GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
Bedah Buku Magetan dalam Panggung Sejarah Indonesia: Menanamkan Kebanggaan Lokal bagi Masyarakat Magetan
![]() |
| Kegiatan bedah buku Magetan dalam Panggung Sejarah Indonesia (9/10/2025) Foto dari kiri ke kanan Endro Murdiono, S.Pd., Dr. Asep Yudha Wirajaya, S.S., M.A., dan Supriyoko, S.Pd. M.Pd. |
Bedah Buku Magetan dalam Panggung Sejarah Indonesia: Menanamkan Kebanggaan Lokal bagi Masyarakat Magetan
Magetan - majalahlarise.com - Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Magetan menyelenggarakan acara bedah buku Magetan dalam Panggung Sejarah Indonesia karya almarhum Sukarjan. Acara ini digelar pada Kamis siang (9/10/2025) di Graha Pusat Literasi Magetan dalam rangka menyemarakkan Festival Literasi Tahun 2025.
Pihak penyelenggara acara menghadirkan Asep Yudha Wirajaya, S.S., M.A., dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret (UNS) dan Supriyoko, S.Pd., M.Pd., guru SMP Negeri 1 Parang sebagai narasumber acara bedah buku ini.
Buku Magetan dalam Panggung Sejarah Indonesia patut menjadi kebanggaan lokal masyarakat Magetan. Almarhum Sukarjan menuliskan seluk beluk mengenai Magetan secara lengkap, diantaranya: asal usul Magetan, Magetan pada era pra Islam, Sunan Lawu, Magetan pada era abad 17—20 termasuk pada era penjajahan dan pemberontakan PKI, pahlawan nasional dari Magetan, bupati Magetan, desa perdikan, dan upaya mempertahankan pabrik gula Purwodadi.
Masyarakat Magetan eloknya berbangga dengan Raden Mas Tumenggung Aryo Soerjo (Raden Mas Soerjo) yang menjadi pahlawan nasional dari Magetan. Dalam buku ini diceritakan kisah mengenai perjuangannya melawan penjajahan Jepang, perannya sebagai gubernur pertama Jawa Timur, hingga tragedi akhir hidupnya pada masa pemberontakan PKI Madiun 1948.
Keberadaan Pabrik Gula Purwodadi menjadi salah satu pabrik gula yang masih eksis dan aktif hingga kini. Pabrik ini terletak di Desa Pelem, Kecamatan Karangrejo, Magetan. Buku ini juga menceritakan kisah berdirinya pabrik gula pada masa kolonialisme Belanda.
Pengabdian Sukarjan untuk menyampaikan sejarah Magetan dalam buku patut mendapat apresiasi tinggi. Sebab, seperti yang diungkapkan Dr. Sigit Sapto Nugroho, Dekan Fakultas Hukum Universitas Merdeka Madiun, bacaan mengenai sejarah yang ada di wilayah Magetan sendiri jumlahnya masih relatif kurang.
Ungkapan tersebut mendapat respon positif dari Asep Yudha Wirajaya, S.S., M.A., dia menyarankan agar kisah sejarah Magetan dalam buku ini perlu disampaikan pada siswa-siswi sekolah dasar hingga menengah di wilayah Magetan.
“Pengetahuan sejarah jangan berhenti, perlu diwariskan ke siswa-siswi. Jadi mereka itu akan punya local pride dengan asal daerahnya. Berikan dahulu secara sekilas, lalu mereka akan mencari tahu lebih lanjut sendiri. Sediakan bahan bacaanya saja.”
Masyarakat Magetan diharapkan dapat lebih mencintai tanah asalnya sendiri, agar tidak mudah menukar segala hal yang ada di Magetan dengan iming-iming. Karena apapun yang ada di dalam tanah itu memiliki nilai sejarah dan kearifan lokal.
Dalam usaha menindaklanjuti kegiatan bedah buku, Suhardi, S.Pd., M.Pd. selaku Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Magetan berencana akan menggandakan kuantitas buku. Kemudian buku-buku ini akan dikirim ke seluruh perpustakaan sekolah di wilayah Magetan agar menjadi bahan bacaan dan pelajaran bagi siswa-siswi.
Upaya ini diharapkan akan menumbuhkan kecintaan dan rasa bangga terhadap sejarah lokal, sehingga dapat memunculkan penulis-penulis baru yang menghasilkan karya mengenai sejarah suatu wilayah.
(Lutfia Hardiantari, Rezty Putri Ariana Gunarso. Dok: Abdullah Faqihudin)
Baca juga: Dinkes Jateng Pastikan SLHS SPPG Terbit Tepat Waktu dan Aman bagi Program MBG
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
TRADISI KROBONGAN Oleh: Aris Prihatin SMPN 1 Manyaran, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah Aris Prihatin Masyarakat J...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
Pengunjung saat mengambil sendiri bakso sepuasnya. "Bakso Manja Prasmanan" Sensasi Baru Makan Sepuasnya di Wonogiri Wonogiri- maja...
-
Trisno Diyanto saat menganyam bambu Kerajinan Anyaman Bambu Karang Lor Manyaran Wonogiri Penuhi Pesanan Sampai Luar Nege...
-
GENERASI KEDUA (LULUSAN) MASA CORONA Oleh: M. Nur Salim, SH. M.Pd Guru PPKn dan Kepala Sekolah SMK Kesehatan Cipta Bhakti Husada Yogyakarta ...

Tidak ada komentar: