PEMANFAATAN MEDIA WAYANG DALAM PEMBELAJARAN

Print Friendly and PDF

PEMANFAATAN MEDIA WAYANG DALAM PEMBELAJARAN

Oleh: Aris Prihatin

SMPN 1 Manyaran, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah 


Aris Prihatin


       Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki kekayaan yang beragam. Salah satunya kekayaan kebudayaan dan kesenian daerah. Karena hampir di setiap sudut daerah, bangsa ini memiliki ciri khas tersendiri. Tidak hanya Indonesia saja yang mengetahui hal tersebut, bahkan sudah mulai mendunia. Tak heran banyak dari bangsa lain yang mulai mengenal seni kebudayaan kita. 

       Wayang kulit merupakan salah satu contoh kesenian yang masih di lestarikan sampai saat ini. Wayang berasal dari istilah kata ma Hyang yang berarti menuju spiritual Sang Kuasa. Wayang kulit memiliki sejarah yang panjang. Kesenian ini sudah ada sejak kerajaan Hindu Buddha Wayang juga di gunakan oleh para ulama untuk menyebarkan agama Islam di Nusantara. Salah satunya adalah sunan Kalijaga. Beliau menyebarkan  agama Islam menggunakan metode pertunjukan kesenian wayang kulit.

       Bagi orang Jawa khususnya untuk dapat menyaksikan pagelaran ini biasanya pada saat acara tertentu. Misalnya, pada saat sedekah bumi atau apitan dan pernikahan. Apitan adalah acara tahunan yang di selenggarakan oleh suatu desa dengan maksud untuk sedekah bumi. Selain itu, pertunjukan wayang juga dapat di jumpai saat ruwatan. Yaitu, proses penyucian dalam mengatasi atau menghindarkan sesuatu kesulitan batin dengan jalan mengadakan pementasan wayang kulit.

       Wayang adalah pertunjukan drama tradisional yang populer sekali di Indonesia. Lakon wayang biasanya berdasarkan cerita yang diambil dari epik Ramayana dan Mahabharata. Kedua epik ini asalnya dari India, tapi ceritanya sudah diubah orang Jawa dulu. Ada lakon lagi yang berdasarkan cerita Indonesia lama seperti cerita Kala Rau dan cerita Panji.

       Di pulau Jawa dan Bali ada beberapa macam wayang. Yang paling terkenal adalah wayang kulit yang dimainkan dengan boneka wayang yang dibuat dari kulit. Boneka wayang yang dibuat dari kayu dipakai dalam pertunjukan wayang golek dan wayang klitik. Hanya wayang kulit yang biasanya dimainkan pada malam hari, kalau sudah gelap. Di belakang sebuah kelir, lampu dipasang. Orang yang menonton pertunjukan wayang kulit duduk di depan kelir. Mereka hanya bisa melihat bayangan boneka wayang. Satu pertunjukan wayang bisa makan waktu lama, sampai sembilan jam. Sebuah pertunjukan wayang dimainkan oleh Ki Dalang, artinya tukang cerita. Dia selalu duduk di belakang kelir sedang memainkan wayang. Ki Dalang penting sekali karena dia yang memainkan semua boneka wayang dan menyuarakan teks mereka. Dia juga yang bernyanyi dan yang memimpin gamelan wayang.

       Dalam satu set wayang ada beberapa ratus watak; ada yang baik, ada yang jahat. Yang baik selalu dimainkan di sebelah kanan dalang, dan yang jahat dimainkan di sebelah kiri dalang. Boneka wayang yang tidak dipakai dipasang di sebuah batang pohon pisang yang ada di depan Ki dalang. Di antara watak wayang yang terkenal adalah lima saudara Pandawa; nama mereka Yudisthira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa. Mereka tokoh cerita Mahabharata yang menceritakan perang saudara.

       Alat musik yang paling penting dalam gamelan wayang adalah alat pukul yang namanya gender. Musik yang dimainkan berubah mengikuti cerita. Ki Dalang pakai pemukul kayu (cempala) dan kotak kayu besar, yang biasanya dipakai untuk menyimpan semua watak wayang, untuk memberitahu kepada pemain gamelan, musik macam apa yang harus dimainkan.

       Lalu, pembuatan wayang kulit biasanya terbuat dari kulit kerbau atau sapi. Hingga saat ini dapat di bilang kulit kerbau menjadi pilihan dalam proses pembuatan wayang. 

       Dalam proses pementasannya sendiri, pagelaran wayang kulit akan dimainkan oleh seorang yang biasa sering disebut sebagai dalang. Pagelaran wayang kulit terasa kurang, apabila tidak diiringi oleh gamelan. Orang yang memainkan gamelan sering juga disebut sebagai nayaga atau yaga. 

       Selain itu, dalam pakeliran seni wayang ada yang namanya sinden yang akan menyanyikan sebuah lagu Jawa untuk mengiringi dan membuat pementasan semakin sakral.

       Perlu diketahui, dalam suatu acara pementasan kesenian wayang kulit memiliki simbol dan makna tersendiri. Apalagi, dilihat dalan sisi ceritanya. Biasanya makna yang ada dalam cerita pewayangan adalah budi pekerti yang luhur, saling mencintai dan saling menghormati sesama. Bahkan, dalam cerita pewayangan untuk penyampaian aspirasi masyarakat sebagai bentuk kritik sosial. 

       Dalam pertunjukan tidak hanya cerita yang serius saja, namun juga ada adegan lucu pada saat Goro Goro dan Limbukan. Meski wayang kulit kini tampil dalam berbagai macam, pertunjukan ini tetap memikat dan lestari. Masing-masing pertunjukan mempunyai kesan tersendiri. Orang-orang mancanegara pun mau datang ke Indonesia untuk mempelajari sejarah dan bentuk-bentuk pertunjukan wayang. Tak salah, bahwa wayang kulit sebagai warisan budaya dunia dari Indonesia.


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top