Kuliah tamu bertema “Good Design: antara Kekayaan Nusantara, Craftsmanship, dan Teknologi” yang menghadirkan desainer nasional Eugenio Hendro sebagai narasumber.

Desain Interior ISI Surakarta Hadirkan Praktisi Nasional untuk Perkuat Desain Berbasis Budaya

Solo- majalahlarise.com -Program Studi Desain Interior ISI Surakarta terus mendorong mahasiswa untuk menciptakan karya yang tidak hanya estetik, tetapi juga bermakna secara budaya. Pada Senin, 2 Juni 2025, prodi ini menggelar kuliah tamu bertema “Good Design: antara Kekayaan Nusantara, Craftsmanship, dan Teknologi” yang menghadirkan desainer nasional Eugenio Hendro sebagai narasumber.

Kuliah tamu ini menjadi bagian dari program pengayaan pembelajaran yang rutin diselenggarakan oleh Desain Interior ISI Solo untuk mempertemukan mahasiswa dengan para pelaku industri kreatif. Bertempat di Gedung Sungging Prabangkara, kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa angkatan 2022 hingga 2024.

“Desain interior yang baik bukan sekadar visual, tapi juga refleksi nilai dan konteks. Kami ingin mahasiswa memahami bahwa budaya adalah sumber daya sekaligus tanggung jawab,” ujar Dr. Siti Badriyah, S.Sn., M.Hum., Kaprodi Desain Interior ISI Surakarta.

Eugenio Hendro, pendiri Eugenio Hendro Design Studio dan kreator label Dio Living, membagikan proses desain furnitur modern yang terinspirasi dari budaya Minahasa. Ia juga menceritakan pengalamannya membawa karya Indonesia ke panggung internasional seperti Salone Del Mobile (Milan) dan Maison et Objet (Paris).

“Good design adalah desain yang jujur, kontekstual, dan bisa berdialog dengan zaman,” ujar Eugenio dalam presentasinya.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa mendapatkan wawasan langsung mengenai praktik desain interior berbasis budaya, pendekatan material lokal, serta strategi adaptasi dalam industri desain profesional. Diskusi berlangsung interaktif, dengan berbagai pertanyaan kritis dari mahasiswa tentang proses kreatif, riset budaya, hingga tantangan produksi.

Kegiatan ini menjadi bentuk nyata komitmen ISI Surakarta Desain Interior dalam membekali mahasiswa dengan kepekaan terhadap konteks lokal dan kesiapan menghadapi tantangan global. Kolaborasi dengan praktisi seperti Eugenio Hendro akan terus dilakukan guna memperkuat jembatan antara dunia akademik dan industri kreatif. (Sofyan)

Baca juga: Luar Biasa! Purnawiyata SMPN 1 Ngadirojo Tampilkan MC dalam Tiga Bahasa