GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
Keluarga Korban Longsor Cibeunying Menumpahkan Tangis di Bahu Gubernur Ahmad Luthfi
![]() |
| Warga menumpahkan tangis di hadapan Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, mengunjungi lokasi longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Minggu, 16 November 2025. |
Keluarga Korban Longsor Cibeunying Menumpahkan Tangis di Bahu Gubernur Ahmad Luthfi
Cilacap - majalahlarise.com - Ada suasana haru saat Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, mengunjungi lokasi longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Minggu, 16 November 2025. Warga menumpahkan tangis di hadapan Gubernur. Ada pula yang menangis dalam pelukan Ahmad Luthfi. Salah satunya adalah Sariman.
Sebelum Gubernur datang, ia berdiri di dekat batang pohon. Ia mengamati dari kejauhan petugas yang sedang mengeduk longsoran tanah di titik lokasi.
Setiap kali ada kabar korban ditemukan, Sariman selalu mak tratap. Hatinya bergetar. Matanya menatap tajam. Raut mukanya menyiratkan harap-harap cemas. Ia berdoa. Dalam hati menyeru agar yang ditemukan adalah istri dan dua anak tersayangnya.
“Kalau dengar kabar ada yang ditemukan, hati saya langsung bergetar. Rasanya kemroso banget. Di dada rasanya kayak dilolosi. Saya berdoa semoga yang ditemukan itu istri dan dua anak saya,” katanya terbata-bata.
Sariman adalah salah satu warga terdampak. Pria berusia 48 tahun itu, harus merelakan istrinya, Nina, serta dua anak perempuannya, Fani dan Fatin, yang belum ditemukan sampai sekarang.
Setiap hari Sariman selalu menunggu dengan perasaan campur aduk. Dari kejauhan dia mengamati dengan seksama para petugas yang bekerja melakukan evakuasi. Mulutnya tak berhenti merapal doa.
“Saya selalu berdoa setiap waktu. Dari pagi sampai pencarian selesai, saya selalu menunggu di sini,” ungkap pria yang kini menumpang tinggal di rumah saudara dekatnya tersebut.
Saat kejadian longsor, Sariman sedang nan jauh di Palembang. Sudah dua tahun ia mengadu nasib di sana menjadi buruh bangunan.
“Saya ditelepon keponakan, disuruh segera pulang ke desa. Dikabari kalau di desa sedang kena musibah longsor,” ungkapnya.
Demi mendengar itu, ia bergegas pulang. Sampai di desa Jumat, 14 November 2025, pukul 02.30. Ia kaget melihat desanya sudah rata dengan timbunan tanah longsor. Oleh Ketua RT setempat, diberitahu kalau istri dan dua anaknya termasuk korban yang dinyatakan hilang.
Sontak badannya lemas. Ia gusar dan bingung mau bagaimana. Terbayang wajah istri dan anaknya. Ia pun menangis. Rumahnya rata tak tersisa. Orang-orang yang ia cintai belum jelas keberadaannya.
Saat bertemu Gubernur Ahmad Lutfi, Sariman mencurahkan segenap perasaan. Ia menangis ketika orang nomor satu di Jawa Tengah itu merangkul kedua pundaknya.
“Yang sabar ya. Bapak harus kuat. Kita akan bantu mencari sampai ketemu. Semoga istri dan anak Bapak segera ditemukan,” ujar Ahmad Luthfi lirih.
Sariman semakin erat memeluk. Gubernur pun membalasnya. Keduanya lantas berpelukan untuk beberapa saat. Semua yang melihat terdiam dan larut dalam suasana haru.
Tak hanya Sariman, beberapa warga yang keluarganya menjadi korban longsor juga menangis di hadapan Gubernur. Di antaranya larut dalam suasana duka saat bersalaman dan dipeluk Ahmad Luthfi.
“Kami ikut prihatin dan berduka atas musibah ini. Kami mengucapkan bela sungkawa kepada Bapak dan Ibu sekalian. Semoga para korban yang dinyatakan hilang segera ditemukan,” ungkap Ahmad Luthfi.
Gubernur menyerahkan bantuan kepada para warga terdampak. Ia membesarkan hati para warga. Dikatakan, warga akan direlokasi ke lokasi yang aman dan akan dibangunkan hunian sementara dan hunian tetap di Majenang. Lahannya sudah disiapkan Pemerintah Kabupaten Cilacap. Setelah menyerahkan bantuan, Gubernur lantas mengecek lokasi longsor.
Ahmad Luthfi juga menginstruksikan kepada para petugas gabungan agar tetap semangat dan terus melakukan pencarian hingga semua korban ditemukan.
“Tetap semangat ya. Tetap waspada dan hati-hati dalam bekerja. Sehat semuanya,” kata Ahmad Luthfi sembari tersenyum dan melambaikan tangan kepada para petugas. (Hum/ Sofyan)
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
TRADISI KROBONGAN Oleh: Aris Prihatin SMPN 1 Manyaran, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah Aris Prihatin Masyarakat J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
Kepala SMP Negeri 8 Surakarta, Triad Suparman, M.Pd beserta bapak ibu guru dan siswa foto bersama dengan karya tulisan kata-kata mutiara. ...
-
GENERASI KEDUA (LULUSAN) MASA CORONA Oleh: M. Nur Salim, SH. M.Pd Guru PPKn dan Kepala Sekolah SMK Kesehatan Cipta Bhakti Husada Yogyakarta ...
-
Menikmati makan gendar pecel di Gazebo. Watu Plenuk Mutiara Wisata Perbatasan Weru–Ngawen yang Menyuguhkan Alam, Kuliner, dan Kedamaian Gunu...

Tidak ada komentar: