PANCASILA DALAM PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMATIKA

Print Friendly and PDF

PANCASILA DALAM PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMATIKA

Oleh : Suparlan, S.Pd. 

Guru Mapel PPKn SMP Negeri 3 Bogorejo Satu Atap Blora, Jawa Tengah

Suparlan, S.Pd. 


       Perkembangan teknologi Informatika saat ini begitu pesat. Hal ini dapat dilihat diberbagai sektor menggunakan teknologi informatika untuk mendukung semua pekerjaan menjadi mudah, lancar serta mampu meningkatkan efesiensi dan efektivitas kinerja. Menurut Kasiyanto Kasemin (2015: 7) menyatakan perkembangan teknologi informasi terutama perkembangan teknologi informasi dalam bidang komunikasi sedikitnya ada dua teknologi informasi yang berkembang pesat, pertama telepon seluler atau handphone dan kedua komputer berjaringan internet yaitu komputer yang dapat digunakan untuk menghubungkan seseorang dengan orang lain tanpa ada batasan jarak dan waktu.

       Dampak perkembangan informatika juga merambah di sektor pendidikan. Hal ini bisa dilihat ketika ada pandemi Covid-19 yang melanda berbagai negara termasuk Indonesia telah merubah sistem pembelajaran yang semula tatap muka menjadi sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara online menggunakan perangkat teknologi informasi komputer dan handphone. Walaupun dalam penggunaan media informasi masih awam bagi guru dan siswa mereka dipaksa untuk mempelajari dan menggunakan yang akhirnya mereka mampu menggunakan sebagai media pembelajaran jarak jauh (PJJ).

       Penggunaan media informatika ini juga dialami penulis sebagai guru mata pelajaran PPKn dalam proses pembelajaran secara daring. Semula yang dirasakan ada kesulitan dalam menggunakan platform aplikasi pembelajaran. Tetapi seiring perjalanan waktu dan berlatih mengoperasikan aplikasi pembelajaran akhirnya bisa beradaptasi dengan kondisi pembelajaran jarak jauh.

       Dalam proses pembelajaran seorang guru memiliki tugas yang tidak ringan dalam mengajar maupun membimbing peserta didik agar mereka memahami materi, termotivasi dalam belajar yang akhirnya membawa peningkatan hasil belajar. Menurut Erjati Abas (2017: 32) bahwa tugas dan tanggung jawab seorang guru berhubungan dengan amanatnya sebagai guru yang tidak hanya memiliki pemahaman materi yang akan diajarkan, mampu menyampaikan materi yang akan diajarkan dengan baik, mampu memahami karakteristik peserta didiknya, mampu menjadi motivator bagi kemajuan peserta didiknya, mampu membimbing kesulitan belajar peserta didiknya, sabar dan penuh kasih sayang, membimbing akhlak para peserta didik, selalu berupaya meningkatkan kemampuannya terus menerus, dan mampu menjadikan dirinya sebagai teladan yang baik bagi peserta didiknya.

       Begitu pula penulis sebagai guru PPKn mengajarkan materi Pancasila terus berusaha semaksimal mungkin agar peserta didik memahami Pancasila dan dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Terlebih saat ini dihadapkan pada perkembangan teknologi informatika. 

        Pendidikan Pancasila bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu, cakap dan kreatif dan mandiri dengan sikap dan berperilaku diantaranya memiliki kemampuan untuk mengambil sikap yang bertanggung jawab sesuai dengan hati nuraninya. Memiliki kemampuan untuk mengenali masalah hidup dan kesejahteraan serta cara-cara pemecahannya. Mengenali perubahan-perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Memiliki kemampuan untuk memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa untuk menggalang persatuan Indonesia. Menurut Ishaq (2021: 12) bahwa adanya pendidikan Pancasila dihadapkan warga negara Republik Indonesia mampu memahami, menganalisis, dan menjawab persoalan-persoalan yang dihadapi oleh masyarakat secara berkesinambungan dan konsisten berdasarkan cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia.

       Berpegang pada nilai-nilai dari sila Pancasila peserta didik diharapkan mampu menerapkan dalam kehidupan bermasyarakat yang dihadapkan pada gempuran derasnya arus informasi melalui media internet yang dapat mempengaruhi kehidupan bahkan bisa memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa ketika informasi yang disajian bernuansa negatif atau mengadu domba. Maka itulah, dalam menggunakan mengakses informasi melalui media sosial harus cermat serta menggunakan media informatika dengan sebaik-baiknya.

       Sikap yang sesuai nilai Pancasila yang bisa ditetapkan diantaranya menghindari dan jangan menyebar berita hoaks dengan memilah dan memilih informasi sesuai kebenarannya, membuat jaringan pertemanan semakin erat tali silaturahmi melalui media sosial, memanfaatkan media sosial untuk pengembangan potensi diri dan menghindarkan perpecahan dan konflik, sosialisasi menjaga persatuan dan kesatuan  kepada teman dan warga, menggunakan media sosial sebagai sarana komunikasi untuk membantu korban bencana alam.


Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top