Posted by CB Magazine on Senin, 07 Juli 2025 |
Prestasi
 |
Tim mahasiswa Universitas Slamet Riyadi (UNISRI) Surakarta, berhasil menyabet Juara Pertama dalam ajang bergengsi Festival Short Movie Competition (F2TUS) 2025. |
Film "Malamku Untuk Adikku" Antar Mahasiswa UNISRI Juara Festival Short Movie Competition 2025
Solo- majalahlarise.com -Kabar membanggakan datang dari dunia perfilman mahasiswa. Film pendek berjudul "Malamku Untuk Adikku" karya Comedy Crew, tim mahasiswa Universitas Slamet Riyadi (UNISRI) Surakarta, berhasil menyabet Juara Pertama dalam ajang bergengsi Festival Short Movie Competition (F2TUS) 2025.
Film berdurasi pendek yang mengangkat kisah keluarga penuh emosi ini berhasil menyisihkan puluhan karya dari sineas muda se-Indonesia. Ajang F2TUS 2025 yang ditutup dengan Awarding Night di Sams Studio Solo itu menjadi saksi kemenangan gemilang bagi mahasiswa UNISRI yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (HIMAKOM).
"Tentu saja kami bangga bisa memenangi lomba Festival Short Movie Competition tahun 2025 ini. Ini bukan hanya tentang kemenangan, tetapi juga tentang bagaimana kami bisa menyampaikan pesan yang menyentuh melalui karya," ungkap Reza Mahendra Putra, Ketua HIMAKOM UNISRI Surakarta dengan penuh rasa syukur.
Posisi Juara Kedua diraih oleh film "Jejak Tak Terhapus" produksi Kativa dari Primakara University, sementara Juara Ketiga ditempati "Pengabdi Kantor" karya Achmad Faris Ardiansyah dari Lalalens.
Tahun ini, F2TUS menerima puluhan karya dari berbagai penjuru Nusantara. Setelah melewati proses kurasi intensif, terpilih 10 film terbaik yang dinilai layak masuk ke tahap final. Di antaranya:
1. Yang Terdalam
2. A Red String
3. Jejak Yang Tak Terhapus
4. NICO
5. Wayahmu
6. Aku Hanya Ingin Didengar
7. Jatuh Tempo
8. Unormal
9. Pengabdi Kantor
10. Malamku Untuk Adikku
Dari sepuluh film tersebut, panitia menetapkan 5 besar finalis F2TUS 2025:
Aku Hanya Ingin Didengar
Jejak Tak Terhapus
Malamku Untuk Adikku
NICO
Pengabdi Kantor
Penjurian dilakukan secara objektif oleh dua tokoh perfilman nasional yakni Ernest Prakasa (sutradara, aktor, dan penulis) serta Ade Kusuma, akademisi dan peneliti film. Penilaian berfokus pada kekuatan narasi, orisinalitas ide, sinematografi, serta relevansi sosial dari pesan yang disampaikan.
Ketua Pelaksana F2TUS 2025, Muhammad Rofiq Christiady, mengungkapkan apresiasi mendalam terhadap seluruh peserta yang telah mencurahkan karya dan semangat dalam kompetisi ini.
"Kalian bukan hanya mengirimkan film, tetapi juga menghadirkan gagasan, emosi, perjuangan, dan harapan ke dalam setiap bingkai cerita. Antusiasme luar biasa ini membuktikan bahwa masa depan perfilman Indonesia ada di tangan generasi muda yang penuh semangat dan imajinasi," ujarnya.
Lebih dari sekadar kompetisi, F2TUS hadir sebagai ruang apresiasi dan pertumbuhan bagi sineas muda. Di akhir acara, panitia kembali mengajak seluruh peserta untuk tidak berhenti berkarya.
"Festival ini adalah perayaan atas kreativitas kalian semua. Ini adalah langkah awal untuk bersinar lebih terang di dunia perfilman Indonesia," pungkasnya.
Kemenangan film "Malamku Untuk Adikku" menjadi bukti nyata bahwa karya mahasiswa, dengan sentuhan empati dan kreativitas, mampu bersaing secara nasional dan menyentuh hati banyak orang. Sebuah inspirasi bagi generasi muda untuk terus menghidupkan layar perak dengan cerita-cerita yang penuh makna. (Sofyan)
Baca juga: Angkat Potensi Limbah Sabut Kelapa Lewat Desain Fungsional, Mahasiswa Desain Interior FSRD ISI Surakarta Lolos PKM-K 2025
Tidak ada komentar: