K3S Kecamatan Polokarto Gelar Peningkatan Kompetensi Guru SD dalam Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa Jawa

Print Friendly and PDF

 

Narasumber R. Adi Deswijaya, S.S., M.Hum., saat mendampingi peserta pelatihan praktik geguritan.


K3S Kecamatan Polokarto Gelar Peningkatan Kompetensi Guru SD dalam Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa Jawa

Sukoharjo- majalahlarise.com -Dalam rangka meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran muatan lokal Bahasa Jawa, Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Polokarto menggelar kegiatan Peningkatan Kompetensi Guru SD dalam Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa Jawa yang dilaksanakan Selasa (29/7/2025), bertempat di SD Negeri Mranggen 01 Kampus II.

Kegiatan ini diikuti oleh sebanyak 44 guru Sekolah Dasar dari berbagai sekolah di wilayah Kecamatan Polokarto. Narasumber yang dihadirkan R. Adi Deswijaya, S.S., M.Hum., dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Daerah Universitas Veteran Bangun Nusantara (Univet Bantara) Sukoharjo, yang memberikan materi pendalaman seputar Geguritan.

Ketua K3S Kecamatan Polokarto, Sahirno, S.Pd., menyampaikan kegiatan ini menjadi salah satu program strategis untuk mendukung pembelajaran muatan lokal Bahasa Jawa yang telah menjadi bagian penting dalam kurikulum sekolah dasar. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi langkah persiapan menghadapi pelaksanaan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tahun 2025, agar para guru memiliki bekal yang cukup dalam membimbing dan membina peserta didik secara maksimal.



“Kegiatan ini kami selenggarakan agar para guru lebih siap dalam mendampingi siswa menghadapi ajang FTBI. Kami percaya, guru yang kompeten akan melahirkan siswa-siswa yang berkualitas dalam pelestarian bahasa dan budaya daerah,” ungkapnya.

Sementara itu, R. Adi Deswijaya dalam pemaparannya menyampaikan berbagai tips dalam menulis dan membaca geguritan yang menarik. Ia menekankan pentingnya pemahaman struktur sastra Jawa, pemilihan diksi yang tepat, hingga penguasaan teknik vokal dan ekspresi dalam membaca geguritan.

Geguritan bukan sekadar puisi, tetapi juga ungkapan rasa dan nilai budaya yang tinggi. Guru harus mampu mengenalkannya dengan pendekatan yang menyenangkan agar siswa turut mencintai budaya Jawa,” ujar Adi Deswijaya.

Melalui kegiatan ini, diharapkan para pendidik di Kecamatan Polokarto semakin termotivasi dan terampil dalam mengajarkan muatan lokal Bahasa Jawa kepada generasi muda, sekaligus menjaga kelestarian budaya Jawa melalui dunia pendidikan. (Sofyan)


Baca juga: Univet Bantara Terjunkan 715 Mahasiswa KKN di Sukoharjo, Wujud Nyata Pengabdian Berbasis Asta Cita



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top