Sosialisasi Anti-Bullying KKN UNISRI di SMPN 1 Polanharjo, Menumbuhkan Kesadaran Hukum dan Budaya Saling Menghargai

Print Friendly and PDF

Gresta Avista Primera saat melaksanakan Sosialisasi Anti-Bullying KKN UNISRI di SMPN 1 Polanharjo. 


Sosialisasi Anti-Bullying KKN UNISRI di SMPN 1 Polanharjo, Menumbuhkan Kesadaran Hukum dan Budaya Saling Menghargai

Klaten – majalahlarise.com - Dalam rangka pelaksanaan Program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Tahun 2025, Kelompok 80 Universitas Slamet Riyadi (UNISRI) Surakarta yang berlokasi di Desa Kahuman, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, menyelenggarakan kegiatan edukatif bertajuk “Pencegahan dan Penanggulangan Tindakan Bullying di Lingkungan Masyarakat dan Sekolah”.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Rabu, 30 Juli 2025 ini merupakan salah satu program kerja dari mahasiswa KKN UNISRI, Gresta Avista Primera, di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Bapak Luqman Alhakim, S.Pd, M.Pd. Sosialisasi ini difokuskan kepada siswa kelas 8 SMP Negeri 1 Polanharjo serta melibatkan masyarakat sekitar sebagai bentuk sinergi antara dunia pendidikan dan lingkungan sosial.

Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman hukum terkait tindakan bullying dan konsekuensi yang ditimbulkan, baik secara fisik maupun psikis. Selain itu, sosialisasi ini juga mendorong kesadaran orang tua dan masyarakat dalam mengawasi serta membentuk karakter anak sejak dini agar menjauhi praktik perundungan. Harapannya, kegiatan ini mampu menumbuhkan budaya saling menghargai dan menghormati antarindividu dalam lingkungan sekolah maupun masyarakat.


Kepala SMP Negeri 1 Polanharjo telah memberikan izin penuh atas pelaksanaan kegiatan ini. Sambutan hangat dan antusiasme luar biasa datang dari para siswa yang mengikuti sosialisasi dengan penuh perhatian, kesopanan, serta semangat untuk belajar. Hal ini turut mendukung kelancaran kegiatan hingga selesai.

Dalam pemaparannya, Gresta menyampaikan bullying bukan sekadar candaan yang berlebihan, melainkan tindakan serius yang bisa berdampak jangka panjang pada korban. Oleh karena itu, perlu adanya pendekatan menyeluruh dari pihak sekolah, keluarga, dan masyarakat dalam mencegah serta menanggulangi kasus-kasus perundungan.

"Kami berharap melalui kegiatan ini, para siswa dapat menyadari pentingnya bersikap empati dan saling menghormati. Begitu pula bagi orang tua, penting untuk lebih terbuka dan mendengarkan anak-anak mereka," ujar Gresta.

Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk nyata kontribusi mahasiswa UNISRI dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, sehat, dan mendukung perkembangan karakter anak bangsa. Kelompok 80 UNISRI juga berkomitmen melanjutkan berbagai program pemberdayaan lainnya selama pelaksanaan KKN di Desa Kahuman. (Sofyan)



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top