Abdullah Ibnu Thalhah Terpilih sebagai Ketua Umum Pakarti 2025–2030, Tegaskan Komitmen Dirikan Museum Kartun Indonesia di Semarang

Print Friendly and PDF

Mayor Haristanto, kartunis asal Solo, menyerahkan hibah karya kartun tahun 1982 dari tiga maestro kartunis Indonesia Pramono R Pramoedjo, Jaya Suprana, dan Subro kepada perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Samsul Siregar.


Abdullah Ibnu Thalhah Terpilih sebagai Ketua Umum Pakarti 2025–2030, Tegaskan Komitmen Dirikan Museum Kartun Indonesia di Semarang

Semarang – majalahlarise.com – Abdullah Ibnu Thalhah resmi terpilih sebagai Ketua Umum Persatuan Kartunis Indonesia (Pakarti) periode 2025–2030 dalam Musyawarah Besar (Mubes) Pakarti yang berlangsung di Gedung Oudetrap, Kota Lama Semarang, Minggu (19/10/2025).

Dalam forum yang dihadiri puluhan kartunis dari berbagai daerah seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur hingga luar Pulau Jawa, Abdullah Ibnu Thalhah yang juga dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang dipilih secara aklamasi untuk memimpin organisasi nasional para kartunis tersebut.

Dalam sambutan perdananya, Abdullah menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas amanah yang diberikan kepadanya. Ia menegaskan, kepemimpinannya akan difokuskan untuk memperkuat solidaritas para kartunis sekaligus memperjuangkan berdirinya Museum Kartun Indonesia di Kota Semarang.

“Amanah ini bukan sekadar jabatan, tapi tanggung jawab budaya. Kita akan menjadikan Pakarti sebagai rumah besar para kartunis, tempat kreativitas, solidaritas, dan kritik sosial tumbuh bersama. Yang lebih penting, kita akan bekerja keras untuk mewujudkan Museum Kartun Indonesia sebagai simbol peradaban visual bangsa,” ujar Abdullah di hadapan peserta Mubes.

Abdullah menilai Semarang layak menjadi lokasi pendirian Museum Kartun Indonesia karena memiliki sejarah panjang dalam dunia kartun tanah air.

“Kota Semarang dikenal sebagai Ibu Kartun Nusantara. Sejak tahun 1988 sudah banyak festival internasional kartun digelar di sini. Maka sudah sepantasnya museum kartun lahir dari kota ini,” ungkapnya kepada awak media.

Museum tersebut, lanjut Abdullah, akan menjadi pusat riset dan dokumentasi kartun, ruang kreatif anak muda, destinasi wisata budaya, sekaligus sarana edukasi masyarakat.

“Dari Semarang, kita mulai babak baru. Kartun bukan hanya alat kritik, tapi artefak budaya. Inilah saatnya Indonesia memiliki museum kartun yang lahir dari tangan dan gagasan para kartunisnya sendiri,” tegasnya.

Sementara itu, mantan Ketua Pakarti sekaligus kartunis asal Solo, Is Ariyanto pencipta tokoh kartun Si Thole menyambut baik terpilihnya Abdullah Ibnu Thalhah.

“Alhamdulillah, Mas Abdullah terpilih. Dia salah satu kartunis idola saya. Semoga di bawah kepemimpinannya Pakarti semakin maju dan cita-cita mendirikan Museum Kartun Indonesia segera terwujud,” ujar Is Ariyanto yang juga dikenal sebagai pembuat logo komunitas Oi (fans Iwan Fals).

Kartunis senior Jitet Kustana juga memberikan apresiasi, menilai Abdullah sebagai sosok yang mampu menjembatani dunia seni, akademik, dan kebudayaan.

“Beliau bukan hanya kartunis, tapi juga pendidik dan organisator yang punya visi kebangsaan. Ini saatnya kartun Indonesia naik kelas,” tutur Jitet.

Dalam kesempatan yang sama, Mayor Haristanto, kartunis asal Solo, menyerahkan hibah karya kartun tahun 1982 dari tiga maestro kartunis Indonesia Pramono R Pramoedjo, Jaya Suprana, dan Subro kepada perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Samsul Siregar.

“Hibah ini simbol komitmen moral dan budaya bagi gerakan pendirian Museum Kartun Indonesia. Semoga menjadi awal dari lahirnya museum yang mencatat sejarah para kartunis Indonesia,” ujar Mayor Haristanto.

Anggota Komisi VII DPR RI, Samuel Wattimena, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menyatakan siap mendukung pendirian Museum Kartun Indonesia, namun menekankan pentingnya visi dan fungsi museum yang jelas.

“Museum kartun jangan hanya jadi tempat kumpulan karya. Harus ada visi, fungsi, dan jejaring yang kuat agar keberadaannya memberi dampak nyata,” pesannya.

Sebagai rangkaian Mubes, Pakarti juga menggelar pameran kartun internasional bertajuk “Semarang Cartoonfest” dengan tema Kartun untuk Indonesia yang berlangsung dua hari, Sabtu–Minggu (18–19 Oktober 2025). Pameran ini diikuti 141 kartunis dari 25 negara, termasuk Jepang, Iran, Turki, Brasil, Prancis, hingga Mesir.

Acara semakin semarak dengan live karikatur oleh kartunis Magelang Poejiyanto, workshop kartun, hiburan musik, serta aksi gambar langsung oleh para kartunis peserta.

Dengan terpilihnya Abdullah Ibnu Thalhah, para kartunis Indonesia menaruh harapan baru bahwa Pakarti akan semakin solid dan mampu mengangkat martabat kartun sebagai bagian penting dari kebudayaan nasional. (Mas Is/ Sofyan)


Baca juga: FEB Unisri Perluas Jejaring Internasional ke Universiti Kuala Lumpur


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top