PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PROSEDUR DENGAN MODEL PROJECT BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA VIDEO PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP TAMAN DEWASA KARANGANYAR

Print Friendly and PDF

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PROSEDUR DENGAN MODEL PROJECT BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA VIDEO PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP TAMAN DEWASA KARANGANYAR

Oleh: Nita Pujiati, S.Pd

SMP Taman Dewasa Karanganyar, Jawa Tengah


Nita Pujiati, S.Pd


       Pembelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat bentuk keterampilan yaitu keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan tersebut merupakan keterampilan yang berkaitan satu dengan lainnya. Kegiatan berbicara dan mendengarkan(menyimak), merupakan komunikasi secara langsung, sedangkan kegiatan menulis dan membaca merupakan komunikasi secara tidak langsung. Keterampilan menulis sebagai salah satu cara dari empat keterampilan berbahasa, memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Menulis merupakan proses mengemukakan ide, pikiran, pendapat, gagasan, kedalam bentuk bahasa tuli.

       Menulis merupakan suatu keterampilan yang dipergunakan untuk menggantikan komunikasi secara langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan pelaksanaan secara teratur.  Menulis dipergunakan, memberitahukan dan mempengaruhi dan maksud serta tujuan seperti itu hanya dapat dicapai dengan baik oleh orang- orang yang dapat menyusun pikirannya dan mengutarakannya dengan jelas, kejelasan ini bergantung pada pikiran, penggunaan kata- kata, dan susunan kalimat.

       Prosedur penting dimiliki bagi suatu organisasi agar segala sesuatu dapat dilakukan secara seragam. Pada akhirnya prosedur akan menjadi pedoman bagi suatu organisasi dalam menentukan aktivitas apa saja yang harus dilakukan untuk menjalankan suatu fungsi tertentu. Pengertian teks prosedur dari berbagai sumber, penulis merangkum pengertian “Teks prosedur merupakan teks yang mengajarkan pembaca mengenai cara memakai alat, membuat sesuatu hal, atau melakukan sebuah pekerjaan”. Dalam kehidupan sehari-hari, penggunaan teks prosedur berperan dalam memberi instruksi yang jelas dan sistematis. Biasanya teks prosedur ada pada buku petunjuk sebuah produk atau dalam kemasan produk tertentu yang menjelaskan tata cara menggunakan produk tersebut ataupun tata cara penyajian sebuah makanan.

       Menulis teks prosedur dapat dilakukan dengan kegiatan awal membaca petunjuk mengenai prosedur pembuatan sesuatu yang biasanya telah dipraktikkan dalam kehidupan. Saat ini membaca teks prosedur kurang diminati karena peserta didik cenderung mempraktikkan secara langsung tanpa membaca teks prosedur. Keterampilan menulis menuntut peserta didik untuk mampu menguasai pengetahuan terkait jenis tulisan yang akan dihasilkan. Dalam hal ini peneliti memfokuskan pada aspek menulis teks prosedur. Selain itu juga diketahui bahwa dalam kegiatan menulis, khususnya menulis teks prosedur diketahui masih rendahnya antusiasme peserta didik dalam mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pembelajaran menulis teks prosedur, kurangnya pembiasaan terhadap kegiatan menulis yang menyebabkan peserta didik menjadi terbebani apabila mendapatkan tugas untuk menulis, sebagian peserta didik membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat menuangkan ide dan gagasannya, peserta didik belum mampu dalam menuangkan ide atau gagasan dengan baik, peserta didik kurang bisa mengembangkan bahasa, dan keterampilan dalam menerima pembelajaran setiap peserta didik yang berbeda-beda.

       Penggunaan model project based learning melalui media video membuat pembelajaran menyusun teks prosedur menjadi lebih aktif, menyenangkan dan lebih berkesan. Peserta didik dapat mencapai kompetensi pembelajaran secara maksimal.

       Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, dengan masing-masing siklus terdiri dari empat langkah: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Partisipan penelitian adalah siswa kelas VII SMP Taman Dewasa Karanganyar yang terdiri dari enam belas peserta didik. Penelitian dilaksanakan selama enam minggu dengan dua pertemuan setiap minggunya.

       Peserta didik menyaksikan penayangan video pembelajaran terkait cara menyusun teks prosedur  berdasarkan struktur dan kaidah kebahasaan teks prosedur melalui media video. Setelah siswa melihat tayangan video tersebut, peserta didik disajikan dengan contoh proses pembuatan sesuatu yang berbeda tema yang ditampilkan melaui PPT , lalu menunjuk perwakilan kelompok untuk memilih salah satu video yang sudah ditayangkan. Langkah berikutnya peserta didik secara berkelompok mengerjakan LKPD berkaitan merancang kerangka teks prosedur lalu hasilnya dipresentasikan di depan kelas. Setelah merancang menyusun teks prosedur. Peserta didik memilih advencip material : membuat video tentang prosedur. Pendidik dan peserta didik melakukan monitoring untuk melakukan monitoring berkaitan dengan persiapan pembuatan video sesuai dengan undian.

       Guru menggunakan model Project Based Learning (PjBL)  melalui media video karena pertimbangan berikut: Penggunaan model pembelajaran yang inovatif. Dalam hal ini guru dapat mengembangkan model pembelajaran project based learning melalui  media video. Penyampaian materi menggunakan media power point, canva dan media video youtobe berbasis TPACK yang dinilai dapat meningkatkan semangat dan minat  belajar peserta didik. Dengan memberikan materi-materi yang sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik maka diharapkan tercapainya kompetensi belajar yang telah dirancang. 

       Pemilihan dan penggunaan  media yang tepat sesuai karakteristik siswa sangatlah penting. Maka, pendidik memilih menggunakan media video sebagai solusi alternatif untuk mengatasi akar permasalahan mengenai kemampuan rendahnya peserta didik dalam menyusun teks prosedur. Penggunaan media video dengan tema pembuatan makanan dan beberapa kerajinan tangan yang sedang berkembang di masyarakat yang disesuaikan dengan  karakteristik peserta didik SMP Taman Dewasa Karanganyar mampu meningkatkan hasil prestasi pembelajaran dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.Dalam proses ini tentunya peran pendidik dan peserta didik dapat berkolaborasi dengan baik agar mampu meningkatkan prestasi belajar, menumbuh kembangkan semangat dan minat belajar peserta didik serta tercapai tujuan pembelajaran.

       Dengan demikian, penggunaan model project based learning  melalui video membuat pembelajaran menulis teks prosedur menjadi lebih aktif, menyenangkan dan lebih berkesan. Peserta didik dapat mencapai kompetensi pembelajaran secara maksimal.

       Berkaitan dengan hal ini, pendidik memiliki peran dan tanggung jawab sebagai berikut. Pertama, berperan dan berkewajiban untuk menyusun perangkat pembelajaran. Kedua, berperan dan berkewajiban untuk melakukan proses pembelajaran yang kreatif, inovatif, menarik dan  menyenangkan dengan menggunakan model project based learning melalui media video agar (1)   pembelajaran menulis teks prosedur lebih berkesan bagi peserta        didik; (2) keterampilan menulis teks prosedur peserta didik mengalami peningkatan yang signifikan; (3) tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik; (4) nilai peserta didik tuntas melampaui KKM. Ketiga, berperan dan berkewajiban untuk menyampaikan dan menyamakan persepsi kepada pendidik serumpun bahwa  penggunaan model project based learning melalui media video dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi pendidik di kelas berkaitan dengan kemampuan rendahnya peserta didik dalam menulis teks prosedur dengan memperhatikan struktur dan kaidah kebahasaan dengan tepat.

       Peserta didik menyaksikan penayangan video pembelajaran terkait cara menyusun teks prosedur  berdasarkan struktur dan kaidah kebahasaan teks prosedur melalui media video. Setelah siswa melihat tayangan video tersebut, peserta didik disajikan dengan contoh proses pembuatan sesuatu yang berbeda tema yang ditampilkan melalui PPT , lalu menunjuk perwakilan kelompok untuk memilih salah satu video yang sudah ditayangkan. Langkah berikutnya peserta didik secara berkelompok mengerjakan LKPD berkaitan merancang kerangka teks prosedur lalu hasilnya dipresentasikan di depan kelas. Setelah merancang menyusun teks prosedur. Peserta didik memilih advencip material : membuat video tentang prosedur. Pendidik dan peserta didik melakukan monitoring untuk melakukan monitoring berkaitan dengan persiapan pembuatan video sesuai dengan undian.

       Dalam kegiatan observasi, pendidik mengamati dan mencatat perkembangan setiap peserta didik dalam menulis kerangka teks prosedur dan menulis kemudian membuat video. Observasi juga mencakup interaksi antar siswa dalam kelompok.

       Setelah tahap pelaksanaan, pendidik dan peserta didik bersama-sama melakukan refleksi mengenai proses pembelajaran project based learning melalui media video. Peserta didik diberikan kesempatan untuk memberikan masukan dan saran terkait kegiatan pembelajaran. Peserta didik menulis hasil refleksi yang ditulis menggunakan kertas origami yang dibentuk menarik lalu ditempel dipapan “Refleksiku” di kelas.

       Dengan penggunaan model pembelajaran yang inovatif yaitu model project based learning yang disertai dengan penggunaan media video  yang dikemas dengan penyampaian materi berbasis TPACK sangatlah efektif untuk meningkatkan semangat belajar. Terlihat peserta didik lebih antusias ketika belajar, peserta didik juga lebih aktif ketika sedang berdiskusi dalam kelompok  dan pembelajaran terasa menyenangkan. Selain itu, hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan yang signifikan. Peserta didik dapat memperoleh nilai di atas KKM.

       Berikut penjelasan rekapitulasi perubahan sikap yang dialami peserta didik berdasarkan isian hasil lembar observasi pendidik dan jurnal peserta didik yang diberikan kepada 30 peserta didik di kelas tersebut. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut: sebanyak 93% peserta didik mengatakan berkesan dengan pembelajaran yang dilakukan pendidik. Sebanyak 93% peserta didik menjawab pembelajarannya dan menyenangkan karena dapat berkolaborasi dan bekerjasama secara berkelompok. Sebanyak 92% peserta didik merasa tidak memiliki kesulitan dalam menyusun teks prosedur  dengan memerhatikan struktur  dan aspek kebahasaan  menggunakan media video. Sebanyak 90% peserta didik aktif mengikuti diskusi, berkolaborasi, dan saling membantu dalam kelompok. Sebanyak 93% peserta didik aktif memiliki sikap disiplin yang bagus dapat mengumpulkan tugas dengan tepat waktu dan menjalankan semua perintah dengan sungguh-sungguh. Sebanyak 91% peserta didik memiliki sikap tanggung jawab secara maksimal dalam mengerjakan tugas. Sebanyak 90% peserta didik memiliki sikap gotong royong yang baik dengan saling bekerja sama tidak membeda-bedakan teman. Selain itu, pembelajaran yang dilakukan pendidik berdampak positif pada hasil belajar peserta didik. Pembelajaran yang dilakukan pendidik menggunakan model  project based learning melalui video dapat meningkatkan keterampilan menyusun  peserta didik. Peserta didik secara keseluruhan dapat memperoleh nilai di atas KKM.

       Penerapan model pembelajaran model  project based learning melalui video efektif dalam meningkatkan keterampilan menulis teks prosedur dan meningkatkan hasil prestasi belajar siswa. Metode ini memberikan dampak positif dalam proses pembelajaran bahasa dan sastra di SMP. Disarankan bagi pendidik dan pengajar untuk menggunakan metode ini sebagai alternatif dalam meningkatkan keterampilan menulis teks prosedur. Selanjutnya, penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk penelitian lebih lanjut mengenai metode pembelajaran kreatif dan inovatif dalam konteks pendidikan.


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top