GIVE RADIO IKOM UNIVET
Redaksi / Pemasangan Iklan
Total Tayangan Halaman
Memeluk Rindu pada Bintang, Bulan, dan Matahari di Ujung Senja Pulau Panjang
Memeluk Rindu pada Bintang, Bulan, dan Matahari di Ujung Senja Pulau Panjang
Oleh: Dr. Muhammad Rohmadi, S.S., M.Hum.
Dosen PBSI FKIP UNS, Ketua Umum ADOBSI, & Pegiat LIterasi Arfuzh Ratulisa
Email: rohmadi_dbe@yahoo.com/Youtube: M Rohmadi Ratulisa
Dr. Muhammad Rohmadi, S.S., M.Hum. |
"Kawan, kekuatan hati dan pikiran menjadi pemantik rindu dan bahagia di ujung senja sepanjang masa dengan segala rasa, cinta, karsa, dan cipta"
Indahnya semesta dari atas bukit kampus agung STKIP Nuuwar Fakfak, Papua Barat, terlihat hijaunya Pulau Panjang yang membentang dan menebar senyuman indah memesona pada semesta raya. Setiap senja terasa keindahannya dengan segala semangat dan kerinduan yang menanti kehadiran bintang, bulan, dan matahari di ujung senja Pulau Panjang. Keheningan jiwa dengan segala rasa dan cipta akan memberikan kekuatan dan semangat dengan segala senyuman yang mengembang dalam genggaman kuat untuk menyatukan mimpi dan imajinasi saat senja mulai menuju ke peraduannya di Pulau Panjang Fakfak, Papua Barat.
Senyuman mentari senja di balik Pulau Panjang Fakfak, Papua Barat menggambarkan kebahagiaan dan keceriaan dalam segala konteks kehidupan untuk semesta. Setiap manusia memiliki keinginan dan rencana yang diperjuangkan dengan aneka cara dan strateginya. Keinginan yang baik menjadi sebuah cita-cita yang ingin diwujudkan untuk kemaslahatan dalam kehidupan. Belajar banyak dari masyarakat Fakfak, Papua Barat yang belajar dan membelajarkan diri dalam berbagai konteks, baik anak-anak sekolah dasar, menengah, dan perguruan tinggi seharusnya membuat kita lebih mensyukuri segala nikmat penguasa semesta. Setiap manusia memiliki mimpi dan imajinasi dengan segala kemapuan dan ketidakberdayaan untuk dapat mewujudkannya, kecuali atas kehendak sang penguasa jagad semesta.
Bintang menjadi pelita dalam kegelapan bagi seluruh umat manusia yang sedang menelusuri kegelapan. Berbagai bingkai gelap dan terang menjadi salah satu kondisi yang terjadi dalam sega situasi di negeri ini. Situasi perpolitikan di daerah dan pusat kadang kala menjadikan sisi gelap dan terang bagi masyarakat tidak dapat terdeteksi. Kebenaran dan juga keabuabuan berbaur menjadi satu kesatuan dalam kehidupan. Oleh karena itu, diperlukan pelita sebagai petunjuk jalan menuju jalan yang terang dan benar dalam segala konteks kehidupan. Anak-anak memiliki pelita seorang ibu dan ayah, ayah dan ibu memiliki pelita nenek dan kakek, anak, ayah ibu, kakek nenek, memiliki pelita masyarakat, masyarakat memiliki pelita seorang pemimpin rakyat, dan pemimpin rakyat harus menjadi teladan dan pengayom yang menyejukkan seluruh Masyarakat di wilayah NKRI. Hal ini dapat dilihat dan dirasakan di wilayah Fakfak yang dipimpin oleh Bupati dan Wakil Bupati yang benar-benar mewakili suara rakyatnya bukan mewakili partai, golongan, atau ras. Inilah perwujudan pemimpin rakyat yang menjadi pelita dan pengayom bagi seluruh rakyatnya.
Bulan akan selalu menyinari bumi dengan segala kesejukannya. Malam terang dengan sinar rembulan tentu akan membuat hati setiap manusia sejuk, damai, bahagia, ceria. Masih ingat dahulu kala saat rembulan malam menyinari bumi, masyarakat di daerah pedesaan keluar rumah gelar tikar sambil menikmati sinar bulan. Ingat kalimat para ibu yang menggendong si thole atau genduk, “Bulan, bulan, kuminta bagus atau ayumu sedikit untuk anakku sing gantheng atau ayu ini ya” Setelah melihat dan menatap rembulan, sambil menjulurkan tangan ke arah rembulan, kemudian diusapkan ke wajah si thole atau gendhuk. Situasi dan pemandangan itu tentu membuat sejuk dan damai hati setiap manusia tanpa nafsu, amarah, iri, kedengkian, dan caci maki yang diungkapkan. Semua yang dirasakan manusia saat dalam pelukan sinar rembulan malam penuh dengan kebahagiaan, kesejukan, kedamaian, dan kesejahteraan.
Matahari menjadi pemantik semangat dan motivasi seluruh masyarakat Fakfak Papua Barat dan seluruh penghuni semesta. Sinar matahari akan selalu menjadi pilar kekuatan yang penuh arti dalam segala konteks kehidupan untuk dapat berjuang dan memperjuangkan mimpi dan imajinasinya dalam segala konteks kehidupan. Sebagai contoh, teman-teman supertim STKIP Nuuwar Fakfak, Papua Barat memiliki semangat untuk melahirkan sumber daya manusia yang unggul, kreatif, inovatif, produktif, dan inspiratif. Semua hal tersebut dilakukan dengan semangat dan motivasi tinggi, meskipun dalam keterbatasan sdm, sarana prasarana, laboratorium keilmuan, dan berbeda dengan wilayah-wilayah lain di Indonesia. Namun demikian semangat “Nuuwar” yang memiliki makna, sinar di balik gunung akan menjadi semangat yang kuat seperti sinarnya matahari dari Fakfak yang akan ikut serta menyinari dunia, seperti bintang, bulan, dan matahari yang selalu menyinari bumi sepanjang hari, baik tampak maupun tidak tampak oleh manusia. Semangat inilah yang harus menjadi motivasi dan semangat untuk memeluk rindu pada bintang, bulan, dan matahari di ujung senja Pulau Panjang, Fakfak, Papua Barat bagi seluruh Masyarakat Indonesia.
Semangat jiwa untuk terus bergerak dna mengerakkan sayap-sayap kesemestaan dalam berbagai konteks kehidupan harus terus digaungkan untuk kemaslahatan umat sepanjang hayat. Mimpi dan imajinasi harus menjadi landasan untuk memperjuangkan cita-cita dalam segala karsa dan cipta untuk kemajuan dan kejayaan bangsa Indonesia. Segala ruang dan cerita saat menikmati duren mentega bersama keluarga besar STKIP Nuuwar dan Masyarakat Fakfak Papua Barat harus terus dirajut sebagai pengalaman individu dan kelompok dalam silaturahmi dan terus berliterasi dengan Ratulisa (rajin menulis dan membaca) untuk multigenerasi NKRI sepanjang masa. Yakinlah, mimpi dan imajinasi yang kuat dan diperjuangkan dengan sungguh-sungguh yang diiringi dengan doa sepenuh hati. Yakinlah, bahwa semua mimpi dan imajinasi yang baik dan maslahat untuk umat akan diridhoi oleh semesta.
“Keyakinan dalam keheningan menjadi kerinduan dan doa suci yang mengalun tiada henti sepanjang hari untuk turut serta menyinari bumi, seperti bintang, bulan, dan matahari yang menyinari bumi sepanjang hari”
Fakfak, Papua Barat, 4 November 2023
Top 5 Popular of The Week
-
5 KOMPONEN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI Oleh: Novi Astutik, S.Pd.SD SD Negeri 4 Wonogiri, Wonogiri Jawa Tengah Novi Astutik, S.Pd.SD ...
-
FILSAFAT JAWA KIDUNGAN “ANA KIDUNG RUMEKSA ING WENGI” Oleh: Sri Suprapti Guru Bahasa Jawa di Surakarta Sri Suprapti Filsafat Jawa a...
-
ALAT PERAGA ULAR TANGGA NORMA DAN KEADILAN SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PPKn Oleh: Sulistiani, S.Pd Guru SMP Negeri 3 Satu Atap Mijen, Demak J...
-
ICE BREAKING SALAM PANCASILA TINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MENGGALI IDE PENDIRI BANGSA TENTANG DASAR NEGARA Oleh : Suheti Priyani, S.Pd Guru M...
-
PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MEMBACA SISWA Oleh : Apriyati SDN Penyarang 04, Sidareja, Cilacap Jawa Tengah Apriyati Membaca merupakan keg...
-
PEMANFAATAN APOTEK HIDUP DI LINGKUNGAN SEKOLAH Oleh : Rosi Al Inayah, S.Pd Guru SMK Farmasi Tunas Harapan Demak, Jawa Tengah Rosi Al Inayah...
-
PENDIDIKAN DI ERA GLOBALISASI Oleh : Wahyu Sri Ciptaningtyaswuri, S.Pd.SD Guru SDN Kaliayu, Cepiring, Kendal Jawa Tengah Wahyu Sri Ciptaning...
-
PENTINGNYA PENGGUNAAN BAHASA JAWA KRAMA DIKALANGAN REMAJA PADA ABAD 21 Oleh : Kunaniyah, S.Pd Guru Bahasa Jawa SMP Islam Al Bayan Wiradesa,...
-
PERMAINAN OLAHRAGA DALAM PENJAS ADAPTIF BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Oleh : Agus Dwi Surahman, S.Pd Guru SLB BC YSBPD Wuryantoro, Wonogiri ...
-
Kepala SMP Negeri 8 Surakarta, Triad Suparman, M.Pd beserta bapak ibu guru dan siswa foto bersama dengan karya tulisan kata-kata mutiara. ...
Tidak ada komentar: