Hasil Survey Persepsi Masyarakat (SPM) Karier Politik Gibran-Teguh di 2024 Oleh Prodi MAP Unisri Surakarta

Print Friendly and PDF

Ketua Prodi Magister Administrasi Publik (MAP) Pascasarjana Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta, Dr. Drs. H. Suwardi, M.Si saat memaparkan hasil Survey Persepsi Masyarakat (SPM) Karier Politik Gibran-Teguh di 2024.


Hasil Survey Persepsi Masyarakat (SPM) Karier Politik Gibran-Teguh di 2024 Oleh Prodi MAP Unisri Surakarta

Solo- majalahlarise.com -Setelah dilakukan penelitian atau Survey Persepsi Masyarakat (SPM) Karier Politik Walikota Surakarta Gibran Rakabuming Raka dan Wakil Walikota Teguh Prakoso di Tahun 2024 dapat dihasilkan tingkat kerelaan masyarakat, jika Gibran pada pemilu 2024 maju sebagai calon Gubernur Jawa Tengah. Sebanyak 68% masyarakat rela Gibran meninggalkan Solo untuk meniti karier politiknya. Kurang Rela 28% dan Tidak Rela 2,7%; Sangat Tidak Rela 0,2%. Selebihan TT – TJ 1,3%. Kurang Rela dapat dimaknai sebagai keragu – raguan. Bisa berubah menjadi rela atau tidak rela bergantung pada variabel calon pengganti yang diajukan dan variable keterikatan emosi lainnya.

Hal itu disampaikan Ketua Prodi Magister Administrasi Publik (MAP) Pascasarjana Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta, Dr. Drs. H. Suwardi, M.Si saat jumpa pers. Senin (27/2/2023).

Lebih lanjut dijelaskan Gibran jika maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta tingkat kerelaan masyarakat berbeda. Cendrung lebih rendah. Tingkat kerelaan jika maju pilkada DKI Jakarta 45,2%. Kurang Rela (38%) dan Tidak Rela 13,2%; Sangat Tidak Rela 1,3%. Selebihan TT – TJ 2,5%. Kerelaan maju pilgub DKI lebih rendah diduga karena akan menghadapi persaingan lebih keras dibanding di Jateng.

"Mayoritas warga Surakarta lebih banyak yang tidak rela Gibran maju Pilgub DKI dibanding bila maju Pilgub Jateng. Jika Gibran meniti karier politik lebih tinggi di 2024, masyarakat Solo lebih merelakan Gibran maju Pilgub Jateng dibanding Pilgub DKI," ungkapnya.

Baca juga: Ini Lho, Batman Super Hero Nyanyi Lagu Melankolis

Siapakah penggantinya jika Gibran maju pemilihan gubernur di 2024? Sebelum mengajukan pertanyaan, survey ini menyodorkan nama dan foto Wakil Wali Kota saat ini Teguh Prakosa. Hasilnya masyarakat menilai Teguh sangat cocok dan cocok (47,5%). Sedangkan kurang cocok (41,8%). Angka “kurang cocok” pada jawaban pertanyaan ini dimaknai sebagai bentuk keragu – raguan. Terminologi
“kurang cocok” bisa berubah menjadi “cocok” atau menjadi “tidak cocok” bergantung pada alternatif tokoh lain yang diajukan. Masyarakat Surakarta memiliki standar kepemimpinan tinggi. Wali kota
kedepan di harapkan lebih baik. Paling tidak standarnya sama dengan yang sekarang.

Selanjutnya survey mengajukan pertanyaan terbuka untuk berusaha menjaring aspirasi nama “top mind” tokoh pengganti Gibran sebagai wali kota jika maju pilgub 2024. Hasil survey lebih banyak mengarah ke Teguh Prakoso (17%) diurutan pertama dan paling banyak disebut. Urutan kedua nama Kaesang Pangarep (5%). Selebihnya ada nama: Budi Prasetyo, Achmad Purnomo, dan Achyani (sekda).

Disampaikan pula, Metodologi penelitian dilakukan selama bulan februari 2023, dengan tahapan: (1) eloborasi kajian teoritik
menyangkut konsep dan variable; (2) penentuan metode penelitian yang tepat; (3) proses pengumpulan data lapangan; (4) tabulasi data; (5) pemaknaan data; (6) analisis hasil penelitian; dan (7) penyusunan laporan hasil penelitian untuk memenuhi dua target luaran sebagaimana dimaksud.
Proses pengumpulan data lapangan dilakukan dengan tehnik wawancara face – to – face dengan instrument data tertutup (kuisioner). Wawancara berlangsung selama 8 hari (16 – 23 Februari 2023) oleh sejumlah 9 orang pencacah data profesional. Distribusi sampel atau responden cukup merata berdasarkan kategori gender.
Kelompok usia. Tingkat pendidikan, sosial ekonomi, rumah tangga dan pekerjaan.

Sementara itu, Direktur Program Pasca Sarjana Unisri Surakarta, Dr. Wibowo Murti Samadi mengatakan latar belakang dilakukannya penelitian atau survey ini didorong oleh misi Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu (1) pendidikan; (2) penelitian dan (3) pengabdian pada masyarakat. "Sebagai salah satu Program Studi Strata (2) Magister Administrasi Publik (MAP) Universitas Slamet Riyadi Surakarta ingin berkontribusi ke pemerintahan
dan pembangunan Kota Surakarta," paparnya. (Sofyan)


Baca juga: SD Muhammadiyah PK Banyudono Adakan Wisuda Tahfidz


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top