GIVE RADIO IKOM UNIVET














Redaksi / Pemasangan Iklan






Total Tayangan Halaman

MODEL PEMBELAJARAN PRESENTATION, TASKING, DRILLING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
MODEL PEMBELAJARAN PRESENTATION, TASKING, DRILLING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Oleh: 1) Niken Puspita Wuri, S.Pd. 2) Iis Rahmawati, S.Pd. 3) Sutiyem, S.Pd. 4) Tundjung Tri Habsara, S.Pd.
Guru Rumpun Matematika
Madrasah Tsanawiyah Negeri 5 Karanganyar
Matematika sangat penting untuk dipelajari karena merupakan salah satu bidang studi yang mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ini karena matematika memiliki potensi untuk meningkatkan kemampuan berpikir yang semakin penting di era modern.
Selain memainkan peran penting dalam sistem pendidikan nasional, pendidikan matematika merupakan dasar perkembangan teknologi kontemporer. Dalam pembelajaran matematika, siswa harus memiliki kemampuan seperti pemecahan masalah, pemahaman konsep, koneksi, komunikasi, dan representasi matematika. Untuk mencapai tujuan ini, model pembelajaran yang tepat diperlukan, Contohnya dengan model Presentation, Tasking, Drilling.
Model Pembelajaran Presentation, Tasking, dan Drilling (PTD) adalah model yang sering digunakan dalam konteks pembelajaran bahasa atau keterampilan teknis yang memerlukan latihan berulang. Model ini berfokus pada tiga tahap utama, yaitu Presentation (presentasi), Tasking (penugasan), dan Drilling (latihan), yang dirancang untuk membantu siswa memahami konsep dan keterampilan melalui instruksi yang jelas, tugas yang sesuai, serta latihan yang berulang untuk memperkuat penguasaan materi.
Berikut adalah penjelasan dari setiap komponen dalam model PTD:
1. Presentation (Presentasi):
Pada tahap ini, pengajaran dimulai dengan memberikan informasi atau pengetahuan dasar kepada siswa. Guru atau instruktur menjelaskan materi secara terperinci, memberikan contoh, dan menunjukkan cara atau prosedur yang tepat dalam penerapan materi. Tujuan dari tahap ini adalah untuk memastikan bahwa siswa memahami konsep atau keterampilan dasar yang akan dipelajari.
Contoh: Dalam pembelajaran bahasa, misalnya, guru menjelaskan penggunaan tenses dalam bahasa Inggris dengan memberikan contoh kalimat yang berbeda.
2. Tasking (Penugasan):
Setelah materi dijelaskan, siswa diberi tugas atau pekerjaan yang memungkinkan mereka untuk mengaplikasikan pengetahuan yang telah dipelajari dalam situasi tertentu. Pada tahap ini, siswa diberi kesempatan untuk berlatih menerapkan konsep atau keterampilan yang baru dipelajari melalui tugas yang berhubungan dengan materi.
Contoh: Siswa diminta untuk membuat kalimat menggunakan tenses yang telah diajarkan, atau dalam pembelajaran matematika, siswa diberi soal-soal untuk diselesaikan berdasarkan rumus yang sudah dijelaskan.
3. Drilling (Latihan):
Drilling adalah tahap di mana siswa melakukan latihan berulang untuk memperkuat pemahaman dan keterampilan mereka. Latihan ini dilakukan untuk memastikan bahwa siswa menguasai materi dengan baik dan dapat mengaplikasikannya secara otomatis dalam situasi yang berbeda. Proses drilling dapat dilakukan secara individu atau kelompok, dengan pengawasan dan umpan balik dari pengajar.
Contoh: Dalam pembelajaran bahasa, ini bisa melibatkan latihan berulang untuk mengucapkan kalimat dengan pola yang benar, atau dalam matematika, siswa berlatih menyelesaikan soal yang sama berkali-kali sampai mereka mahir.
Dengan menggunakan Model ACRS pada pembelajaran Matematika dapat memudahkan proses belajar siswa.
Daftar Pustaka
Dale, E. (1969). Audio-Visual Methods in Teaching. New York: Holt, Rinehart & Winston.
Gagne, R. M. (1985). The Conditions of Learning and Theory of Instruction. New York: Holt, Rinehart & Winston.
Roestiyah. (2008). Metode Pembelajaran. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Rusman. (2011). Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Oleh : Wahyu Sri Ciptaningtyaswuri, S.Pd.SD Guru SDN Kaliayu, Cepiring, Kendal Jawa Tengah Wahyu Sri Ciptaning...
-
PERMAINAN OLAHRAGA DALAM PENJAS ADAPTIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh : Agus Dwi Surahman, S.Pd Guru SLB BC YSBPD Wuryantoro, Wonogiri ...
-
Siswa kelas 8 dan 9 memamerkan hasil karya Batik Carnival, yaitu kostum unik yang terbuat dari kain batik hasil karya sendiri serta bahan be...
-
Kepala SMP Negeri 8 Surakarta, Triad Suparman, M.Pd beserta bapak ibu guru dan siswa foto bersama dengan karya tulisan kata-kata mutiara. ...
Tidak ada komentar: