melahirkan tantangan yang berbeda. Oleh sebab itu, arah pendidikan harus fleksibel dan selalu siap untuk disesuaikan.

Hal ini disampaikan Wali Kelas IVD Sekolah Penggerak Berkemajuan SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta Agung Sudarwanto dalam acara Kegiatan Barter dilakukan dalam rangka memahamkan siswa dalam pembelajaran IPAS, Jumat (24/2/2023. 

Dia menyampaikan, “Materi bagaimana mendapat semua keperluan kita dalam topik : Bagaimana Aku Memenuhi Kebutuhanku? Sub Topik: Masa Sebelum Uang Ditemukan,” ungkapnya.

Menurutnya, Merdeka belajar dan guru penggerak bukanlah suatu yang baru dalam dunia pendidikan di Indonesia, sudah sejak lama konsep tersebut seolah menjadi tidak asing dalam pendidikan kita. 

Namun, selalu menjadi tantangan nyata bagi pendidikan Indonesia sejak masa lalu, sekarang dan dalam beberapa tahun ke depan.

Baca juga: Prodi Teknologi Hasil Pertanian Univet Bantara Gelar Workshop dan Seminar Good Laboratory Practice & Maintenance Laboratory Instrument

“Untuk mengisi jeda waktu setelah mengerjakan soal, diisi kegiatan barter maka dihimbau siswa kelas 4D membawa barang kebutuhan primer nomor absen genap bisa bawa makanan, minuman (maksimal harga Rp. 5000). Ini cara guru penggerak menggembirakan dalam pembelajaran siswa,” ujarnya.

Dia mengajak agar seorang guru hendaknya bisa melakukan perubahan-perubahan kecil yang dimulai dari ruang kelas tanpa menunggu komando. Dengan begitu, bakal terjadi perubahan yang besar pada dunia pendidikan di Indonesia yakni bergerak maju menatap masa depan. 

“Apa pun perubahan kecil itu, apabila setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti bakal bergerak,” ajaknya.

Setidaknya terdapat lima perubahan kecil yang bisa dimulai para guru di dalam kelas yakni mengajak murid berdiskusi bukan hanya mendengar, memberikan kesempatan kepada murid mengajar di kelas, mencetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan semua kelas.

“Menemukan bakat pada diri murid yang kurang percaya diri, dan menawarkan bantuan pada guru lain yang sedang mengalami kesulitan. Seperti praktik baik saya hari ini siswa membawa barang kebutuhan sekunder nomor absen ganjil : mainan plastik (maksimal harga 5000), baterai jam dinding, masker, senter kecil plastik,” harapnya. (Sofyan)


Baca juga: Ikuti Kejuaraan Judo Pertama Kali, Catra Nararya Raih Juara dalam POPDA se-Wonogiri 2023


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top