GIVE RADIO IKOM UNIVET














Redaksi / Pemasangan Iklan






Total Tayangan Halaman

MODEL PRESENTING, EXERCISING, PRACTICING UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN PJOK DAN SENI
MODEL PRESENTING, EXERCISING, PRACTICING UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA PADA PEMBELAJARAN PJOK DAN SENI
Oleh: 1) Catur Priambodo, S.Pd. 2) Amir Mahmudi, S.Pd. 3) Jauhar Irsyad Al Kindi, S.Pd. 4) Tri Wahyudi, S.Sn
Guru Rumpun PJOK dan Seni
Madrasah Tsanawiyah Negeri 5 Karanganyar
Model Presenting, Exercising, Practicing (PEP) adalah pendekatan dalam pembelajaran yang terdiri dari tiga tahap utama. Berikut adalah penjelasan mengenai masing-masing tahap dalam model ini:
1. Presenting (Penyampaian)
Tahap ini melibatkan penyampaian materi atau informasi kepada siswa. Dalam konteks ini, guru berperan sebagai penyaji yang memberikan penjelasan mengenai konsep atau topik yang akan dipelajari. Penyampaian dapat dilakukan melalui berbagai media seperti presentasi, video, atau demonstrasi langsung. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman awal kepada siswa tentang materi yang akan mereka pelajari.
2. Exercising (Latihan)
Setelah penyampaian materi, siswa diberikan kesempatan untuk melakukan latihan. Latihan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan. Dalam tahap ini, siswa dapat melakukan berbagai aktivitas yang berkaitan dengan materi, seperti latihan soal, diskusi kelompok, atau kegiatan praktis lainnya. Latihan membantu siswa untuk menginternalisasi informasi dan keterampilan yang baru mereka pelajari.
3. Practicing (Praktik)
Pada tahap praktik, siswa menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka pelajari dalam situasi nyata atau simulasi. Ini bisa meliputi proyek, tugas individu atau kelompok, serta kegiatan praktis lainnya yang relevan dengan materi pembelajaran. Tahap ini penting untuk memastikan bahwa siswa tidak hanya memahami teori tetapi juga mampu mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Model Presenting, Exercising, Practicing memberikan kerangka kerja yang jelas bagi guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. Dengan mengikuti ketiga tahap ini, diharapkan siswa dapat memahami dan menerapkan materi dengan lebih baik.
Kreativitas berkembang melalui suatu proses yang terdiri dari beberapa faktor yang memengaruhinya. Kreativitas pada umumnya dipengaruhi oleh adanya berbagai keterampilan, sikap dan minat yang positif terhadap bidang pekerjaan yang digeluti, serta kemampuan dalam melaksanakan tugas. Pembelajaran kreativitas siswa merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menguasai materi yang dibahas. Siswa diharapkan kreatif dalam kegiatan belajar mengajar di kelas (Harefa, D., Sarumaha, 2020). Kreativitas merupakan nilai penting dalam kehidupan.
Dengan demikian, seseorang dapat melakukan pendekatan secara bervariasi dengan bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu percobaan. Dari potensi kreatifnya, seseorang dapat menunjukkan hasil perbuatan, kinerja atau karya baik dalam bentuk gagasan secara bermakna dan berkualitas. Pola pikir atau ide yang spontan atau imajinatif yang mencirikan hasil artistik dan penemuan-penemuan ilmiah. Kreativitas merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh setiap orang dengan tingkat yang berbeda-beda. Melalui potensi kreativitasnya, maka seseorang dapat menunjukkan hasil perbuatan, kinerja atau karya baik dalam bentuk gagasan secara bermakna dan berkualitas.
Dengan menggunakan Presenting, Exercising, Practicing pada pembelajaran PJOK dan Seni dapat meningkatkan Kreativitas Siswa dalam proses belajar siswa.
Daftar Pustaka
Djamarah, S.B., & Zain, A. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Harefa, D., Sarumaha, M. (2020). Teori Pengenalan Ilmu Pengetahuan Alam Sejak Dini. PM Publisher.
Mulyasa, E. (2013). Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Oleh : Wahyu Sri Ciptaningtyaswuri, S.Pd.SD Guru SDN Kaliayu, Cepiring, Kendal Jawa Tengah Wahyu Sri Ciptaning...
-
PERMAINAN OLAHRAGA DALAM PENJAS ADAPTIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh : Agus Dwi Surahman, S.Pd Guru SLB BC YSBPD Wuryantoro, Wonogiri ...
-
Siswa kelas 8 dan 9 memamerkan hasil karya Batik Carnival, yaitu kostum unik yang terbuat dari kain batik hasil karya sendiri serta bahan be...
-
Kepala SMP Negeri 8 Surakarta, Triad Suparman, M.Pd beserta bapak ibu guru dan siswa foto bersama dengan karya tulisan kata-kata mutiara. ...
Tidak ada komentar: