SMA Negeri 1 Pracimantoro Gelar IHT Pembelajaran Mendalam dan Kecerdasan Artifisial untuk Keterampilan Abad 21, Guru Harus Adaptif, Berkarakter, dan Melek Teknologi AI

Print Friendly and PDF

Narasumber Dr. Singgih Subiyantoro, M.Pd saat menjelaskan praktik penggunaan AI untuk pembelajaran kepada peserta.


SMA Negeri 1 Pracimantoro Gelar IHT Pembelajaran Mendalam dan Kecerdasan Artifisial untuk Keterampilan Abad 21, Guru Harus Adaptif, Berkarakter, dan Melek Teknologi AI

Wonogiri – majalahlarise.com - SMA Negeri 1 Pracimantoro terus berinovasi dalam meningkatkan mutu pendidikan melalui kegiatan In House Training (IHT) bertajuk “Pembelajaran Mendalam & Kecerdasan Artifisial untuk Memasuki Keterampilan Abad 21”, yang digelar pada Senin (13/10/2025) di ruang meeting sekolah. Kegiatan ini diikuti oleh 45 peserta yang terdiri dari guru dan tenaga kependidikan.

Kepala SMA Negeri 1 Pracimantoro, Sri Paminto, S.S., M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan IHT ini dilatarbelakangi oleh tuntutan kebutuhan manajerial pendidikan di era modern. Menurutnya, guru harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman serta memiliki kompetensi teknis dan pedagogis yang kuat untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu di abad 21.

“Guru di abad 21 tidak cukup hanya mengajar, tetapi harus menjadi fasilitator pembelajaran yang memadukan konsep dan kompetensi. Melalui pembelajaran mendalam (deep learning), siswa didorong untuk memahami, menerapkan, dan mengembangkan kompetensinya agar dapat memenuhi delapan standar kelulusan yang ditetapkan,” ujar Sri Paminto.

Kepala sekolah, Sri Paminto, S.S, M.Pd beserta guru saat foto bersama dengan narasumber Dr. Singgih Subiyantoro, M.Pd.


Lebih lanjut, ia menjelaskan pentingnya pemanfaatan kecerdasan artifisial (AI) dalam proses belajar mengajar. AI bukan hanya sekadar alat bantu, tetapi dapat menjadi sarana untuk mengembangkan potensi peserta didik sesuai minat dan bakat mereka. Namun demikian, ia mengingatkan bahwa kemajuan teknologi tidak boleh membuat guru dan siswa kehilangan karakter dan attitude positif.

“Kami ingin seluruh guru dan siswa tetap menjunjung tinggi nilai-nilai karakter, budaya, dan etika. Teknologi hanyalah alat, tetapi karakterlah yang membentuk masa depan,” tambahnya.

Dalam sesi materi, Dr. Singgih Subiyantoro, M.Pd., Dekan FKIP Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet) Sukoharjo, memaparkan materi bertema “Menjadi Guru Era Artificial Intelligence”. Ia menjelaskan berbagai topik penting seperti kebijakan mata pelajaran Koding dan AI, transformasi digital dalam pendidikan, kompetensi guru era AI, serta praktik penggunaan aplikasi seperti Edcafe, Gemini, dan Google AI Studio untuk pembelajaran.

Menurut Dr. Singgih, koding dan AI merupakan literasi baru abad 21 yang perlu diintegrasikan dalam Kurikulum Merdeka. Dengan belajar sejak SMA, siswa tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga kreator dan inovator yang siap menghadapi tantangan dunia modern.

“Guru terbantu membuat pembelajaran lebih interaktif dan efisien, sementara siswa dilatih berpikir logis, kreatif, dan adaptif terhadap perubahan. Mereka akan lebih siap menghadapi dunia kerja dan studi lanjut yang berbasis teknologi,” terangnya.

Namun, ia juga menyoroti tantangan nyata di lapangan seperti keterbatasan infrastruktur, kompetensi guru, dan akses internet di daerah. Menurutnya, solusi yang diperlukan mencakup dukungan kolaboratif antar lembaga pendidikan, peningkatan pelatihan guru, penyediaan fasilitas dasar, serta penggunaan aplikasi yang ramah bagi daerah dengan keterbatasan teknologi.

Sebagai bentuk kontribusi nyata, FKIP Univet Sukoharjo aktif mendampingi sekolah mitra, termasuk SMA Negeri 1 Pracimantoro, melalui berbagai program seperti pelatihan guru, pendampingan kelas digital, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

Dr. Singgih menutup paparannya dengan pesan inspiratif kepada seluruh peserta. “Jangan takut pada teknologi. Jadilah pengguna yang cerdas, adaptif, dan inovatif. Gunakan koding dan AI untuk berkarya, bukan hanya bermain. Masa depan ada di tangan kalian. Manfaatkan era digital ini dengan bijak dan bertanggung jawab," terangnya.

Dengan terselenggaranya kegiatan IHT ini, SMA Negeri 1 Pracimantoro menegaskan komitmennya sebagai sekolah berkarakter dan berbudaya, sekaligus siap melahirkan guru dan siswa yang unggul di era kecerdasan artifisial dan pembelajaran abad 21. (Sofyan)


Baca juga: Gubernur Ahmad Luthfi Dukung Pemeriksaan BPK demi Wujudkan Pemerintahan Bersih di Jawa Tengah



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top