SMA Negeri 1 Manyaran Hidupkan Kearifan Lokal Lewat Ecoprint, Kuliner Tradisional, dan Tari Daerah

Print Friendly and PDF

Produk batik ecoprint proses penjemuran.

SMA Negeri 1 Manyaran Hidupkan Kearifan Lokal Lewat Ecoprint, Kuliner Tradisional, dan Tari Daerah

Wonogiri – majalahlarise.com - SMA Negeri 1 Manyaran menggelar kegiatan kokurikuler dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang sarat dengan muatan kearifan lokal. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa kelas X hingga XII dengan program berbeda, yakni pembuatan batik ecoprint, praktik kuliner tradisional, hingga menari tari daerah nasional.

Koordinator kegiatan ecoprint, Aryo Wiranjoyo, saat ditemui disela-sela pembuatan ecoprint, Kamis (25/9/2025) menjelaskan program kokurikuler kelas X ini bertujuan mengenalkan siswa pada teknik tekstil ramah lingkungan yang memanfaatkan warna alami dari daun dan tumbuhan.

“Ecoprint ini untuk mengenalkan anak-anak pada kelestarian lingkungan melalui produk tekstil berbahan dasar tumbuhan. Daun-daun diproses menjadi motif dan warna alami, sehingga anak-anak tidak hanya belajar membuat kain, tetapi juga memahami nilai ekologisnya,” ujar Aryo.

Siswa menata daun untuk membuat batik ecoprint.


Lebih lanjut, ia menambahkan program ecoprint melibatkan lintas mata pelajaran. Dari sisi ekonomi, siswa mempelajari nilai produksi dan peluang usaha; dari kimia, mereka mengenal zat-zat dalam proses pewarnaan; sedangkan biologi mengajarkan jenis daun yang dapat digunakan.

Produk ecoprint yang dihasilkan siswa nantinya akan dipakai sendiri selama tiga tahun masa sekolah, tepatnya setiap hari Selasa. Sekolah juga menyediakan kain dan bahan utama, sehingga karya benar-benar bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sementara itu, untuk kelas XI dan XII, kegiatan P5 difokuskan pada tema muatan lokal. Guru pendamping P5, Pancarukmi Ratnaningsih, menuturkan siswa diajak mengenal sekaligus mempraktikkan makanan dan tarian tradisional.

Siswa membuat makanan tradisional.


“Untuk makanan tradisional, siswa dibagi dalam kelompok dan membuat berbagai hidangan khas daerah, mulai dari gendar pecel, getuk, sate lilit, tahu gejrot, sosis solo, putu ayu, hingga minuman tradisional seperti dawet dan es lumut. Produk ini tidak hanya dibuat, tetapi juga dijual dalam pasar sekolah sampai tanggal 30 September sebagai bagian dari penilaian kewirausahaan,” jelasnya.

Selain kuliner, kelas XII juga berlatih menari tarian daerah nasional. Tarian ini rencananya akan ditampilkan dalam acara panen raya sekaligus peringatan HUT sekolah.

Ia menambahkan, harapan besar dari kegiatan ini adalah agar siswa mencintai budaya lokal, baik dari sisi kuliner maupun seni tari, sekaligus mengasah jiwa kewirausahaan. “Dengan kegiatan ini, anak-anak tidak hanya mengenal kearifan lokal, tetapi juga diharapkan bisa mengembangkan kreativitas dan inovasi mereka untuk bekal masa depan,” imbuhnya.

Melalui kegiatan ecoprint, kuliner tradisional, dan tari daerah, SMA Negeri 1 Manyaran berupaya menghadirkan pendidikan yang holistik, kreatif, serta berpijak pada budaya bangsa. (Sofyan)


Baca juga: DKV ISI Surakarta Gelar Pameran DKV ACT XI IMAJINARIUM Angkat Tema Sistem Drainase dan Zona Hijau Kota Solo


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top