Inovasi Ice Cream Jamu Daya Tarik Anak Konsumsi Jamu

Print Friendly and PDF

 

Mahasiswa kelompok 77 KKN Univet Bantara Sukoharjo saat foto bersama Paguyuban Jamu Tradisional Mekarsari di desa Kismoyoso usai pembuatan ice cream jamu.


Inovasi Ice Cream Jamu Daya Tarik Anak Konsumsi Jamu 

Boyolali- majalahlarise.com -Mahasiswa Kelompok 77 KKN Univet Bantara Sukoharjo Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat yang dibimbing oleh DPL Fiqi Nurbaya, SKM., M.Kes, melaksanakan KKN TEMATIK Tahun Akademik 2023/2024 dengan tema Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menciptakan Ekonomi Kreatif Berbasis Kearifan Lokal. Mahasiswa Kelompok 77 melaksanakan kegiatan KKN TEMATIK di Desa Kismoyoso, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali yang dimulai pada tanggal 1 Agustus 2023. Mahasiswa Kelompok 77 KKN TEMATIK ini mempunyai proker utama yaitu Inovasi Ice Cream Jamu Daya Tarik Anak Konsumsi Jamu. 

Salah satu mahasiswa KKN, Stefanus Bram Prasetya menerangkan jamu tradisional merupakan salah satu UMKM yang ada di Desa Kismoyoso. Para pembuat jamu ini masih tradisional, setiap hari menjual jamu yang dibuatnya, dengan keliling desa, sesuai dengan wilayah pemasaran masing-masing. Para penjual jamu ini tergabung dalam Paguyuban Mekarsari yang beranggotakan 57 orang.  

"Jamu sebagai salah satu minuman tradisional yang terbuat dari bahan-bahan alami memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan. Pada anak-anak, jamu sering diberikan untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh agar tidak gampang sakit. Selain meningkatkan daya tahan tubuh, jamu juga ampuh untuk meningkatkan nafsu makan dan meredakan gejala penyakit tertentu seperti diare dan influenza," terangnya.

Proses pembuatan ice cream jamu.


Lebih lanjut dijelaskan beberapa jamu yang cocok dan dapat diberikan untuk anak-anak diatas usia 2 tahun yaitu jahe. Khasiat jahe untuk kesehatan sudah dikenal secara luas. Jahe bisa membantu mengusir masuk angin, perut kembung, dan berbagai gangguan pencernaan pada anak. Meski jahe bermanfaat untuk pencernaan, rasanya yang terlalu tajam dapat menimbulkan nyeri ulu hati pada si kecil. Terutama bila diberikan dalam jumlah yang cukup banyak.

Berikutnya, temulawak atau curcuma memiliki bentuk yang mirip dengan kunyit dengan warna kekuningan. Temulawak memiliki beragam manfaat untuk kesehatan. Ekstrak temulawak memiliki manfaat untuk melindungi hati dari hepatotoksin. Hepatotoksin adalah senyawa kimia yang memberi efek buruk pada organ hati. Maka, temulawak cocok untuk digunakan sebagai obat alami membantu kesehatan liver. Tidak hanya untuk liver, temulawak juga sering digunakan untuk anak yang tidak nafsu makan.

"Namun tidak semua semua anak-anak suka jamu. Mendengar kata jamu sudah menolak, maka dari itu untuk meningkatkan daya tarik anak-anak mengkonsumsi jamu, mahasiswa Kelompok 77 berinovasi untuk membuat ice cream dengan bahan dasar jamu," tuturnya. 

Adanya kegiatan proker ini mahasiswa kelompok 77 KKN TEMATIK berharap jamu tradisional dapat dinikmati semua usia (kecuali anak usia dibawah 2 tahun), karena jamu adalah entitas minuman alami yang perlu dilestarikan keberadaannya di era modern ini. Selain itu, semoga UMKM Jamu Tradisional juga dapat mengembangkan usahanya dengan menyediakan produk jamu dalam bentuk ice cream. 

Bahan dan alat membuat es krim jamu secara sederhana: Jamu beras kencur, Jamu kunir asem, Jahe serbuk, Bubuk es krim rasa vanila, Garam kasar, Es batu, Kaleng biskuit yang sudah di cuci bersih.

Produk ice cream jamu.


Lebih lanjut disampaikan, dalam era modern ini, inovasi telah menjadi kunci untuk menghidupkan kembali tradisi lama. Di tengah kota-kota yang semakin sibuk dengan teknologi, ada suara gemuruh dari para pemuda yang berusaha mempertahankan kekayaan budaya leluhur. Sebuah ide revolusioner telah muncul dari kelompok 77 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Veteran Bantara Sukoharjo, yaitu menggabungkan dua elemen yang mungkin tidak akan pernah dipikirkan bersamaan yaitu es krim dan jamu tradisional. Dalam upaya memperkenalkan jamu tradisional kepada generasi muda, kelompok ini mempresentasikan "Science Experiment" berupa pembuatan es krim dengan bahan baku jamu.

"Mereka menyadari bahwa anak-anak muda saat ini lebih tertarik pada makanan ringan dan manis, seperti es krim, daripada minuman tradisional. Inilah saatnya untuk memadukan tradisi dan kekinian. Ide unik ini berusaha tidak hanya menawarkan cita rasa es krim yang menyegarkan, tetapi juga mempertahankan khasiat kesehatan dari jamu yang telah dikenal selama berabad-abad. Tujuannya adalah untuk menarik minat generasi muda terhadap jamu tradisional, sambil tetap menjaga nilai budaya dan kesehatannya," paparnya.

Dikatakan pula, ide inovatif ini tidak hanya berhenti pada eksperimen sains semata. Kelompok 77 KKN telah bekerja sama dengan Paguyuban Jamu Tradisional Mekarsari di desa Kismoyoso. 

"Ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa inovasi ini mendukung komunitas lokal dan menjaga akar budaya. Melalui kolaborasi ini, pengetahuan tentang jamu tradisional dan bahan-bahannya tetap terjaga, sementara nuansa baru diberikan melalui es krim yang segar dan lezat," ungkapnya.

Dijelaskan Stefanus Bram Prasetya, ada yang bertanya-tanya apakah mengolah jamu tradisional menjadi es krim akan mengurangi nilai khasiatnya? Namun, kelompok mahasiswa KKN Univet Bantara telah mengatasi tantangan ini dengan cerdik. Mereka memilih bahan-bahan jamu yang cocok dan berpadu dengan es krim, sehingga manfaat kesehatannya tetap utuh. Rempah-rempah seperti kunyit dan jahe tetap mempertahankan sifat anti-inflamasi dan antioksidannya, sementara es krim memberikan rasa lezat yang tak tertandingi.

"Inovasi ini tidak hanya berdampak pada peningkatan minat anak-anak terhadap jamu tradisional, tetapi juga menciptakan pasar baru bagi produk jamu. Es krim jamu dapat menjadi alternatif sehat dan menyegarkan bagi masyarakat yang ingin menikmati hidangan manis tanpa mengorbankan kesehatan. Selain itu, pembuatan es krim jamu juga membawa anak-anak pada perjalanan menarik ke dunia jamu tradisional, menciptakan kenangan tak terlupakan dan meningkatkan rasa cinta terhadap warisan budaya mereka," harapnya. (Sofyan)



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top