BUMDes Mulur Gelar Pelatihan Olahan Bayam Brasil, Dorong Kreativitas dan Peluang Usaha Warga

Print Friendly and PDF

Ibu-ibu saat mengikuti pelatihan pengolahan bayam brasil menjadi dimsum dan keripik di rumah warga Dukuh Pojok, Desa Mulur, Kamis (20/11/2025). 


BUMDes Mulur Gelar Pelatihan Olahan Bayam Brasil, Dorong Kreativitas dan Peluang Usaha Warga

Sukoharjo – majalahlarise.com - Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Mulur, Kecamatan Bendosari, menggelar pelatihan pengolahan bayam brasil menjadi dimsum dan keripik di rumah warga Dukuh Pojok, Desa Mulur, Kamis (20/11/2025). Kegiatan ini diikuti para ibu warga sekitar serta pengelola Kelompok Wanita Produktif (KWP) yang selama ini aktif menggerakkan ekonomi lokal.

Koordinator Pelatihan, Indhiyanti Listiany, menjelaskan potensi bayam brasil yang banyak tumbuh di wilayah tersebut perlu diangkat menjadi produk bernilai ekonomi.

“Jadi, saya diundang oleh Bapak-Ibu di Desa Mulur untuk menghidupkan pelatihan olahan bayam brasil. Di sini sudah ada KWP dan Desa Wisata Mulur yang juga bisa mengembangkan berbagai produk khas daerah,” terangnya.

Indhiyanti menambahkan, pelatihan ini bertujuan membuka peluang usaha baru bagi warga dan mendorong kreativitas produk yang bisa menjadi daya tarik pengunjung, terutama wisatawan Waduk Mulur.

Ibu-ibu saat foto bersama produk hasil pelatihan olahan bayam brasil yang dibuatnya.


“Harapannya dapat meningkatkan income warga sekitar KWP Desa Mulur. Ke depan, bukan hanya dikenal sebagai produk lokal, tetapi juga punya potensi dipasarkan ke luar daerah bahkan sampai ekspor,” ujarnya.

Perwakilan BUMDes Mulur, Linda Tri, menyampaikan pelatihan ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat ekonomi masyarakat melalui produk olahan khas desa.

“Harapan kami, pelatihan ini mampu meningkatkan pendapatan warga sekaligus mengembangkan potensi lokal desa. Semakin banyak olahan yang menjadi ciri khas Mulur, semakin besar peluang ekonomi bagi ibu-ibu,” jelasnya.

Linda menjelaskan, BUMDes akan terus melakukan pendampingan hingga produk siap dipasarkan.

“Nantinya, kami dampingi sampai produk tersebut bisa dipasarkan, baik secara offline maupun online melalui marketplace,” tambahnya.

Pelatih olahan bayam brasil, Siany Christianto, memberikan sejumlah teknik pengolahan agar produk yang dihasilkan lebih berkualitas.

“Supaya kandungan minyak tidak terlalu banyak, daun harus ditiriskan minimal 12 jam sebelum digoreng. Tepung juga harus pas, kalau tidak, minyak bisa terserap banyak,” jelasnya.

Ia berharap masyarakat semakin mengenal dan tidak ragu memanfaatkan bayam brasil.

“Sebagian orang masih mengira tanaman ini beracun, padahal justru bagus dan punya prospek bisnis tinggi. Jika anak muda ikut membantu membuat konten video, pemasaran bisa lebih cepat,” ujarnya, mencontohkan keberhasilan Kelompok Tani Kemah Ripah di Yogyakarta yang omzetnya menembus pasar Jakarta.

Salah satu peserta, Sri Sarwisatiti, mengaku mendapat banyak manfaat. “Saya dapat ilmu baru cara mengolah bayam brasil dengan teknik yang benar. Kalau bikin sendiri kadang masih keliru. Pelatihan ini sangat bermanfaat, insyaallah akan kami lanjutkan dan kembangkan ke depannya,” ungkapnya.

Pelatihan ini menjadi bagian dari upaya Desa Mulur untuk memperkuat ketahanan ekonomi lokal melalui inovasi pangan berbahan dasar tanaman yang mudah dibudidayakan dan memiliki nilai jual tinggi. (Sofyan)


Baca juga: Penari SLB Mulatsarira Baturetno Raih Penghargaan Harapan II FLS3N Tingkat Nasional 2025


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top