MODEL KONSIDERASI UNTUK MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL PADA MATA PELAJARAN IPS

Print Friendly and PDF

MODEL KONSIDERASI UNTUK MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL PADA MATA PELAJARAN IPS


Oleh: 1) Muslimah., 2) Mariyanto, 3) Agung Sustiyawan, 4) Ani Kunwidartin

Guru Rumpun IPS Madrasah Tsanawiyah Negeri 5 Karanganyar




       Mata IPS harus dipelajari melalui proses pembelajaran. Dibutuhkan model pembelajaran yang dapat meningkatkan interaksi sosial siswa yaitu dengan menerapkan model konsiderasi.

       Pangabean (2007:84) memaparkan bahwa model konsiderasi diciptakan oleh Mc. Phail dan C. Rogers yang ingin mengembangkan kepribadian siswa menjadi manusia yang otentik dan kreatif. Mereka dengan tegas keberatan terhadap pendidikan moral yang terlalu kognitif dan rasional. Moralitas dipandangnya lebih bersifat sebagai gaya kepribadian daripada gaya berpikir. Moralitas adalah hidup Bersama dalam keharmonisan dengan sesama. Pembelajaran etika atau moral bertujuan untuk membantu siswa supaya mempedulikan dan mengindahkan orang lain, memperhatikan perasaan dan pribadi orang lain.

        Sanjaya (2010: 280-281) menjelaskan bahwa langkah-langkah dalam penerapan model pembelajaran konsiderasi, antara lain: 1) Menghadapkan siswa pada suatu masalah yang mengandung konflik, yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari; 2) Meminta siswa untuk menganalisis situasi masalah dengan melihat bukan hanya yang tampak, namun juga yang tersirat dalam permasalahan tersebut, misalnya perasaan, kebutuhan, dan kepentingan orang lain; 3) Meminta siswa untuk menuliskan tanggapannya terhadap permasalahan yang dihadapi. Hal tersebut dimaksudkan supaya siswa dapat menelaah perasaannya sendiri sebelum ia mendengar respon orang lain untuk dibandingkan; 4) Mengajak siswa untuk menganalisis respon orang lain serta membuat kategori dari setiap respon yang diberikan siswa.; 5) Mendorong siswa untuk merumuskan akibat dari setiap tindakan yang diusulkan siswa. Dalam langkah ini siswa diajak berpikir tentang segala kemungkinan yang akan timbul sehubungan dengan tindakannya. Guru perlu menjaga supaya siswa dapat menjelaskan argumennya secara terbuka serta dapat saling menghargai pendapat orang lain. Diupayakan supaya perbedaan pendapat tumbuh dengan baik sesuai dengan titik pandang yang berbeda; 6) Mengajak siswa untuk memandang permasalahan dari berbagai sudut pandang untuk menambah wawasan supaya mereka dapat menimbang sikap tertentu sesuai dengan nilai yang dimilikinya; 7) Mendorong siswa supaya merumuskan sendiri tindakan yang harus dilakukan sesuai dengan pilihannya berdasarkan pertimbangannya sendiri. Guru seharusnya tidak menilai benar atau salah atas pilihan siswa. Yang diperlukan yaitu guru dapat membimbing mereka menentukan pilihan yang lebih matang sesuai dengan pertimbangannya sendiri.

       Ahmadi (2004) mengemukakan bahwa interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial oleh karena itu tanpa adanya interaksi sosial tidak akan mungkin ada kehidupan bersama. Interaksi sosial dimaksudkan sebagai pengaruh timbal balik antara individu dengan golongan didalam usaha mereka untuk memecahkan persoalan yang diharapkan dan dalam usaha mereka untuk mencapai tujuannya 

       Interaksi sosial siswa yang baik maka akan menciptakan hubungan yang harmonis. Bentuk-bentuk interaksi sosial yang baik dapat dilihat dengan adanya suatu kerjasama, saling menghormati dan saling menghargai. Interaksi sosial yang baik akan mendorong siswa untuk berprestasi di lingkungan sekolah. 

       Dengan menggunakan model pembelajaran konsiderasi pada mata pelajaran IPS dapat meningkatkan interaksi sosial siswa dalam kegiatan pembelajaran.


Daftar Pustaka

Yusri Pangabean. 2007. Strategi, Model, dan Evaluasi. Bandung: Bina Media Informasi.

Wina Sanjaya. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Ahmadi, Abu. 2004. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top