GIVE RADIO IKOM UNIVET













Redaksi / Pemasangan Iklan






Total Tayangan Halaman

Menguatkan Ikatan Hati, Menjemput Sukses, SD Muhammadiyah PK Banyudono Gelar Spiritual Building Training dan Doa Bersama Siswa Kelas VI dan Orang Tua
![]() |
Kegiatan Spiritual Building Training dan Doa Bersama untuk siswa kelas VI dan para wali murid. |
Menguatkan Ikatan Hati, Menjemput Sukses, SD Muhammadiyah PK Banyudono Gelar Spiritual Building Training dan Doa Bersama Siswa Kelas VI dan Orang Tua
Boyolali- majalahlarise.com -Sebuah momen spiritual yang menggetarkan hati dan memperkuat jalinan kasih antara orang tua dan anak terlukis indah di Masjid Assyiroj, Banyudono. SD Muhammadiyah Program Khusus (PK) Banyudono sukses menyelenggarakan kegiatan Spiritual Building Training dan Doa Bersama untuk siswa kelas VI dan para wali murid. Senin (10/5/2025) Kegiatan ini bukan hanya menjadi agenda rutin menjelang ujian akhir, tetapi juga menjadi ruang penguatan emosional dan spiritual dalam menyambut fase penting kehidupan siswa.
Mengangkat tema “Kuatkan Bangunan Ikatan Hati Antara Orang Tua dan Anak Menuju Sukses, Orang Tua Guru adalah Sahabatku”, acara ini diikuti oleh 86 siswa kelas VI beserta orang tua mereka. Nuansa kekeluargaan dan haru begitu terasa sejak awal kegiatan dimulai, menggambarkan keintiman hubungan antara rumah dan sekolah dalam mendidik generasi masa depan.
Hadir sebagai narasumber utama, Ustadzah Rohmah, S.Pd., Kepala MI Muhammadiyah PK Boyolali, membawakan tausiyah dengan penuh kelembutan dan kedalaman makna. Dalam penyampaiannya, beliau menekankan pentingnya peran tiga pilar utama dalam pendidikan anak: orang tua, guru, dan kekuatan doa.
“Kesuksesan seorang anak tidak semata-mata ditentukan oleh nilai rapor atau prestasi akademik. Doa orang tua yang tulus, cinta yang tak bersyarat, dan bimbingan guru yang ikhlas akan menjadi cahaya dalam perjalanan hidup anak,” ungkapnya, disambut isak haru dari sebagian wali murid.
Kegiatan ini juga menjadi momentum refleksi dan penyatuan hati. Satu per satu, para orang tua diajak untuk duduk berhadapan dengan anak mereka, saling memandang dan mengungkapkan harapan, maaf, serta doa. Tangis haru pecah, pelukan erat mengalirkan kasih sayang yang kadang tertahan oleh kesibukan harian.
Kepala SD Muhammadiyah PK Banyudono, Pujiono, S.Si., M.M., dalam sambutannya memberikan apresiasi mendalam atas dukungan semua pihak. Ia menekankan bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama yang membutuhkan keterlibatan penuh keluarga dan sekolah.
“Di era digital dan penuh tantangan ini, sinergi antara sekolah dan orang tua adalah kunci membentuk generasi unggul yang tak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak dan tangguh secara spiritual,” ujarnya.
Kegiatan ini semakin bermakna dengan pendampingan langsung dari para wali kelas VI: Ibu Putri Endriastuti, S.Pd. (Kelas VI A), Ibu Anggun Wicaktini, S.Pd. (Kelas VI B), dan Ibu Siti Nurrohnah, S.Pd. (Kelas VI C). Mereka tidak hanya hadir secara fisik, tetapi juga memberi semangat kepada siswa yang tengah bersiap menghadapi ujian penting dalam hidup mereka.
“Kami ingin menjadi bagian dari proses emosional anak-anak. Mereka harus tahu bahwa guru juga menyayangi mereka sepenuh hati,” ujar Ibu Siti Nurrohnah dengan mata berkaca-kaca.
Puncak acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin secara khidmat. Suasana masjid mendadak senyap, hanya lantunan doa yang mengalun penuh harapan. Tangis dan air mata kembali jatuh, kali ini sebagai bentuk ketundukan kepada Allah atas segala ikhtiar yang telah dilakukan.
Salah satu orang tua siswa, Hartanto, mengaku sangat tersentuh dengan kegiatan ini. “Kami jadi tersadar, betapa pentingnya mendoakan dan hadir secara utuh dalam kehidupan anak. Acara ini membuka mata dan hati kami,” ungkapnya usai acara.
Dengan penuh rasa syukur, kegiatan Spiritual Building Training & Doa Bersama ini tidak hanya memperkuat ikatan spiritual anak dan orang tua, tetapi juga membangun kesadaran kolektif bahwa kesuksesan sejati dimulai dari hati yang saling memahami dan saling mendoakan. (Sofyan)
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
TRADISI KROBONGAN Oleh: Aris Prihatin SMPN 1 Manyaran, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah Aris Prihatin Masyarakat J...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
Kepala SMP Negeri 8 Surakarta, Triad Suparman, M.Pd beserta bapak ibu guru dan siswa foto bersama dengan karya tulisan kata-kata mutiara. ...
-
Trisno Diyanto saat menganyam bambu Kerajinan Anyaman Bambu Karang Lor Manyaran Wonogiri Penuhi Pesanan Sampai Luar Nege...
-
PENGERTIAN SENI TARI DAN UNSURNYA Oleh : Arum Hidayatul Rizky, S.Pd Guru SMK Nusa Mandiri, Ampelgading, Pemalang, Jawa Tengah Arum Hidayatul...
Tidak ada komentar: