PENDIDIKAN KARAKTER DALAM TUTUR BAHASA PADA PROSES PEMBELAJARAN BAHASA JAWA

Print Friendly and PDF

PENDIDIKAN KARAKTER DALAM TUTUR BAHASA PADA PROSES PEMBELAJARAN BAHASA JAWA

Oleh: Ajeng Pusparani, S.Pd

Guru Mapel Bahasa Jawa SD IT Salman Al-Farisi Tayu Pati Jawa Tengah


Ajeng Pusparani, S.Pd


      Manusia sebagai makhluk sosial selalu berinteraksi antara satu dengan lainnya. Mereka saling membutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dan kelangsungan hidupnya. Dalam berinteraksi ini tidak terlepas dari proses komunikasi yang menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi sejak zaman dulu. Oleh sebab itulah bahasa memiliki peran sangat penting dalam kehidupan manusia.

     Bahasa termasuk media komunikasi maka bahasa merupakan cermin kepribadian seseorang artinya melalui bahasa seseorang dapat diketahui kepribadiannya atau karakternya (Pranowo, 2009,p. 3). Hal ini dapat dikatakan karakter seseorang sebagai orang yang memiliki kepribadian atau tidak dapat dilihat dari kemampuan dan ketrampilan berbahasa. 

       Pendidikan berbasis karakter merupakan salah satu upaya yang dilakukan di dunia pendidikan memiliki pengaruh besar dalam penanaman karakter pada peserta didik. Melalui tutur bahasa, ekspresi, kalimat yang efektif yang digunakan mampu mengetahui karakter dan kepribadian peserta didik. 

       Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama baik dalam lingkungan keluarga masyarakat bangsa dan negara individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan setiap akibat dari keputusan yang dibuatnya. (Muhammad Syarif Sumantri, 2022: 100)

      Menurut Kemendiknas (2010) nilai pendidikan karakter sebagai berikut Religius, sikap dan perilaku yang patuh dalam menjalankan ajaran agama yang dianutnya. Jujur, perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. Toleransi, sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap dan tindakan. Disiplin, tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. Kerja keras, perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam upaya mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. Kreatif, berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki. Mandiri, sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Demokratis, cara berpikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. Rasa ingin tahu, sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui sebab mendalam dan meluas dari suatu yang dipelajarinya dilihat dan didengar. Semangat kebangsaan, cara berpikir bertindak dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. Cinta tanah air, cara berpikir bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan kepedulian dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan, fisik, sosial, budaya, ekonomi dan bangsa. Menghargai prestasi, sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat dan mengakui serta menghormati keberhasilan orang lain. Persahabatan, tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara bergaul dan bekerja sama dengan orang lain. Cinta damai, sikap perkataan dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya. Gemar membaca, kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya. Peduli lingkungan, sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam dan sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. Peduli sosial, sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. Tanggung jawab, sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya yang seharusnya dia lakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan yang Maha Esa.

       Dalam proses pembelajaran bahasa terkait dengan bertutur menggunakan bahasa Jawa terdapat beberapa nilai-nilai pendidikan karakter yang dapat diimplementasikan diantaranya karakter toleransi yaitu peserta didik selama bertutur kata tidak menyinggung perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, siap, dan tindakan sehingga terjalin hubungan yang harmonis diantara teman maupun orang yang berinteraksi dengannya. Karakter bersahabat yang bisa diimplementasikan peserta didik selama bertutur menggunakan bahasa Jawa memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul dan bekerja sama tanpa membeda-bedakan sehingga tercipta suasana yang guyup rukun diantara mereka.  Karakter cinta damai yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari melalui tutur bahasa Jawa sesuai penggunaanya ada ngoko lugu, ngoko alus, kromo alus, kromo Inggil sehingga tercipta hubungan saling menghargai dan menghormati diantara sesama manusia.

      Dengan demikian sangat penting peserta didik diajarkan berbahasa yang sopan dan santun sesuai ajaran bahasa Jawa sebagai pembentuk karakter yang mulia. Sebab karakter baik dapat tercermin dari bahasa yang diucapkan dalam kehidupan sehari-hari.



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top