GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
MDMC Boyolali dan Surakarta Gelar Operasi Gabungan Merbabu Hijau 113, Tanam 113 Pohon di Sumber Air Tuk Suci Selo
![]() |
| Penanaman pohon di daerah tangkapan air Tuk Suci sebagai upaya memperbesar debit air yang menjadi sumber kehidupan warga sekitar. |
MDMC Boyolali dan Surakarta Gelar Operasi Gabungan Merbabu Hijau 113, Tanam 113 Pohon di Sumber Air Tuk Suci Selo
Boyolali – majalahlarise.com – Semangat kolaborasi dan kepedulian terhadap lingkungan kembali ditunjukkan oleh para kader Muhammadiyah. Melalui kegiatan bertajuk Operasi Gabungan: Merbabu Hijau 113, MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) Kota Surakarta dan MDMC Kabupaten Boyolali bersinergi menggelar ekspedisi pelestarian sumber air Tuk Suci di Dusun Tempel, Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Boyolali, Sabtu (9/11/2025).
Dusun Tempel yang tahun lalu menjadi lokasi program pipanisasi kini kembali menjadi titik temu kader Muhammadiyah dari dua daerah tersebut. Kegiatan ini merupakan Rangkaian Tindak Lanjut (RTL) dengan fokus pada isu lingkungan hidup, sekaligus menjadi bagian dari Semarak Milad Muhammadiyah ke-113 tahun.
Dengan mengusung tema “Ekspedisi Pelestarian Tuk Suci sebagai Sumber Air Dusun Tempel, Jrakah, Selo, Boyolali”, kegiatan ini menjadi wujud nyata keseriusan kader Muhammadiyah dalam menjaga kelestarian alam. MDMC Surakarta dan Boyolali bersama PCM Selo serta Lazismu Boyolali melaksanakan penanaman pohon di daerah tangkapan air Tuk Suci sebagai upaya memperbesar debit air yang menjadi sumber kehidupan warga sekitar.
Ketua MDMC Kota Surakarta, Teguh Wahyudi, menyampaikan ekspedisi ini merupakan komitmen berkelanjutan dalam bidang konservasi alam.
“Ekspedisi kali ini adalah bentuk tindak lanjut dari kegiatan pipanisasi tahun lalu. Kami menanam 113 bibit pohon keras sebagai simbol milad Muhammadiyah ke-113, sekaligus bagian dari peringatan bulan pengurangan risiko bencana,” ujarnya.
Menurut Teguh, penanaman bibit pohon di kawasan tangkapan air diharapkan mampu mengurangi risiko tanah longsor dan meningkatkan debit air di Tuk Suci. Ia juga mengapresiasi sinergi lintas komunitas yang ikut dalam operasi ini.
“Alhamdulillah, kegiatan ini melibatkan banyak komunitas luar Muhammadiyah. Sinergi yang lahir dari keikhlasan ini luar biasa. Meski hujan mengguyur, semua tetap semangat. Kami berharap kolaborasi seperti ini berlanjut di wilayah lain,” tambahnya.
Sementara itu, perwakilan MDMC Kabupaten Boyolali, Kresna Setiyawan, mengucapkan terima kasih atas antusiasme peserta dari berbagai organisasi dan komunitas.
“Menjadi tuan rumah kedua setelah Dusun Tempel, kami bangga bisa menyambut teman-teman dari HW UMS, MALIMPA UMS, DSD HW Boyolali, KamaFT UMS, Paguyuban Tirto Lumintu, Granat Rescue, Kerapala, Forum Lingkar Hijau, Pendaki Indonesia Solo Raya, Komunitas Pendaki Muslim Solo Raya, Sedulur Ngaji Senenan, dan AdventureMu PCPM Kobeng. Ini langkah baik menuju sinergi bersama untuk lingkungan,” ungkapnya.
Kegiatan diwarnai suasana akrab dan kekeluargaan. Para peserta tampak antusias saat berbagi pengalaman dan ilmu tentang konservasi alam. Salah satu peserta dari HW UMS, Aldiansah, mengaku kegiatan ini menjadi pengalaman berharga.
“Medannya ekstrem, tapi menambah pengalaman di bidang konservasi,” katanya.
Senada dengan itu, Taufiq dari MALIMPA UMS mengungkapkan rasa bangganya dapat ikut serta.
“Ini pengalaman baru bersinergi bersama komunitas lain. Kegiatannya asyik dan luar biasa,” ucapnya.
Kepala Resor Selo Balai Taman Nasional Gunung Merbabu turut memberikan apresiasi atas kegiatan tersebut.
“Kami berterima kasih kepada MDMC Solo dan Boyolali yang telah melakukan penanaman di area tangkapan air Tuk Suci/Tuk Pampung. Semoga kegiatan ini tidak berhenti di sini dan terus dilanjutkan dengan pemeliharaan. Menanam pohon berarti menyimpan air untuk masa depan, karena setiap akarnya adalah penjaga mata air,” katanya.
Dukungan warga setempat juga sangat terasa. Ketua RT Dusun Tempel, Sunarto, mengungkapkan rasa syukurnya.
“Muhammadiyah telah banyak membantu warga Tempel. Kami hanya bisa berdoa semoga semua relawan mendapatkan pahala kebaikan,” ucapnya.
Kegiatan Operasi Gabungan: Merbabu Hijau 113 ini bukan sekadar ekspedisi, tetapi menjadi simbol komitmen dan aksi nyata dalam menjaga kelestarian alam serta meneguhkan semangat dakwah lingkungan yang telah lama diusung Muhammadiyah. (Sofyan)
Baca juga: Sekda Jateng Dorong Masyarakat Gemar Makan Ikan, Kunci Kendali Inflasi dan Gizi Anak
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
TRADISI KROBONGAN Oleh: Aris Prihatin SMPN 1 Manyaran, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah Aris Prihatin Masyarakat J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
Kepala SMP Negeri 8 Surakarta, Triad Suparman, M.Pd beserta bapak ibu guru dan siswa foto bersama dengan karya tulisan kata-kata mutiara. ...
-
GENERASI KEDUA (LULUSAN) MASA CORONA Oleh: M. Nur Salim, SH. M.Pd Guru PPKn dan Kepala Sekolah SMK Kesehatan Cipta Bhakti Husada Yogyakarta ...
-
Menikmati makan gendar pecel di Gazebo. Watu Plenuk Mutiara Wisata Perbatasan Weru–Ngawen yang Menyuguhkan Alam, Kuliner, dan Kedamaian Gunu...


Tidak ada komentar: