PENDEKATAN BEHAVIOR DENGAN TEKNIK SELF MANAGEMENT UNTUK MENGURANGI PERILAKU TERLAMBAT DATANG KE SEKOLAH

Print Friendly and PDF

PENDEKATAN BEHAVIOR DENGAN TEKNIK SELF MANAGEMENT UNTUK MENGURANGI PERILAKU TERLAMBAT DATANG KE SEKOLAH

Oleh: Sri Widati, S.Pd

SMPN 2 Banyudono, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah 


Sri Widati, S.Pd


       Sekolah merupakan salah satu tempat penyelenggaraan pendidikan bagi para pelajar untuk menimba ilmu baik secara akademis  maupun non akademis. Melalui sekolah dapat menciptakan kehidupan manusia yang lebih baik melalui proses pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk menggali potensi yang ada dalam diri manusia, tidak hanya itu saja ada beberapa aspek yang dapat berkembang melalui proses pendidikan yaitu aspek kognitif, aspek psikomotorik dan aspek afektif. Pendidikan diharapkan mampu membentuk peserta didik yang dapat mengembangkan sikap, ketrampilan dan kecerdasan intelektualnya agar menjadi manusia yang terampil, cerdas dan berakhlak mulia. 

       Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal, diharapkan menjadi tempat dimana peserta didik tidak hanya mampu unggul secara akademis tetapi juga mampu membentuk pribadi peserta didik yang berkarakter yaitu bertanggung jawab, mandiri, kreatif, menghargai orang lain, bekerja sama dan disiplin. Banyak sekali peraturan dan tata tertib yang ada di sekolah. Hal tersebut bertujuan sebagai dasar dan pedoman yang mengatur segala hal,agar menjadi pribadi tertib dan tidak menyimpang. Tata tertib sekolah dapat berjalan dengan baik apabila diiringi dengan sikap disiplin peserta didik. Disiplin tentu tidak akan muncul begitu saja pada diri peserta didik tanpa didasari dengan penegakan peraturan yang efektif oleh pihak sekolah secara baik. Seperti yang disampaikan Imron, Kurniawan (2014:136) tentang disiplin yaitu suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dan serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban.

       Salah satu kasus terkait dengan kedisiplinan peserta didik yang terjadi di SMP Negeri 2 Banyudono adalah terlambat datang ke sekolah. Datang terlambat ke sekolah memang bukan termasuk pelanggaran yang sangat berat seperti mencuri atau membunuh, namun jika tidak segera diatasi dan ditindaklanjuti akan berdampak negatif  bagi peserta didik itu sendiri dan sekolah. Dampak negatif bagi sekolah adalah perilaku terlambat datang ke sekolah  akan menjadi budaya yang tidak baik bagi sekolah sedangkan dampak bagi peserta didik yaitu berpengaruh pada prestasi belajar peserta didik karena usaha belajarnya menjadi tidak maksimal. 

        Kasus terlambat datang ke sekolah merupakan perilaku negatif hasil dari kurangnya sikap disiplin peserta didik di sekolah. Hal ini juga sering terjadi di SMP Negeri 2 Banyudono. Jam masuk yang ditetapkan di SMP Negeri 2 Banyudono yaitu jam 06.45, tetapi masih ada saja peserta didik yang memiliki perilaku datang terlambat ke sekolah melewati jam yang telah ditetapkan. Padahal sekolah telah melakukan beberapa usaha untuk mengatasi masalah perilaku terlambat datang ke sekolah misalnya dengan menutup pintu gerbang sekolah setelah kurang lebih 5 menit dari bel dibunyikan, berdiri dan hormat bendera di halaman sekolah, membersihkan lingkungan sekolah, tidak diijinkan masuk ke kelas pada saat jam pertama sedang berlangsung. Namun begitu, masih ada juga peserta didik yang datang terlambat. Ada saja alasan mereka diantaranya bangun kesiangan, masalah transportasi.

       Berdasarkan paparan tersebut, maka peneliti yang juga sebagai guru BK di SMP Negeri 2 Banyudono melakukan penelitian untuk mengurangi perilaku terlambat datang ke sekolah.

        Untuk mengurangi perilaku terlambat datang ke sekolah, dibutuhkan cara atau teknik yang tepat. Salah satunya adalah dengan menggunakan pendekatan behavior. James dan Gilliland (dalam Sundari, 2017) mengatakan pada dasarnya konseling behavioral diarahkan pada tujuan-tujuan memperoleh tingkah laku yang diinginkan.

         Selanjutnya peneliti menggunakan layanan responsif konseling individu dengan menggunakan pendekatan Behavior teknik Self Management. Diharapkan peserta didik mampu menganalisis pikiran irasional pada dirinya yang menyebabkan terlambat datang ke sekolah. Teknik Self Management digunakan untuk mengubah perilaku negatif menjadi perilaku positif. Implementasi teknik Self Management meliputi tahap monitor diri atau observasi diri, tahap evaluasi diri dan tahap pemberian penguatan, penghapusan atau pemberian hukuman.

       Langkah nyata yang dilakukan adalah dengan mengajak konseli melakukan Self Management dengan menyingkirkan perilaku datang terlambat ke sekolah yang selanjutnya digantikan dengan perilaku-perilaku yang sesuai dengan norma-norma yang bersifat positif bagi konseli.

       Keberhasilan dalam layanan konseling individu ini dipengaruhi beberapa faktor yaitu konseli, dimana adanya inisiatif dan motivasi konseli untuk menyelesaikan masalahnya, guru BK yang sudah bersikap simpati dan empati dalam memberikan kepercayaan yang sepenuhnya kepada konseli, kepala sekolah yang sudah menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam layanan konseling individu yang efektif dan guru mapel dan wali kelas yang sudah membangun kerjasama dengan guru BK dalam mengidentifikasi siswa yang memerlukan konseling kepada guru BK. 

        Dengan adanya kegiatan layanan konseling individu yang menggunakan pendekatan Behavior dengan teknik Self Management ini membuat konseli dapat mengatur kegiatan kesehariannya. Konseli dapat membuat jadwal yang dapat ia terapkan dalam kesehariannya. Dari jadwal tersebut, konseli termotivasi untuk bangun lebih awal. Konseli selalu bangun pagi untuk sholat kemudian bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Konseli juga mulai mengurangi bermain hp. Konseli merasa senang dengan perubahan yang ia alami, dari perilaku yang kurang baik menjadi lebih baik dan disiplin. 

       Sedangkan untuk hasil kegiatan konseling individu pada pendekatan Behavior dengan teknik Self Management bahwa pada akhirnya konseli tidak datang terlambat lagi dan semangat untuk datang ke sekolah. Setelah diberikan treatment beberapa hari, perilaku konseli  mulai berubah. Konseli menyadari bahwa perilaku terlambat datang ke sekolah merupakan akhlak yang tidak baik dan tidak disiplin.

       Dari hasil kegiatan layanan yang telah dilakukan memberikan kontribusi penting untuk pengembangan layanan konseling individu di sekolah karena menunjukkan bahwa pendekatan Behavior dan teknik Self Management dapat menjadi metode yang berguna untuk mengubah perilaku negatif menjadi perilaku positif. Dengan belajar dari proses ini, program konseling sekolah dapat terus ditingkatkan untuk memberikan layanan yang lebih baik dan lebih efisien kepada peserta didik.






Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top