Posted by CB Magazine on Sabtu, 07 Juni 2025 |
Berita
 |
Ustaz Dwi Jatmiko menyampaikan khutbah Idul Adha 1446 H yang digelar di Jalan Pelangi Selatan, Perumnas Mojosongo, Solo |
Meneladani Keluarga Ibrahim dengan Amal Berkemajuan
Solo- majalahlarise.com -Peristiwa besar dan agung pengorbanan dan kerelaan Nabi Ibrahim alaihissalam untuk menyembelih putra yang sangat dicintainya yakni Nabi Ismail alaihissalam. Banyak hikmah dan pelajaran yang sangat berharga bagi seluruh umat manusia untuk dipahami dan diteladani dalam bentuk penyembelihan hewan kurban.
Hal itu disampaikan oleh Ustaz Dwi Jatmiko dalam khutbah Idul Adha 1446 H yang digelar di Jalan Pelangi Selatan, Perumnas Mojosongo, Solo pada Jumat (6/6/2025).
Dalam salat Idul Adha yang digelar Umat Islam yang meliputi Sibela, Pelangi, Bonoroto, Kepuhsari tersebut, Ustaz Jatmiko menekankan pentingnya meneladani keluarga nabi Ibrahim dengan peningkatan amal yang berkemajuan.
“Kemanfaatan dan hikmah yang luar biasa pada ibadah sunnah muakkad ini. Ketaatan, ketulusan, teguh pendirian dan konsistensi nabi Ibrahim dan keluarganya merupakan teladan utama sepanjang masa,” ujar Ustaz Jatmiko.
Nabi Ibrahim tidak gentar melaksanakan perintah Allah SWT. Begitu juga Ismail muda tanpa ragu mengiyakan perintah Allah SWT melalui ayahnya tersebut. Menurut Imam al Farra’ seorang ahli bahasa Arab dalam Tafsirnya Kitab Ma’ani Al Quran bahwa usia Nabi Ismail alaihissalam saat itu 13 tahun.
“Mereka tunduk dengan syariat Allah dan karena ketundukkan dan ketaatannya. Allah SWT pun menggantikan Ismail dengan hewan kambing yang sangat bagus saat dia akan disembelih,” sambung Dai Champions Standardisasi Majelis Ulama Indonesia Pusat tersebut.
Ia menekankan bagaimana Allah SWT mengistimewakan amal shalih yang dilakukan pada 10 hari di awal Dzulhijjah dan melipatgandakan pahalanya bahkan bisa melebihi pahala jihad. “Hal ini berarti Allah SWT mendorong dan memotivasi kita untuk meningkatkan amal shalih di bulan ini. Keistimewaan amal shalih yang dapat dikerjakan oleh kita semua seperti menjaga amalan ibadah wajib karena mengerjakan amal ibadah wajib merupakan seutama-utamanya amal di sisi Allah SWT,” tegas alumni pascasarjana Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta ini.
Maka, ungkap dia, cinta hendaknya dicurahkan kepada Allah SWT sebab nikmat Allah SWT yang tidak terhitung nilai dan jumlahnya senantiasa mengucur dalam setiap jengkal kehidupan manusia.
Perintah berkurban adalah perintah bagi mereka yang memiliki kelebihan rezeki dan membagikan dagingnya untuk kaum miskin dan dhuafa. Hal ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan kaum dhuafa dan mengurangi ketimpangan sosial.
“Sejatinya ibadah kurban adalah perintah untuk mengorbankan sifat egois, sikap mementingkan diri sendiri, rakus dan serakah dan menggantikannya dengan sikap empati, simpati dan peduli kepada sesama manusia dalam bentuk solidaritas sosial,” pungkasnya. (Sofyan)
Baca juga: Gatutkaca Super Ban Kembali Beraksi, Antar Kurban ke Anak Yatim dengan Sepeda Bronjong
Tidak ada komentar: