Kopdar 10 Tahun AABI, Agus se-Indonesia Rayakan Dasawarsa di Wonogiri

Print Friendly and PDF



Kopdar 10 Tahun AABI, Agus se-Indonesia Rayakan Dasawarsa di Wonogiri

Wonogiri — majalahlarise.com - Komunitas Agus-Agus Bersaudara Indonesia (AABI) menggelar acara akbar bertajuk KOPDAR ANNIVERSARY 10 TAHUN AABI pada Sabtu–Minggu (6–7/12/2025) di Hotel Green Resort Pracimantoro, Wonogiri, Jawa Tengah. Kegiatan ini digelar untuk memperingati satu dekade berdirinya AABI sejak resmi tercatat pada 13 Desember 2015.

Pertemuan besar ini menghadirkan pengurus dan anggota AABI dari berbagai provinsi, mulai dari Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Jawa Barat hingga DKI Jakarta. Sejak pukul 15.00 WIB, peserta mulai memadati area hotel untuk mengikuti rangkaian kegiatan yang berlangsung selama dua hari.

Kegiatan dimulai dengan check-in peserta, menikmati kopi dan kudapan ringan, dilanjutkan sesi sambutan pada malam hari. Ketua Panitia, Edy Agus Susanto atau akrab disapa Agus Chen, membuka acara dengan ucapan selamat datang dan penegasan bahwa kopdar ini menjadi ajang penyambung rindu antar anggota dari seluruh Indonesia.

“Rangkaian hari ini adalah silaturahmi pertama setelah cukup lama tidak berkumpul. Intinya, kami ingin menyatukan nama Agus dari seluruh Indonesia. Yang tidak hadir mungkin masih ada tugas, tapi kebersamaan kita terus berlanjut,” ujarnya. 

Acara api unggun, pesta kembang api dan perenungan.


Agus Chen, berharap komunitas AABI terus berkembang di seluruh wilayah Indonesia. Pihaknya berencana memperluas pembentukan DAD dan DAC di berbagai daerah seperti Jogja dan Gunungkidul, agar komunitas bernama Agus di seluruh Indonesia semakin solid dan produktif.

“Kami ingin semua Agus dapat berkumpul dan bersinergi untuk membangun Indonesia,” tegasnya.

Ketua 1 DAP AABI, Agus Nurdin, menjelaskan AABI didirikan untuk menyatukan dan melestarikan nama “Agus”, sembari memperkuat peran sosial masyarakat.

“AABI dibentuk untuk menyatukan semua yang bernama Agus. Visi kami adalah bermanfaat bagi masyarakat, dan misi kami menjaga agar nama Agus tetap lestari. Saat ini anggota resmi berkartu KTA mencapai sekitar 8.000 orang,” ujarnya.

Ketua 1 DAP AABI, Agus Nurdin.


Ia menambahkan, komunitas AABI terus aktif dalam kegiatan sosial, termasuk relawan bencana yang dipimpin Agus Ridwan dari pengurus DAP AABI, serta program santunan bulanan untuk anggota yatim.

Komunitas ini juga aktif di media sosial dan terus memperkuat jaringan antar anggota dari berbagai provinsi. Beragam agenda berskala besar telah dilaksanakan, termasuk upacara bergerak 17 Agustus di Bromo pada tahun sebelumnya.

Selain merayakan ulang tahun ke-10, AABI bersiap menuju agenda strategis pada 2026, yakni Musyawarah Nasional (MUNAS) untuk memilih ketua umum baru dan membahas pemindahan sekretariat pusat dari Jakarta Utara ke kota lain.

“Biasanya MUNAS dihadiri 200–300 peserta. Lokasi masih dibahas, bisa di Semarang, Kalung, atau Bandung tergantung kesiapan daerah,” terang Agus Nurdin.

Salah satu peserta dari Malang, Agus Heri Purwanto, mengaku sudah merasakan kekuatan persaudaraan AABI sejak lama.

"Saya bergabung di AABI sejak tahun 2019. Persaudaraannya sangat harmonis dan kekuatannya ada pada kebersamaan yang sudah lawas,” ungkapnya.

Ia menyebutkan bahwa AABI memberikan manfaat yang nyata bagi anggotanya, termasuk rasa aman saat bepergian ke daerah lain.

“Kalau kita berkunjung ke beberapa daerah, minimal ada rumah singgah. Persaudaraannya kuat sekali,” tambahnya.

Agus Heri mengatakan bahwa dirinya pernah aktif di berbagai organisasi besar, seperti NU, Muhammadiyah, hingga berbagai majelis pengajian, namun AABI memiliki karakter yang berbeda.

“Agus ini paling beda. Tidak ada unsur apa pun. Kami independen, tidak berpolitik. Politik bisa merusak persaudaraan, dan AABI mampu menghindari itu,” tegasnya.

Menurutnya, kekuatan AABI terletak pada kesadaran pribadi anggotanya.

“Acara-acara begini pun berlangsung tanpa paksaan, tanpa pungutan. Semua dilakukan dengan kesadaran dan ketulusan,” ujarnya.


Pada prosesi ulang tahun dengan renungan, api unggun, dan gebyar kembang api. Acara semakin hangat dengan ramah tamah, hiburan musik orjen tunggal oleh Agus Cengur, serta dipandu oleh Agus Sunarno sebagai MC.

Memasuki Minggu pagi, peserta mengikuti jalan sehat, senam, sarapan pagi, hingga menikmati sunrise di Bukit Dewa-Dewi, Suci, Pracimantoro. Siangnya, rombongan melanjutkan wisata susur pantai di wilayah Gunungkidul secara mandiri sebelum acara ditutup dengan sesi sayonara pukul 14.00 WIB.

Kopdar satu dekade ini bukan sekadar reuni, tetapi momentum memperkuat persaudaraan anggota AABI lintas daerah dan generasi. Semangat kebersamaan, kreativitas, dan kepedulian sosial menjadi identitas yang terus dipertahankan oleh komunitas ini. (Sofyan)


Baca juga: Gubernur Ahmad Luthfi Tolak Penambangan Gunung Slamet 


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top