PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SMP

Print Friendly and PDF

PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SMP


Oleh: Fitri Wahyu Widati, S.Pd

SMP Negeri 1 Wonosegoro, Wonosegoro Boyolali Jawa Tengah 


Fitri Wahyu Widati, S.Pd


       Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik, serta merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik mengarungi kehidupan bagi dirinya dan orang lain serta mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain. Selain itu, penguasaan bahasa juga membantu peserta didik mampu mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat, dan bahkan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif untuk mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. 

       Bahasa Inggris sebagai Bahasa Internasional merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulis di dunia global. Berkomunikasi dengan bahasa Inggris adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya. Tujuan mata pelajaran Bahasa Inggris, menurut Hari (2004), adalah mengembangkan kemampuan (kompetensi) berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Kemampuan berkomunikasi tersebut meliputi kecakapan membaca (reading), menyimak (listening), berbicara (speaking), dan menulis (writing), di samping penguasaan unsur-unsur bahasa Inggris yang diperlukan untuk mendukung kemampuan berkomunikasi baik lisan maupun tulisan. Keempat kemampuan inilah yang akan memfasilitasi seseorang menanggapi atau menciptakan wacana dalam kehidupan dan pergaulan masyarakat internasional. Oleh karena itu, mata pelajaran Bahasa Inggris diarahkan untuk mengembangkan kompetensi komunikasi (communicative competence) tersebut agar lulusan mampu berkomunikasi dan berwacana dalam bahasa Inggris pada semua tingkat literasi. 

       Dalam Kurikulum dijelaskan bahwa pembelajaran bahasa Inggris di SMP ditargetkan agar peserta didik dapat mencapai tingkat functional yakni dapat berfungsi dengan baik dalam hidupnya, baik melalui jalan komunikasi lisan maupun tulis untuk menyelesaikan masalah sehari-hari. Dengan demikian, guru perlu dalam proses pembelajaran bahasa Inggris menetapkan tema-tema esensial yang wajib dikuasai siswa pada tingkat functional tersebut. Tema esensial yang wajib dikuasai siswa tersebut hendaknya disusun atau dikembangkan dalam proses pembelajaran berdasarkan kebutuhan siswa agar mampu berkomunikasi sesuai dengan kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Tema esensial tersebut, antara lain, berdasarkan kosa kata yang minimal dipersyaratkan untuk dikuasai siswa dalam lingkungan, dengan tata bahasa atau pola kalimat yang dapat berterima (aceptable) dan sesuai dengan tingkat dan jenjang pendidikan SMP.

      Nana (2002) juga menjelaskan bahwa, kehadiran guru dalam proses pembelajaran masih tetap memegang peranan penting, sebab peranan guru dalam proses pembelajaran belum dapat digantikan oleh mesin, radio, tape-recorder ataupun oleh komputer yang paling modern sekalipun. Dijelaskan juga bahwa masih terlalu banyak unsur-unsur manusiawi dalam setiap interaksi guru, siswa dan materi seperti sikap, sistem nilai, perasaan, motivasi, kebiasaan yang diharapkan merupakan hasil dari proses pembelajaran yang tidak dapat dicapai melalui alat-alat tersebut. Di sinilah kelebihan manusia, dalam hal ini guru, dari alat-alat teknologi, karena semua alat itu berfungsi hanya membantu guru berinteraksi langsung dengan siswa, bukan menggantikan guru secara penuh. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran apa pun guru menjadi bagian yang penting disamping siswa sebagai subjek pembelajaran. Hanya peran mereka yang berbeda, yaitu guru sebagai fasilitator dan siswa sebagai actor pembelajaran.

      Syaiful (2005) lebih lanjut merinci peranan guru dalam proses pembelajaran yaitu dimulai dengan menyusun rencana pembelajaran agar efektif berdasarkan penguasaan guru mengenai prinsip-prinsip pembelajaran, pemilihan dan penggunaan media pembelajaran, penggunaan metode mengajar, serta menggunakan strategi atau pendekatan pembelajaran, disamping menilai hasil-hasil belajar peserta didik. Semua peran guru ini merupakan bagian dari pelaksanaan tugas guru dalam proses pembelajaran. Bagian tersebut terangkum dalam kegiatan guru menyusun perencanaan program pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi pembelajaran, dan meningkatkan perencanaan serta proses pembelajaran.

Melihat beberapa fenomena menarik dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris, antara lain :

1. Belum semua guru membuat rencana pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa, baik rencana program pembelajaran tahunan, rencana program pembelajaran semester, maupun rencana program pembelajaran harian; karena mudahnya memfoto copy bahan tersebut.

2. Guru jarang menggunakan media pembelajaran dalam melaksanakan pembelajaran, padahal media pembelajaran tersedia dengan jumlah dan kualitas yang memadai.

3. Metode pembelajaran digunakan guru masih bersifat konvensional, dan sangat tergantung pada buku teks;

4. Guru jarang mengadakan praktik di laborat, padahal laborat bahasa tersedia dengan fasilitas yang memadai;

5. Guru jarang menjelaskan kepada siswa tentang tujuan dan kemampuan yang harus dicapai siswa dari setiap materi pembelajaran yang disampaikan;

       Dalam pelaksanaan pembelajaran bermacam-macam kiat guru dalam membuka pelajaran khususnya pembelajaran Bahasa Inggris ada guru yang menyuruh peserta didik untuk menyimpulkan pelajaran dan ada pula yang menyuruh membaca ke depan kelas dan sebagainya. Untuk menjadi guru yang profesional haruslah pandai dalam memilih media yang tepat dalam merencanakan pembelajaran Bahasa Inggris.


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top