Asyiknya Farm Tour dan Praktik Membuat Telur Asin

Print Friendly and PDF

Siswa kelas III SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta mengikuti kegiatan parenting virtual dengan tema "Asyiknya Farm Tour dan Kreasi Membuat Telur Asin.

Asyiknya Farm Tour dan Praktik Membuat Telur Asin

Solo- majalahlarise.com -Sejumlah 81 siswa kelas III SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta mengikuti kegiatan parenting virtual dengan tema "Asyiknya Farm Tour dan Kreasi Membuat Telur Asin," Sabtu (31/7/2021). 

Kegiatan ini dilaksanakan oleh komite kelas bekerja sama dengan tim guru kelas III. Tema yang diusung merupakan implementasi dari pembelajaran tematik kelas III, yaitu pada tema 1 tentang pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. 

Kegiatan diawali dengan murajaah (mengulang-ulang bacaan dan hafalan Al quran) kemudian dilanjutkan penayangan farm tour secara virtual berupa video proses produksi dan perkembangbiakan ayam di peternakan ayam petelur "Shinta Farm," Boyolali. 


Baca juga: Silaturahmi Alumni DKV ISI Surakarta Adakan Sharing Kiat Seleksi CPNS Bidang Seni dan Desain

Kurniawati Danansih, pemilik Shinta Farm yang merupakan orang tua dari Nayya Billah Abhisatmoko, siswa kelas III C, menjelaskan bahwa ayam akan dibesarkan terlebih dahulu kurang lebih selama 18 minggu di kandang blower. 

"Setelah usia 18 minggu ayam akan dipisahkan dari kandang sebelumnya dan siap untuk memproduksi telur sampai usia 80 minggu," ungkapnya.

Setelah penayangan farm tour selesai, kegiatan dilanjutkan dengan demo pembuatan telur asin oleh instruktur dari peternakan "Jutawan Bebek," yang juga orang tua siswa dari Ariendra Athifah Zafiriah, siswa kelas III A.

Pada kegiatan ini siswa mempraktikkan cara membuat telur asin bersama orang tua/wali siswa di rumah melalui Zoom Cloud Meeting.

Para siswa terlihat begitu antusias mengikuti langkah demi langkah yang diperagakan oleh instruktur. 

Salah satu siswa kelas III, Alifa, mengaku harap-harap cemas kalau nanti telurnya ternyata tidak asin.

"Penasaran nanti telur bebekku jadi asin tidak ya, setelah dua minggu," ujar Alifa.

Koordinator tim guru kelas III, Noviana Rahmawati berharap kegiatan parenting ini dapat memberikan pengetahuan kepada siswa bahwa ternyata telur yang mereka konsumsi berasal dari induk ayam betina tanpa proses pembuahan. 

"Sedangkan pembuatan telur asin  dimaksudkan agar siswa ke depan bisa menjadi sosok yang kreatif, memiliki rasa ingin tahu, mau bekerja keras, dan tidak hanya menjadi pribadi yang konsumtif," pungkasnya. (Sofyan)


Baca juga: Mahasiswa KKNT Unisri Sosialisasi Cara dan Pentingnya Cuci Tangan Bagi Kesehatan




Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top