MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

Print Friendly and PDF

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

Oleh: Septina Ariyanti, S.Pd

SMP N 1 Japah, Kabupaten Blora Jawa Tengah


Septina Ariyanti, S.Pd


       Peningkatan mutu dan kualitas pendidikan suatu bangsa tidak terlepas dari peran pemerintah, sekolah, keluarga maupun masyarakat. Menurut Muzayyim Arifin (1999:11) bahwa Pendidikan memiliki peran strategis dalam membentuk manusia yang memiliki kepribadian seutuhnya sebagai manusia individual, sosial dan serta hamba Tuhan yang mengabdikan diri kepada-Nya.

       Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran. Salah satu faktor dari dalam diri yang menentukan berhasil tidaknya dalam proses belajar mengajar adalah motivasi belajar. 

       Dalam kegiatan belajar, bagi guru mengetahui motivasi belajar dari siswa sangat diperlukan guna memelihara dan meningkatkan semangat belajar siswa. Sedangkan bagi siswa motivasi belajar dapat menumbuhkan semangat belajar sehingga siswa terdorong untuk melakukan perbuatan belajar (Endang Titik Lestari, 2020:2). 

       Motivasi belajar berhubungan erat dengan motif yaitu dorongan seseorang yang timbul dari dalam maupun luar diri yang akan mempengaruhi keinginan belajar seseorang, dan suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, mengarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. 

       Motivasi belajar ini sangat penting bagi siswa dalam proses kegiatan pembelajaran. Terlebih dalam mempelajari materi pelajaran Matematika. Matematika merupakan ilmu yang memiliki peranan yang besar dalam aspek kehidupan. Oleh sebab itulah matematika sebagai mata pelajaran wajib yang diajarkan di sekolah. Dalam mempelajari matematika siswa dituntut tidak hanya menguasai berhitung akan tetapi harus mampu memahami bahasa matematika. Menurut Miller & Koesling (2009) menjelaskan pemahaman bahasa matematika artinya siswa dapat berkomunikasi secara jelas dalam memahami kosakata, simbol, dan merumuskan suatu argumen. Apabila siswa tidak memahami kosakata atau arti dari pertanyaan atau tugas yang harus diselesaikan, mereka tidak akan dapat menyelesaikan masalah dalam matematika. Berkomunikasi dalam matematika merupakan bagian dari kemampuan literasi matematis yang harus dimiliki siswa dalam mempelajari matematika di abad 21.

       Dalam materi pelajaran matematika terdapat soal cerita. Pengkajian soal dalam bentuk cerita merupakan salah satu usaha menciptakan suatu cerita untuk menerapkan konsep yang sedang dipelajari sesuai dengan pengalaman sehari-hari. Soal cerita melatih para siswa berpikir secara analis, melatih kemampuan menggunakan tanda operasi hitung (penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian).

       Pelajaran matematika masih terkesan sebagai mata pelajaran yang menakutkan dan tidak diminati siswa. Sehingga siswa mengalami kesulitan mempelajari matematika. Terutama dalam mempelajari soal cerita yang disebabkan siswa kurang memahami konsep matematika dan kurang kompeten dalam penyelesaian masalah. Hal inilah yang menjadikan siswa kurang memiliki semangat belajar ketika menyelesaikan soal cerita matematika.

       Setelah melakukan pengamatan dan bertanya tentang kesulitan yang dihadapi siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika. Penulis sebagai guru mata pelajaran matematika memilih salah satu metode pembelajaran yang sesuai dan cocok digunakan untuk mengatasi kesulitan dalam proses pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang digunakan yaitu Problem Based Learning.

       Problem Based Learning sebagai salah satu model pembelajaran berbasis masalah yang  perlu dirancang dalam aktivitas belajar matematika sehingga peserta didik mendapatkan ruang untuk memanfaatkan dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis berpikir kritis (Trygu,2020:7). Sedangkan Devi Wahyu Daniati (2020:6) menerangkan Problem Based Learning adalah suatu pendekatan yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh ilmu pengetahuan. 

       Langkah yang dilakukan oleh penulis menerapkan pembelajaran model Problem Based Learning dalam pembelajaran soal bercerita matematika sebagai berikut: 1) Guru memberikan orientasi tentang permasalahan kepada peserta didik. Guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran dengan jelas, membangun sikap positif terhadap pembelajaran, dan mendeskripsikan sesuatu yang diharapkan untuk dilakukan peserta didik. Tujuan utama pembelajaran yaitu menginvestigasi berbagai masalah penting dan supaya peserta didik mandiri. Dalam hal ini hal yang diinvestigasi materi soal cerita matematika. 2) Guru mengembangkan ketrampilan kolaborasi antar siswa serta membantu siswa menginvestigasi masalah secara bersama-sama. Selain itu guru membantu siswa merencanakan investigasi dan pelaporan. 3) Guru mendampingi siswa dalam melaksanakan penyidikan baik secara mandiri maupun kelompok dengan cara mengumpulkan data dan melakukan percobaan serta mengembangkan hipotesis, menjelaskan dan memberi solusi. 4) Siswa mempresentasikan hasil berupa laporan yang telah dikerjakannya. Laporan akhir berupa situasi permasalahan, tujuan pemecahan masalah, dan alternatif pemecahan masalah yang dapat berupa laporan tertulis. 5) Guru membimbing siswa untuk menganalisis dan mengevaluasi proses berpikir peserta didik dalam melakukan investigasi suatu permasalahan dan kemampuan intelektual yang digunakan. Selama melakukan analisis dan penjelasan pembelajaran siswa akan didorong untuk mengekpresikan idenya secara terbuka dan bebas.

       Dari pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan menggunakan model Problem Based Learning yang melibatkan siswa secara aktif tidak hanya menerima materi pelajaran matematika dari guru semata tetapi siswa berusaha dan menggali dan mengembangkan sendiri menyelesaikan soal cerita matematika. Dengan demikian siswa lebih termotivasi dalam belajar dan mengetahui makna dari materi pelajaran yang dipelajarinya. Sehingga hasil belajar tidak hanya berupa pengetahuan saja melainkan ketrampilan berpikir meningkat. 


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top