Dosen UHW Perbanas Kembangkan Smart Village Kampung Pulosari Surabaya

Print Friendly and PDF

Tim Dosen UHW Perbanas saat foto bersama warga usai melakukan pengabdian masyarakat dengan memberikan pelatihan memilah sampah.


Dosen UHW Perbanas Kembangkan Smart Village Kampung Pulosari Surabaya

Surabaya- majalahlarise.com -Pengolahan sampah yang tepat membuat masyarakat hidup dengan nyaman. Apalagi sentuhan teknologi pemilahan sampah otomatis diharapkan mampu menjawab persoalan yang dihadapi warga. Keadaan ini menarik perhatian Tim Dosen Universitas Hayam Wuruk Perbanas untuk membuat Inovasi Menuju Kampung Cerdas. Berlokasi di Kampung Pulosari Gunungsari Surabaya, Dosen UHW Perbanas melakukan pengabdian masyarakat dengan memberikan pelatihan memilah sampah.

Ketua Tim Pengabdian Masyarakat, Titis Puspitaningrum Dewi Kartika mengatakan pelatihan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memilah sampah sebagai langkah pertama dalam pengelolaan sampah yang lebih efektif.

“Gerakan kesadaran pemilahan sampah perlu diusung oleh semangat kebersamaan dan menjadi tanggung jawab masyarakat,” ungkapnya saat ditemui media, Kamis (7/9/2023).

Lanjutnya, pihaknya memiliki pengalaman dalam pengelolaan sampah sehingga tergerak memberi pendampingan kepada warga. Metode yang diterapkan melibatkan analisis masalah sampah, sosialisasi, diskusi, praktik pemilahan sampah di rumah, hingga tahap evaluasi.

Baca juga: ISI Surakarta Kolaborasi di Proyek Inkubasi Watu Gambir Park Karanganyar

Di samping itu, Titis bersama tim juga mengenalkan eco enzyme dan teknik hidroponik kepada warga setempat. Manfaat eco enzyme berupa cairan serbaguna yang dihasilkan dari fermentasi sampah organik, khususnya kulit buah. 

”Harapannya, warga nanti mudah dan murah ketika membutuhkan pupuk untuk tanaman hidroponik yang dijalankan. Kami juga memberi wawasan bercocok tanam dengan teknik hidroponik,” imbuhnya.

Pelatihan yang diikuti oleh para ibu PKK ini diajak untuk mengetahui cara menanam sayuran menggunakan metode hidroponik sistem Wick. Metode ini memungkinkan sayuran bisa tumbuh tanpa perlu disiram setiap hari. Kelebihan sistem Wick adalah penggunaan air nutrisi yang melibatkan larutan eco enzyme sebagai pengganti AB-mix.

Untuk diketahui, kegiatan ini merupakan realisasi Program dari Hibah Pengabdian Masyarakat Kemdikbudristek Tahun 2023. Dengan judul Pengembangan Smart Village Melalui Pemberdayaan Kelompok PKK dengan Teknologi Pemilahan Sampah otomatis dan Pemasaran Digital Tanaman Hidroponik di Kampung Pulosari Surabaya. Adapun tim yang terlibat, yaitu Titis Puspitaningrum Dewi Kartika (Ketua), Iramani, dan Gaguk Suprianto. (Eko/ Sofyan)

Baca juga: Analisis Wacana Kritis sebagai Pemantik Berliterasi dengan Ratulisa untuk Mendukung Keterampilan Abad XXI bagi Multigenerasi NKRI


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top