TINGKATKAN PEMAHAMAN BELAJAR BANGUN RUANG MELALUI METODE PROJECT BASED LEARNING (PjBL)

Print Friendly and PDF

TINGKATKAN PEMAHAMAN BELAJAR BANGUN RUANG MELALUI METODE PROJECT BASED LEARNING (PjBL)


Oleh: Nur Sita Febriana, S.Pd

SD Negeri 2 Jimbar Pracimantoro, Wonogiri Jawa Tengah


Nur Sita Febriana, S.Pd


      Matematika menjadi salah satu pelajaran yang tidak bisa terpisahkan dalam kurikulum pendidikan di Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) maupun di perguruan tinggi. Selain untuk mengajarkan pemikiran kritis serta pemecahan masalah, adanya matematika tidak hanya sebagai alat untuk memahami fenomena alam dan ilmu pengetahuan lainnya, tetapi juga sebagai fondasi yang vital bagi perkembangan kognitif dan intelektual siswa. 

      Melalui matematika, siswa belajar untuk mengasah kemampuan logika, analisis, dan abstraksi, yang nantinya membantu siswa menghadapi berbagai tantangan aspek kehidupan (MJ Saragih, 2019). Selain itu, dengan memahami pentingnya matematika, siswa bisa menjadi pintu menuju berbagai kesempatan karier dan pengembangan diri yang tak terbatas.

      Dalam proses pembelajaran matematika, sering kali terdapat banyak permasalahan yang timbul karena adanya faktor internal dan eksternal. Faktor internal dapat meliputi pemahaman konsep yang kurang, motivasi yang rendah, atau kecemasan terhadap matematika. Di sisi lain, faktor eksternal mencakup lingkungan belajar yang tidak kondusif, metode pengajaran yang tidak sesuai, atau kurangnya sumber daya. Ketika kedua faktor ini tidak diatasi dengan baik, proses pembelajaran menjadi terhambat dan kemampuan siswa untuk memahami dan menguasai matematika menjadi terganggu. 

       Hambatan tersebut juga dialami penulis selaku guru matematika, setelah melakukan observasi ditemukan beberapa permasalahan siswa kelas 6 ketika mengikuti pembelajaran matematika materi bangun ruang, luas permukaan dan volume diantaranya siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep dasar seperti rumus-rumus yang diperlukan untuk menghitung luas permukaan dan volume berbagai bentuk geometris. Selain itu, kurangnya pemahaman menerapkan konsep-konsep tersebut dalam situasi dunia nyata. Ketidakpahaman terhadap hubungan antara bangun ruang dengan luas permukaan dan volume juga dapat menjadi hambatan, mengakibatkan kesulitan dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalah. Selain itu, faktor-faktor seperti motivasi dan minat siswa juga penting dalam kemampuannya menguasai materi tersebut. 

       Setelah diperoleh hasil observasi beserta permasalahan yang dihadapi siswa, maka penulis selaku pendidik mencari dan memilih pendekatan metode pengajaran yang menarik minat siswa serta membantu mereka memahami konsep matematika secara menyeluruh serta pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Metode yang dianggap cocok menggunakan pembelajaran berbasis proyek atau Metode Project Based Learning (PjBL).

       Metode Project Based Learning (PjBL) adalah pendekatan pembelajaran di mana siswa belajar melalui proyek atau tugas yang menuntut mereka untuk menyelidiki, mengeksplorasi, dan menerapkan pengetahuan serta keterampilan mereka dalam konteks situasi nyata (L Lismaya, 2019). Dalam PjBL, siswa sering kali bekerja secara kolaboratif untuk merancang solusi atas masalah yang kompleks atau menciptakan produk yang memenuhi kriteria tertentu. Pendekatan ini mendorong siswa untuk mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang materi pelajaran, meningkatkan keterampilan berpikir kritis, komunikasi, kerja tim, dan pemecahan masalah. Selain itu, PjBL juga menekankan pada pembelajaran yang berpusat pada siswa, di mana mereka memiliki kontrol yang lebih besar atas proses belajar mereka sendiri.

       Pembelajaran Berbasis Proyek atau Metode Project Based Learning (PjBL) yang penulis terapkan kepada siswa kelas 6 berupa membuat model bangun ruang dengan menggunakan kertas karton untuk memahami konsep luas permukaan dan volume.

       Adapun langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek atau Metode Project Based Learning (PjBL) berupa membuat model bangun ruang dengan menggunakan kertas karton untuk memahami konsep luas permukaan dan volume yaitu proses dimulai dengan memperkenalkan konsep bangun ruang kepada siswa, termasuk jenis-jenis bangun ruang dan rumus-rumus yang terkait. Selanjutnya, siswa diberi tugas untuk membuat model-model bangun ruang, seperti kubus, balok, atau prisma, menggunakan kertas karton. Mereka harus mengukur, memotong, dan merakit kertas karton sesuai dengan petunjuk yang diberikan.

       Selama proses pembuatan model, siswa belajar tentang konsep matematika dan keterampilan praktis seperti kerja tim dan pemecahan masalah. Siswa juga mengembangkan kreativitas dalam merancang dan membuat model yang akurat. Setelah selesai, hasil karya siswa dievaluasi oleh guru untuk memastikan keakuratan dan kebenaran model.

       Pembuatan model ini juga memungkinkan siswa untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka dengan teman sekelas. Proses ini memperkuat pemahaman siswa tentang konsep matematika dan memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermakna.

       Setelah diterapkan Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL) dengan membuat model bangun ruang menggunakan kertas karton diperoleh hasil bahwa siswa kelas 6 dapat memahami konsep luas permukaan dan volume secara konkret. Dengan melakukan aktivitas ini, siswa tidak hanya belajar teori dari buku teks, tetapi mereka juga mengalami proses praktis dalam mengukur, memotong, dan merakit kertas karton menjadi model-model bangun ruang seperti kubus, balok, atau prisma. Melalui pengalaman langsung ini, siswa dapat mengaitkan konsep matematika dengan situasi dunia nyata dan mengembangkan pemahaman yang lebih dalam.

       Selain itu, pengamatan siswa selama proses pembuatan model, umpan balik dari guru, dan refleksi atas hasil yang telah dicapai dapat disimpulkan bahwa pembelajaran melalui pembuatan model bangun ruang dalam penerapan PjBL tidak hanya meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa, tetapi juga mengembangkan keterampilan praktis dan pemikiran kritis siswa.



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top