MEMBANGUN JIWA WIRAUSAHA KAUM MILENIAL DI ERA DIGITAL BERBASIS KEARIFAN LOKAL

Print Friendly and PDF

MEMBANGUN JIWA WIRAUSAHA KAUM MILENIAL DI ERA DIGITAL BERBASIS KEARIFAN LOKAL

Oleh : Tutik Setyowowati, S.Pd

Guru SMA Negeri 1 Mijen Demak Jawa Tengah

Tutik Setyowowati, S.Pd


       Globalisasi telah membawa perubahan pesat dalam kehidupan manusia. Perubahan ini pun tentunya terjadi dalam berbagai bidang kehidupan. Bidang teknologi dan informasi salah satunya. Tak dipungkiri, kemajuan teknologi saat ini membuat segala informasi yang ada di seluruh penjuru dunia dapat diakses dengan mudah oleh manusia. Bukan hanya itu, beraneka macam kegiatan pun dapat dilakukan melalui piranti digital. Mulai dari bekerja, sekolah, sampai belanja semua dapat tertasi dengan piranti digital.

       Berdasarkan fenomena inilah, penulis selaku guru mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Mijen Demak berusaha membangun jiwa wirausaha peserta didik dengan memanfaatkan peran teknologi informasi melalui pembelajaran projek yang bermuara pada bazar sekolah.

       Di dalam pembelajaran ini, peserta didik dikelompokkan menjadi menjadi beberapa kelompok. Setelah itu, menggunakan gadget atau gawainya, peserta didik diminta untuk mencari referensi makanan atau produk yang tengah digandrungi masyarakat. Peserta didik bersama anggota kelompoknya berdiskusi untuk mendaftar makanan atau produk yang memang sedang tren. Berdasarkan daftar tersebut, peserta didik diminta untuk menentukan satu makanan dan produk yang akan dibuat. Makanan dan produk inilah yang nantinya dibuat dengan menggunakan bahan-bahan yang tersedia di lingkungan sekitar. Setelah semuanya selesai, peserta didik diminta untuk menyiapkan segala perlengkapan yang dibutuhkan untuk membuat produk yang telah direncanakan.

       Sebelum membuat produk, peserta didik diajari cara membuat logo atau brand untuk nama produk mereka dengan memanfaatkan media digital. Bukan hanya itu, mereka juga diminta untuk membuat media pemasaran baik secara manual maupun digital dengan memanfaatkan akun media sosial secara kreatif. Tujuannya, memunculkan ide-ide kreatif peserta didik dalam merancang nama produk yang unik dan tidak pasaran.

       Pada pertemuan selanjutnya, peserta didik langsung praktik membuat makanan dan produk yang telah direncanakan dengan bahan baku yang ada di sekitar. Hal ini secara tidak langsung dapat meningkatkan rasa percaya diri, kerja sama, dan kreativitas peserta didik dalam memanfaatkan benda-benda yang ada di sekitarnya agar berdaya guna. Mereka bisa menggali segenap potensi yang dimiliki, saling bertukar pendapat demi mendapatkan hasil yang terbaik. Setelah makanan dan produk dibuat, karya peserta didik ini bisa langsung dipamerkan di bazar yang telah disediakan oleh pihak sekolah saat class meeting dan tentunya diposting di akun sosial media. Tujuannya, selain melatih jiwa wirausaha hal ini juga dapat meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.

       Pada dasarnya jiwa kreatif dalam berwirausaha setiap peserta didik telah ada. Namun potensi tersebut tidak akan berkembang tanpa dilatih dan digali. Oleh karena itu, pendidikan seyogyanya tidak hanya mengedepankan pencapaian kompetensi semata, namun juga harus diimbangi dengan keterampilan yang dapat memberikan bekal hidup bagi peserta didiknya setelah lulus nanti.


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top