Warung Makan Ibu Suyatmi: Legenda Kuliner Rumahan Sejak 1976 yang Tetap Eksis di Wonogiri

Print Friendly and PDF

 

Warung Makan Ibu Suyatmi di Tiken, Pulutan Wetan Wuryantoro.

Warung Makan Ibu Suyatmi: Legenda Kuliner Rumahan Sejak 1976 yang Tetap Eksis di Wonogiri

Wonogiri — majalahlarise.com - Di tengah berkembangnya aneka kuliner modern, Warung Makan Ibu Suyatmi di Tiken, Pulutan Wetan Wuryantoro tetap menjadi pilihan warga karena citarasa rumahan yang konsisten sejak pertama kali berdiri pada tahun 1976. Warung yang kini dikelola oleh generasi kedua ini menawarkan ragam menu yang menggugah selera dengan harga terjangkau.

Warung ini bermula dari usaha sederhana. Sebelum membuka rumah makan, almarhumah Ibu Suyatmi berjualan dawet dan mie goreng. Karena banyak pelanggan yang datang kembali, usaha tersebut perlahan berkembang dan pada akhirnya menjadi warung makan yang menyediakan lebih banyak pilihan menu.

Pada masa awal berdirinya, hidangan yang menjadi favorit pelanggan antara lain sayur kentang, oseng-oseng, gudeg, oblo-oblok, dan sayur lombok masakan rumahan khas Jawa yang dikenal akrab di lidah masyarakat.

Memasuki tahun 2009, kepemimpinan warung diteruskan oleh putranya, Pak Supri, yang tetap menjaga resep turun-temurun sambil menambah variasi menu agar sesuai dengan selera pelanggan saat ini.

“Sejak tahun 2009 saya meneruskan usaha ini. Prinsipnya tetap sama, menjaga rasa dan menambah menu sesuai selera pelanggan,” jelasnya.

Kini, warung tersebut hadir dengan pilihan hidangan yang lebih beragam, seperti: Bandeng presto, Ikan salem, Garang asem, Ayam goreng Jawa, Burung puyuh goreng, Nila dan lele.

Harga makanan pun sangat bersahabat, dimulai dari Rp 10.000, sehingga cocok untuk semua kalangan. Tidak heran jika warung ini selalu dipenuhi pelanggan, terutama pada jam makan pagi hingga malam.

Warung Makan Ibu Suyatmi buka mulai pukul 06.00 pagi hingga 20.00 malam, memberikan fleksibilitas bagi pelanggan yang ingin sarapan, makan siang, maupun makan malam.

Dengan perjalanan hampir setengah abad, Warung Makan Ibu Suyatmi bukan hanya tempat makan, tetapi juga saksi sejarah kuliner rumahan Wonogiri yang tak lekang oleh waktu. Aroma masakannya, sambutan hangat pemiliknya, dan “rasa rumah” yang otentik menjadi alasan warung ini tetap bertahan dan dicintai hingga kini. (Danu)


Baca juga: UMKM Kini Bisa Buat Konten Sendiri, KAWIS Solo Raya Gelar Pelatihan Fotografi Produk


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top