GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wonogiri Resmi Membuka Program PKW Tahap 21 Tahun 2024 di LKP Curdefo
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri, Drs. Sriyanto, M.M., menyerahkan modul pembelajaran kepada perwakilan peserta Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Tahun 2024. |
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wonogiri Resmi Membuka Program PKW Tahap 21 Tahun 2024 di LKP Curdefo
Wonogiri– majalahlarise.com -Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri, Drs. Sriyanto, M.M., membuka secara resmi Program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Curahan Dewi Fortuna (CURDEFO). Acara pembukaan ini ditandai dengan penyematan tanda peserta serta penyerahan modul pembelajaran kepada perwakilan peserta. Senin (11/11/2024).
Program PKW Tahap 21 yang diselenggarakan di LKP Curdefo ini berfokus pada keterampilan tata rias pengantin, khususnya tata rias pengantin berhijab, dan diikuti oleh 20 peserta muda yang sebagian besar berasal dari Wonogiri dan sekitarnya.
Ketua Pelaksana, Khoirul Novi Istikomah, menjelaskan pelatihan ini akan berlangsung selama 150 jam pelajaran, mencakup materi tata rias dasar hingga tingkat lanjutan, dan dilengkapi dengan kurikulum tambahan berupa pelatihan nail art serta eyelash untuk memperkaya keterampilan peserta dalam dunia tata rias.
“Dengan pelatihan ini, kami berharap para peserta dapat meningkatkan kompetensi mereka dalam tata rias pengantin, khususnya tata rias berhijab yang saat ini banyak diminati. Kami juga menyediakan materi tambahan agar keterampilan mereka lebih komprehensif dan siap bersaing di pasar kerja,” ujarnya.
Program ini juga bekerja sama dengan berbagai UMKM setempat, seperti UD. Toko Suka Jaya, Aya Salon, Toeyem Rias (Makeup), dan Rumah Kreatif Mandiri. LKP Curdefo berharap melalui kerja sama ini, para peserta bisa mendapatkan wawasan langsung dari para pelaku usaha tata rias yang telah berpengalaman. Selain itu, dukungan permodalan untuk wirausaha juga diberikan oleh PT. BPRS Sukowati Sragen Cabang Wonogiri, serta Gampang GO sebagai platform digital yang membantu peserta mempromosikan keterampilan mereka secara daring.
Direktur LKP Curdefo Dwi Purwaningsih BA, S.Pd AUD, M.Pd menekankan program PKW ini dirancang untuk membantu mengurangi angka pengangguran, terutama bagi mereka yang berusia maksimal 25 tahun dan belum memiliki pekerjaan tetap. “Dengan keterampilan tata rias pengantin muslimah yang diajarkan, kami berharap para peserta dapat menjadi wirausahawan muda yang mandiri. Program ini bukan hanya pelatihan, tetapi juga bekal bagi mereka untuk membangun bisnis kecil di bidang kecantikan,” katanya.
Dalam sambutannya, Drs. Sriyanto, M.M., menyampaikan apresiasinya atas inisiatif LKP Curdefo dalam menyelenggarakan program PKW ini. Menurutnya, pelatihan ini sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat Wonogiri, khususnya dalam hal peningkatan keterampilan pemuda yang belum bekerja.
“Program ini luar biasa karena memberikan kesempatan gratis kepada para peserta muda, bahkan mereka juga mendapat peralatan yang diperlukan. Kami sangat menghargai program yang bisa langsung dimanfaatkan oleh masyarakat dan semoga menjadi langkah awal bagi para peserta untuk terus berjuang dan sukses," ungkapnya.
Drs. Sriyanto, MM menekankan pentingnya para peserta untuk memanfaatkan kesempatan pelatihan ini secara optimal. Ia juga mengajak masyarakat untuk turut mendukung program pemerintah dalam meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Wonogiri melalui kegiatan-kegiatan pelatihan yang berdaya guna seperti ini.
Diva Mutiara Fatika, salah satu peserta pelatihan yang berasal dari Jati Bedug, Purworejo, Wonogiri, mengaku tujuannya mengikuti pelatihan ini adalah untuk memperdalam ilmu tata rias pengantin, terutama tata rias berhijab yang kini banyak diminati. “Harapan saya setelah pelatihan ini, saya bisa lebih percaya diri merias pengantin berhijab, tidak hanya di Wonogiri tapi juga di kota lain,” ujar Diva dengan penuh antusias. (Sofyan)
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Oleh : Wahyu Sri Ciptaningtyaswuri, S.Pd.SD Guru SDN Kaliayu, Cepiring, Kendal Jawa Tengah Wahyu Sri Ciptaning...
-
PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MEMBACA SISWA Oleh : Apriyati SDN Penyarang 04, Sidareja, Cilacap Jawa Tengah Apriyati Membaca merupakan keg...
-
Proses pembuatan jenang tradisional. Melihat Lebih Dekat Usaha Jenang Tradisional 'UD TEGUH' Kedung Gudel Kenep Sukoharjo- majala...
-
PENTINGNYA PENGGUNAAN BAHASA JAWA KRAMA DIKALANGAN REMAJA PADA ABAD 21 Oleh : Kunaniyah, S.Pd Guru Bahasa Jawa SMP Islam Al Bayan Wiradesa,...
-
PERMAINAN OLAHRAGA DALAM PENJAS ADAPTIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh : Agus Dwi Surahman, S.Pd Guru SLB BC YSBPD Wuryantoro, Wonogiri ...
Tidak ada komentar: