PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN SENI TARI DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK KELAS XI DI SMA PGRI 2 BANDUNG

Print Friendly and PDF

PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN SENI TARI DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK KELAS XI DI SMA PGRI 2 BANDUNG

Oleh : Neng Otih, S.Sn

Guru Seni Budaya SMA PGRI 2 Bandung, Jawa Barat

Neng Otih, S.Sn


       Pembelajaran pada Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik atau pendekatan berbasis proses keilmuan. Pendekatan saintifik dapat menggunakan beberapa strategi seperti pembelajaran kontekstual. Model pembelajaran merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memiliki nama, ciri, sintak, pengaturan, dan budaya misalnya discovery learning, project-based learning, problem-based learning, inquiry learning (Permendikbud 103 Tahun 2014)

       Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberi pemahaman kepada peserta didik untuk mengetahui, memahami, mempraktikkan apa yang sedang dipelajari secara ilmiah. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran diajarkan agar peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta untuk semua mata pelajaran) (Musfiqon & Nurdiansyah, 2015, p. 38)

       Pendekatan saintifik digunakan dalam pembelajaran seni tari kelas XI di SMA PGRI 2 Bandung. Proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik ini diharapkan dapat mempermudah peserta didik untuk memahami serta adanya peningkatan dalam proses pembelajaran. Materi yang dipaparkan seni tari meliputi konsep, Teknik, prosedur dalam berkarya tari kreasi.

        Dalam pengamatan dan penelitian yang dilakukan dengan pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran, terdapat peningkatan dari hasil pembelajaran peserta didik. Hal ini dibuktikan dengan nilai yang diperoleh. Peserta didik bernama “Alya Miranti” kelas XI-IPS yang mendapatkan nilai sebelum menggunakan pendekatan saintifik sebesar 75. Setelah pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik ini terdapat peningkatan nilai yaitu 85 serta berkembangnya rasa percaya diri untuk berani tampil di depan gelas dalam mempraktekan tari yang dipelajarinya.

      Senada dengan itu, hal tersebut terjadi kepada peserta didik lain contohnya peserta didik bernama “Muhammad Rizky Prasetya” kelas XI-MIPA yang mendapatkan nilai sebelum menggunakan pendekatan saintifik sebesar 70. Setelah pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik ini terdapat peningkatan nilai yaitu 84 serta berkembangnya rasa percaya diri untuk berani menyampaikan pendapat mengenai materi pembelajaran dipahaminya.

      Dari kedua fenomena tersebut, terbukti bahwa pendekatan saintifik mampu meningkatkan hasil pembelajaran peserta didik serta rasa percaya diri yang timbul dari dalam diri peserta didik. Pendekatan saintifik ini semoga dapat menjadi pendekatan pembelajaran yang dapat mengoptimalkan pembelajaran di sekolah dan adanya pengembangan yang lebih spesifik lagi.



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top