KURIKULUM MERDEKA MEMBERI RUANG KEBEBASAN BELAJAR

Print Friendly and PDF

KURIKULUM MERDEKA MEMBERI RUANG KEBEBASAN BELAJAR

Oleh: Muslikah, S.Pd.

SD Negeri Ngelowetan, Mijen, Demak Jawa Tengah

Muslikah, S.Pd.


       Kurikulum pendidikan di sekolah kembali berubah yang sebelumnya kurikulum prototip, kini muncul edisi baru dengan label kurikulum merdeka sebagaimana disampaikan Mendikbudristek beberapa waktu lalu. Kurikulum merdeka diharapkan dapat memberikan kemerdekaan belajar bagi siswanya, konsep seperti ini bisa jadi akan membuat peserta didik lebih bergairah dalam belajar dan mengembangkan dirinya.

       Kemunculan kurikulum merdeka di tengah-tengah insan pendidikan, menuntut sekolah, dinas pendidikan dan masyarakat untuk berfikir keras akan maksud dari pemberlakuan kurikulum baru ini. Sehingga, menuntut untuk berfikir cermat agar tidak salah kaprah, artinya kurikulum merdeka yang dimaksudkan oleh menteri pendidikan dapat tersusun dengan rapih dan tepat sesuai dengan tujuan yang dimaksud dari kurikulum merdeka ini. Pihak sekolah beserta dinas terkait harus menyusun dengan baik teknis kurikulum merdeka yang akan di sajikan kepada siswa-siswi di sekolahnya.

       Tentunya, kami beranggapan bahwa kemunculan kurikulum baru ini sebagai kelanjutan dari kurikulum-kurikulum yang sebelumnya telah di berlakukan, untuk meningkatkan kualitas dari sistem pendidikan sekolah di negara kita. Sepertinya Menteri Pendidikan, sangat berfikir keras dan terus melangkah untuk memajukan kurikulum di sekolah ibaratnya sedang berlari kencang dengan sekencang-kencangnya untuk meningkatkan kualitas sistem pendidikan di Indonesia. Kami melihat dengan melalui kurikulum merdeka, seolah pendidikan di sekolah-sekolah di tuntut agar maju lebih cepat beberapa tahun kedepan, dan siswa pun diharapkan dapat lebih leluasa dan enjoy dalam menyelesaikan sekolahnya.

       Kemerdekaan belajar, terlihat dari konsep kurikulum merdeka yang akan memberikan peluang lebih luas, lebih leluasa serta tidak berkutat pada sistem pendidikan yang terkesan kaku dan baku. Seolah kemunculannya telah membuyarkan kekakuan dari kurikulum nasional yang ada sebelumnya. Sehingga kurikulum pendidikan bisa lebih fleksibel dan terbuka dengan perkembangan dan kebutuhan global. Setiap kurikulum yang diberlakukan tentunya memiliki keunggulan dan kekurangan, yang mana pada kurikulum merdeka ini di prediksi akan terjadinya ketimpangan di antara siswa. Tentu, bagi siswa yang mampu berfikir lebih cerdas, tepat, akurat dan mampu mengikuti kurikulum merdeka dengan baik, bisa betul-betul lebih cepat sukses dengan sekolahnya. Sedangkan untuk siswa yang kurang cerdas, keberadaan kurikulum merdeka bisa berakibat keterlambatannya dalam menyelesaikan sekolah, terkecuali adanya bimbingan dari guru yang membawahi siswa itu.

       Merdeka Belajar dapat juga menjadi indikator inovasi pembelajaran di era perkembangan teknologi saat ini melalui pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan teknologi dapat melibatkan siswa dengan berbagai jenis rangsangan pembelajaran berbasis aktivitas. Pemanfaatan Teknologi dapat menambah daya tarik penyajian materi, sehingga memacu para siswa dan guru untuk lebih banyak melek media. Menurut (Subramani & Iyappan, 2018) ada beberapa jenis teknologi yang dapat digunakan dalam pembelajaran dan pengajaran inovatif antara lain:

1. Voice Threads; adalah layanan web yang memungkinkan pengguna mengunggah slide PowerPoint, video, foto dll dan menambahkan narasi suara untuk membuat presentasi multimedia.

2. Blogging; adalah postingan publik. Disini siswa dapat diminta untuk mengirim catatan di blog kelas.

3. Social Bookmarking; adalah proses sederhana menyimpan alamat situs web di folder favorit di browser web kita untuk lebih mudah dicari/ditemukan kembali.

4. Siniar atau Podcast; adalah serial rekaman yang diposting secara reguler secara daring. Siniar adalah berbasis teknologi yang mirip dengan kuliah lisan. Keuntungan menggunakan siniar salah satunya adalah fleksibilitasnya untuk pengajaran.

5. Screencast; adalah cara yang efektif untuk berbagi ide dan konten untuk memperoleh umpan balik dari siswa. Screencasts dapat digunakan untuk menggambarkan proses, menjelaskan konsep tertentu, atau menyajikan presentasi PowerPoint dengan narasi dan unsur.

       Dari penjelasan di atas dapat menarik kesimpulan bahwa kehadiran Merdeka Belajar akan menumbuh kembangkan kembali kebebasan guru dan peserta didik yang selama ini terkesan hilang dan terbelenggu oleh kurikulum dan kebijakan yang sentralistik. Merdeka Belajar  juga akan memberikan peluang bagi guru dan peserta didik untuk menggali segala potensi sumber daya manusia (SDM), potensi budaya dan potensi lingkungan yang ada di sekitarnya sehingga menjadi kekuatan pendidikan yang bermuatan lokal.


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top