UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

Print Friendly and PDF

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

Oleh: Ayu Ervina Safitri, SE

SMK Sultan Fattah Demak, Jawa Tengah


Ayu Ervina Safitri, SE


      Mencerdaskan kehidupan bangsa menjadi salah satu tujuan dari Pendidikan Nasional yang tertuang dalam Undang-undang Dasar 1945. Melalui pendidikan akan terbentuk generasi bangsa berkualitas dan mampu mengikuti daya saing bangsa. Untuk mendukung terwujudnya tujuan tersebut membutuhkan peran serta sinergi dari pemerintah, sekolah, keluarga, dan masyarakat. 

      Peran sekolah sebagai lembaga pendidikan menjadi tempat belajar bagi para siswa memperoleh ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang menjadikannya cerdas, terampil dan berkarakter serta berbudaya. 

      Belajar pada hakekatnya merupakan suatu usaha, suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri individu sebagai hasil pengalaman dan hasil interaksinya dengan lingkungannya. Menurut Moh Suardi (2018:11) belajar secara umum dirumuskan sebagai perubahan dalam diri seseorang yang dapat dinyatakan dengan adanya penguasaan pola sambutan yang baru berupa pemahaman, ketrampilan dan sikap sebagai hasil proses pengalaman yang dialami.

      Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang berkesinambungan antara berbagai unsur dan berlangsung seumur hidup yang didorong berbagai aspek seperti motivasi, emosional, sikap dan lainnya serta pada akhirnya menghasilkan sebuah tingkah laku yang diharapkan (Moh Suardi,2018:11).

      Dalam proses belajar dibutuhkan motivasi sebagai dorongan diri untuk tercapainya hasil pembelajaran yang dipelajarinya. Motivasi belajar adalah dorongan psikologi seseorang yang melakukan suatu tindakan untuk mencapai tujuan belajar. Motivasi dapat dikatakan sebagai dorongan psikologi yang merupakan perubahan energi pada diri seseorang untuk tetap bersemangat dan bertahan melakukan sesuatu yang sesuai dengan arahan dan tujuan yang ingin dicapainya secara sadar maupun tidak sadar (Achmad Badaruddin, 2015:14).

      Adanya motivasi belajar pada siswa akan berdampak pada kemudahan memahami materi pelajaran yang diajarkan oleh guru. Selain itu siswa memiliki keinginan belajar sungguh-sungguh sehingga tercapainya hasil belajar yang sudah ditentukan bahkan berprestasi. Hasil belajar sebagai konsekuensi  dari terlaksananya proses belajar dari seseorang. Menurut M. Andi Setiawan (2017:9), hasil belajar memicu konsekuensi yang akan muncul dari hasil belajar yang dilaksanakan, dan dari konsekuensi tersebut akan memicu reaksi terhadap hasil belajar yang telah terjadi. Reaksi tersebut dalam bentuk semakin termotivasi dan yakin ataukah semakin menurut minat belajarnya karena hasilnya tidak sesuai harapan.

      Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh penulis selama proses pembelajaran berlangsung motivasi dan hasil belajar Akuntansi Pajak materi jenis-jenis pajak pada siswa kelas XI SMK Sultan Fatah Demak masih rendah. Hasil belajar tersebut dapat diketahui dari nilai ulangan masih banyak siswa di bawah KKM yang telah ditentukan. Hal ini disebabkan guru masih menggunakan metode mengajar konvensional ceramah, siswa kurang merespon dengan baik materi pelajaran yang disampaikan, mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing seperti berbicara atau ngobrol dengan temannya, sering minta izin ke kamar mandi saat pembelajaran di kelas. Pada saat guru memberi pertanyaan hanya beberapa siswa saja yang menjawab. Siswa yang aktif merupakan siswa yang berada di barisan depan. Sedang siswa di barisan belakang rata-rata pendiam atau pasif. Sehingga interaksi antara guru dan siswa kurang.

      Setelah diketahui penyebab rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa, penulis selaku guru Akuntasi mencari metode pembelajaran yang tepat untuk mengatasi permasalah tersebut yaitu menggunakan metode Student Teams Achievement Division (STAD). 

     Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan salah satu metode atau pendekatan dalam pembelajaran kooperatif yang sederhana dan baik untuk guru yang baru memulai menggunakan pendekatan kooperatif dalam kelas, STAD juga merupakan suatu metode pembelajaran kooperatif yang efektif. Dengan pemilihan metode yang tepat dan menarik bagi siswa seperti halnya pembelajaran kooperatif STAD dapat memaksimalkan proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan pembelajaran kooperatif yang di dalamnya terdapat kelompok kecil peserta didik dengan level kemampuan akademik yang berbeda-beda saling kerjasama untuk menyelesaikan tujuan pembelajaran (Huda:2013).

      Dalam penerapan pembelajaran kooperatif STAD, penulis melakukan tahapan sebagai berikut:  a) persentasi kelas. Materi pelajaran dipresentasikan oleh guru dengan menggunakan metode pembelajaran. Siswa mengikuti presentasi guru dengan seksama sebagai persiapan untuk mengikuti tes berikutnya. b) Kerja kelompok. Kelompok terdiri dari tiga sampai empat orang. Dalam kegiatan kelompok ini para siswa bersama-sama mendiskusikan masalah yang dihadapi membandingkan jawaban atau memperbaiki miskonsepsi. Kelompok bekerja sama dengan sebaik-baiknya dan saling membantu dalam memahami materi pelajaran. c) Tes. Setelah kegiatan presentasi guru dan kegiatan kelompok siswa diberikan tes secara individual. dalam menjawab tes siswa tidak diperkenankan saling membantu. d) Pemeringkatan skor individu. Setiap anggota kelompok diharapkan mencapai skor tes yang tinggi karena skor ini akan memberikan kontribusi terhadap peningkatan skor rata-rata kelompok. e) Penghargaan kelompok. Kelompok yang mencapai rata-rata skor tertinggi diberikan penghargaan. 

       Setelah ditetapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa kelas XI saat pelajaran Akuntasi materi akuntasi pajak terjadi peningkatan motivasi dan hasil belajar. Hal ini ditunjukkan dari nilai hasil ulangan harian mengalami peningkatan di atas KKM yang ditentukan. Begitu pula suasana kelas yang asyik dan menarik, siswa lebih produktif dan kreatif. Selain itu antusiasme siswa dalam pembelajaran terbangun berdampak pada pemahaman siswa mengenai materi pelajaran yang sedang dipelajari serta terjalin kerjasama antar teman dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi melalui diskusi kelompok.


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top