Orang Tua dan Siswa Kelas 7A Program Khusus Ikuti Parenting Motivasi Bersama Hj. Syarifah di MTsN 5 Wonogiri

Print Friendly and PDF

Kepala MTs Negeri 5 Wonogiri, Umi Muslikhah, S.Pd., M.Pd saat memberikan sambutan sekaligus membuka acara.


Orang Tua dan Siswa Kelas 7A Program Khusus Ikuti Parenting Motivasi Bersama Hj. Syarifah di MTsN 5 Wonogiri

Wonogiri - majalahlarise.com - MTs Negeri 5 Wonogiri menggelar kegiatan Parenting dan Motivasi yang menghadirkan motivator nasional Hj. Syarifah, S.Si., S.Ag. Acara yang berlangsung di ruang pertemuan madrasah ini dihadiri para orang tua/wali siswa serta siswa kelas 7 A Program Khusus (PK). Kegiatan ini menjadi ruang sinergi antara madrasah, orang tua, dan siswa dalam membentuk generasi berkarakter, berakhlak, dan berprestasi.

Kepala MTs Negeri 5 Wonogiri, Umi Muslikhah, S.Pd., M.Pd., dalam sambutannya mengatakan pentingnya mempersiapkan generasi yang kuat dalam akidah, ibadah, dan ilmu. Ia menyampaikan pendidikan keluarga harus berjalan seiring dengan pendidikan di madrasah.

"Sebagai orang tua, jangan sampai kita meninggalkan anak-anak dalam keadaan lemah. Lemah akidah, lemah ibadah, dan lemah ilmu. Tiga hal ini adalah fondasi utama dalam kehidupan mereka,” tuturnya..

Orang tua/wali siswa serta siswa kelas 7 A Program Khusus (PK).


Umi Muslikhah juga menyoroti tantangan generasi digital yang rentan terhadap distraksi gawai. Ia mencontohkan pengalaman pribadi menghadapi cucunya yang sulit lepas dari ponsel.

“Intervensi dunia digital sangat kuat. Maka akidah harus kita kuatkan dulu. Orang tua adalah figur pertama yang memberi karakter terbaik di rumah, baru kemudian madrasah memperkuatnya,” lanjutnya.

Selain itu, ia menjelaskan pentingnya disiplin. Berdasarkan pengamatan, masih ada siswa yang terlambat datang ke madrasah.

“Disiplin adalah kunci sukses. Jika anak sudah belajar disiplin sejak dini—sholat tepat waktu, belajar teratur, datang sekolah tepat waktu insya Allah masa depannya lebih terarah,” ungkapnya.

Ia juga mengajak orang tua untuk memperbanyak komunikasi hangat dengan anak, terutama pada waktu terbaik antara maghrib dan isya.

Kegiatan parenting ini menjadi wadah penting bagi madrasah dan orang tua untuk menyamakan visi pendidikan anak. Umi Muslikhah menegaskan bahwa keberhasilan siswa adalah hasil kolaborasi semua pihak.

“Madrasah tidak bisa bekerja sendiri. Orang tua adalah mitra utama. Mari saling berkomunikasi, berkolaborasi, dan memantau perkembangan anak-anak kita,” tutupnya.

Dalam sesi motivasi, Hj. Syarifah membangkitkan semangat siswa dengan gaya ceramah yang interaktif dan penuh contoh konkret. Ia menekankan bahwa tujuan hidup harus ditetapkan sejak dini.

“Cita-cita itu ditetapkan mulai sekarang, bukan nanti setelah lulus. Kalau tujuan hidupmu tidak jelas, kamu seperti orang yang berhenti di tengah perempatan—bingung, tidak maju, tidak mundur,” ujarnya.

Ia memberikan analogi menarik menggunakan ilustrasi pramugari pesawat.

“Kalau naik pesawat, tujuan dan jam tiba itu jelas. Begitu juga hidup. Jika tujuanmu tidak jelas, kamu tidak akan sampai ke mana-mana,” tutur motivator yang dikenal energik ini.

Syarifah juga menekankan pentingnya visi atau mimpi besar (the power of dream) yang dapat mengubah sesuatu yang sulit menjadi mungkin.

“Kekuatan mimpi bisa membuat yang lemah menjadi kuat, yang impossible menjadi possible. Masa depanmu bukan ditentukan orang lain, tapi oleh dirimu sendiri,” tegasnya.

Ia mengutip pesan Bill Gates yang menggugah “If you born poor, it's not your mistake. But if you die poor, it's your mistake.”

Kepada siswa PK, Hj. Syarifah mengingatkan bahwa program khusus ini menuntut kesungguhan dalam menghafal Al-Qur’an.

“Semakin banyak ayat yang dihafal, semakin cerdas otak kita. Maka niat harus ikhlas, sungguh-sungguh, dan hormati guru. Tanpa sikap hormat, ilmu sulit masuk,” katanya.

Ia juga mengajak siswa menentukan pilihan sejak dini apakah ingin melanjutkan ke SMA, SMK, MA, atau langsung bekerja, serta siapa yang ingin melanjutkan kuliah.

Semangat para siswa tampak ketika mereka diminta menjawab cita-cita masing-masing dan merencanakan masa depan.

Acara ditutup dengan sesi tanya jawab dan refleksi bersama, meninggalkan pesan kuat bahwa masa depan anak-anak adalah amanah yang harus dipersiapkan dengan serius, penuh cinta, dan penuh nilai-nilai Islam. (Sofyan)


Baca juga: Dalang Cilik Sarotama Pentaskan Wayang 2D “Bhinneka Sadasa” bersama Tim PISN Kemendiktisaintek ISI Surakarta


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top