Implementasi Budidaya Ikan Lele Melalui Pendidikan Karakter di SMPN 8 Surakarta

Print Friendly and PDF

 

Budidaya ikan lele di SMPN 8 Surakarta.

Implementasi Budidaya Ikan Lele Melalui Pendidikan Karakter di SMPN 8 Surakarta

Solo- majalahlarise.com -Perlunya pendidikan karakter mendesak untuk dilaksanakan adalah adanya gejala-gejala yang menandakan tergerusnya karakter bangsa pada era globalisasi. Menumbuhkan sikap tanggungjawab dalam diri Peserta Didik bisa dilakukan dengan beragam cara dan pendekatan dalam pembelajaran, salah satu metode yang digunakan oleh Kepala SMP Negeri 8 Surakarta Triad Suparman, M.Pd melalui budidaya ikan lele.

SMP Negeri 8 Surakarta memanfaatkan lahan di sekolah, hal itu dilakukan untuk melatih dan mengembangkan jiwa kewirausahaan Peserta Didik.

Kepala SMP Negeri 8 Surakarta, Triad Suparman, M.Pd dalam keterangan tertulis, Rabu (22/12/2021) menyampaikan dalam informasi Dinas bersama Guru dan Karyawan beberapa waktu yang lalu, bahwa ikan lele dipilih karena relatif lebih mudah untuk dibudidayakan sebagai pembelajaran. Selain itu, pengetahuan tentang pentingnya konsumsi ikan lokal yang jelas lebih segar dan sehat juga menjadi pembelajaran tersendiri.

Oleh karena itu, Peserta Didik perlu dibekali dengan kemauan berwirausaha agar mampu meningkatkan perekonomian keluarganya suatu saat nanti. Salah satu usaha yang dijadikan sebagai latihan mandiri, tanggungjawab, dan kreatif kepada Peserta Didik yaitu usaha budidaya ikan lele dengan harapan kegiatan ini bisa menjadi bekal Peserta Didik dikemudian hari. 

Guru dan siswa saat panen sayuran.

"Dengan adanya kegiatan seperti ini, para Peserta Didik secara tidak langsung dapat belajar bertanggungjawab dan kreatif dengan menambah pengetahuan tentang proses bagaimana budaya ikan lele tersebut," terangnya.

Wabah covid-19 mengajarkan kita arti sebuah kesehatan. Kesehatan yang dimulai dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan. Faktor kesehatan bisa ditimbulkan dari beberapa sebab, mulai dari pola makan, cara hidup bersih hingga kelestarian lingkungan. Ada pepatah mengatakan "di dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat".

Pandemi Covid-19 juga mengajarkan kita bagaimana berperilaku dalam ketidakpastian. Sebab, Covid-19 tidak hanya berdampak pada krisis kesehatan, melainkan ekonomi. Hal inilah yang menjadi dasar sekolah memanfaatkan lahan untuk berbudidaya ikan lele sebagai bentuk ketahanan pangan untuk kedepannya nanti.

Budidaya ikan lele sengaja dipilih lantaran prosesnya yang mudah, dan ikan yang dihasilkan juga tak kalah dengan ikan-ikan yang lain. Terutama ikan yang banyak mengandung protein. Dalam perawatannya, budidaya ikan lele juga tak sesulit budidaya ikan nila. Sehingga sangat cocok bagi yang menginginkan untuk budidaya ikan lele. Apalagi panennya terbilang cepat, bisa jadi sekitar tiga bulanan. Ini cocok bagi siapapun orang yang bisa melakukannya asalkan ada kemauan. 

Budidaya ikan lele ini dengan meletakkan drum plastik tempat ikan lele di depan ruang Guru  juga menyediakan kolam ikan lele yang berada di sebelah selatan Ruang Aula, di timur Mushola dan di sebelah barat halaman sekolah. Jadi disamping menyediakan tempat cuci tangan dan sabun, sekolah juga berbudidaya ikan.

Harapannya, budidaya ikan lele bisa meningkatkan ketahanan pangan warga sekolah dan sekitarnya disaat pandemi seperti ini. Sebagai tugas Peserta Didik yang mengikuti kegiatan ini adalah mulai belajar mengamati secara langsung tentang pertumbuhan dan perkembangan ikan lele. Saat pandemi seperti ini yang bertanggungjawab untuk memberi pakan, menguras air, dan menggantinya dengan air yang bersih dan pengontrolan kebersihan kolam hingga sampai ketahap panen adalah Guru,  Karyawan, dan Kepala Sekolah ( sekaligus mengecek ). 

Belajar tidak harus di kelas terus, ada kalanya juga bisa belajar di outdoor sehingga pembelajaran lebih mudah diterima oeleh Peserta Didik. Dalam pembelajaran Peserta Didik nantinya juga akan belajar tentang mencari penghasilan tambahan dengan cara berwirausaha. Dengan kegiatan seperti inilah, harapan dari sekolah Peserta Didik dapat termotivasi untuk berwirausaha dan mengembangkan usaha. Jika mereka tamat nantinya dari sekolah ini,mereka bisa mengembangkan budidaya ikan sendiri, karena telah dapat bimbingan dari sekolah.

Kepala SMP Negeri 8 Surakarta, Triad Suparman, M.Pd. berharap dengan kegiatan ini mampu menimbulkan jiwa-jiwa yang dapat berkreatifitas, mandiri dan mengembangkan jiwa entrepreneur, ini merupakan tujuan jangka panjangnya Peserta Didik dapat memiliki skil dan keterampilan untuk memanfaatkan sejengkal lahan. Budidaya jenis ikan lele ini sebenarnya masih dalam tahap uji coba, kalau memang nantinya berhasil, maka sekolah akan menambah kolam agar lahan sekolah bisa produktif dan berpenghasilan.

Sri Suprapti, Sie Publikasi SMP Negeri 8 Surakarta menyampaikan selain budidaya ikan lele, Peserta Didik diajarkan pula budidaya sayuran seperti sawi, kangkung yang juga masih dalam tahap uji coba. Sekolah juga membuat fermentasi daun-daun yang jatuh untuk dijadikan pupuk, karena SMP Negeri 8 Surakarta banyak pohon-pohon, jadi daun-daun yang jatuh tidak dibuang namun dimanfaatkan untuk permentasi pupuk. 

"Dari daun-daun yang jatuh dimanfaatkan sebagai fermentasi pembuatan pupuk dan setiap produksi selalu laris tanpa sisa, berapapun membuatnya. Program yang dilakukan di SMP Negeri 8 Surakarta ini juga bagian dari implementasi pendidikan berkarakter," ujarnya.

Menurutnya, salah satu ciri orang yang bijaksana adalah memanfaatkan alam secara berkelangsungan, ikut melestarikan alam serta menjaga kebersihannya. (Sofyan)


Baca juga: Tim RISPRO-LPDP Univet Bantara Gelar Sosialisasi Kegiatan Riset Tahun Kedua


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top