PEMBELAJARAN TEKS ANEKDOT PADA KELAS X DKV SEMESTER GASAL DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

Print Friendly and PDF

PEMBELAJARAN TEKS ANEKDOT PADA KELAS X DKV SEMESTER GASAL DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

Oleh: Ahlul Nur Wahid, S.Pd.

Guru Mapel Bahasa Indonesia SMK Cipta Karya Prembun Kebumen Jawa Tengah

 

Ahlul Nur Wahid, S.Pd.


       Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang sering dikeluhkan sulit oleh peserta didik. Nilai yang masih di bawah batas ketuntasan juga menunjukkan bahwa mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang sulit bagi peserta didik.

       Topik Bahasa Indonesia mencakup materi dari berbagai teks, baik sastra maupun non sastra. Salah satu teks yang dipelajari pada mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah teks anekdot.

       Teks anekdot dipelajari pada semester gasal kelas X. Peserta didik kelas X DKV terus berjuang untuk memahami materi yang berkaitan dengan teks anekdot. Beberapa faktor yang menyebabkan peserta didik kesulitan memahami teks anekdot antara lain peserta didik yang belum paham dengan teks anekdot, peserta didik yang kesulitan memahami isi teks anekdot, peserta didik yang kesulitan memahami struktur dan kebahasaan teks anekdot, peserta didik yang kesulitan menulis teks anekdot.

       Anekdot adalah teks fiksi yang bersifat fiktif atau hasil rekayasa. KBBI menyatakan bahwa anekdot adalah cerita pendek yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan peristiwa nyata. Meski disebut lucu, sebuah anekdot tidak harus membuat orang tertawa ketika mendengar atau membacanya. Sebab, sebuah anekdot mempunyai tujuan tertentu, yaitu untuk mengkritik dan memberi nasihat. Humor dalam anekdot adalah penyimpangan (hal-hal yang tidak biasa) dalam anekdot, seperti hal-hal yang lucu, mengharukan, atau menjengkelkan, yang biasa disebut dengan humor.

       Teks anekdot merupakan jenis teks yang hanya dipelajari di kelas X, sehingga peserta didik belum familiar dengan teks tersebut. Dalam keadaan seperti ini, peserta didik harus menggali informasi dari teks anekdot ini baik dari guru maupun secara mandiri sesuai dengan tujuan pembelajaran. Sebenarnya teks anekdot tidak berbeda dengan cerita lain ditinjau dari unsur internal dan eksternal serta struktur teksnya.

       Teks anekdot berisi cerita lucu disertai sindiran yang ditujukan untuk kritik atau nasihat. Kritik dalam teks anekdot disampaikan secara implisit maupun tidak langsung. Oleh karena itu, peserta didik sulit memahami isi atau makna yang disampaikan dalam teks anekdot. Selain itu, peserta didik kesulitan memahami struktur dan kebahasaan teks anekdot.

       Hal ini dikarenakan peserta didik kurang memahami bagian-bagian struktur teks anekdot sehingga membuat peserta didik kesulitan dalam menentukan bagian-bagiannya. Teks anekdot merupakan teks pendek yang membatasi penggunaan kaidah kebahasaan, sehingga tidak semua kaidah kebahasaan dapat muncul dalam teks anekdot. Akibatnya peserta didik kebingungan ketika menganalisis kaidah kebahasaan yang digunakan dalam teks anekdot.

       Dengan berbagai masalah di atas membuat peserta didik kesulitan menulis teks anekdot, karena peserta didik belum memahami struktur dan kaidah kebahasaan teks anekdot. Selain itu, peserta didik sering kali kebingungan dalam memilih topik yang akan digunakan untuk menulis teks anekdot. Model pembelajaran berbasis masalah atau model pembelajaran Problem Based Learning dapat diterapkan pada pembelajaran teks anekdot dengan permasalahan di atas. Dikutipdarihttps://bdkdenpasar.kemenag.go.id Problem Based Learning diartikan sebagai pembelajaran berbasis masalah, yaitu model pembelajaran yang melibatkan peserta didik dalam suatu kegiatan (proyek) yang diperlukan untuk menghasilkan suatu produk. Dalam model pembelajaran ini, pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik belajar melalui kegiatan proyek. Dalam kegiatan proyek, peserta didik melalui tahapan belajar secara mandiri. Permasalahan yang disajikan merupakan permasalahan nyata sehingga peserta didik dapat dengan mudah memahami permasalahan tersebut dan menerapkannya dalam kehidupannya. Peserta didik berusaha mencari informasi yang diperlukan dari berbagai sumber, baik buku maupun sumber informasi lainnya. Meskipun guru hanya sebagai pembimbing, namun guru harus selalu memantau kemajuan aktivitas peserta didik dan memotivasi mereka untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

       Dengan demikian, model pembelajaran Problem Based Learning dapat diterapkan pada pembelajaran teks anekdot karena memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik dan melatih peserta didik untuk mandiri. Namun, guru sebagai fasilitator harus merencanakan pembelajaran dengan baik, misalnya memulihkan metode pembelajaran dan penggunaan media pembelajaran, serta merencanakan pembelajaran yang menarik bagi peserta didik, sehingga peserta didik mempunyai minat dan kegembiraan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top