LINK AND MATCH DALAM PROGRAM PEMBELAJARAN TATA BUSANA

Print Friendly and PDF

LINK AND MATCH DALAM PROGRAM PEMBELAJARAN TATA BUSANA

Oleh : Trina Kurnianingsih, S.Pd

SMK Negeri 3 Pati, Pati Jawa Tengah

Trina Kurnianingsih, S.Pd


       Pendidikan Menengah Kejuruan (SMK) adalah pendidikan jenjang menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu. Pendidikan menengah kejuruan mengutamakan penyiapan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional. Sesuai dengan bentuknya, sekolah menengah kejuruan menyelenggarakan program- program pendidikan yang disesuaikan dengan jenis-jenis lapangan kerja (Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990). Program keahlian pada jenjang SMK juga menyesuaikan pada permintaan masyarakat dan pasar. Sehingga peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) ini lebih diorientasikan pada pengalaman belajar peserta didik, dalam rangka menyiapkan peserta didik dan lulusannya untuk memiliki kompetensi sesuai tuntutan dunia kerja dan industri (Du/Di). Oleh karena itu, kebijakan keterkaitan dan kesepadanan (link and match) antara dunia pendidikan dengan dunia kerja perlu dihidupkan kembali. SMK telah memberikan penegasan terhadap perlunya keterkaitan dan kesepadanan yang nyata antara penyelenggaraan pendidikan dengan kebutuhan masyarakat terutama dunia usaha dan industri yang akan menjadi dunia kerja para lulusan.

       Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) saat ini melaksanakan kurikulum 2013 dengan memperhatikan kebutuhan kerja di dunia industri. Konsep link and match selalu menjadi pertimbangan dalam setiap langkah oprasionalnya yang dikembangkan untuk meningkatkan relevansi SMK. Beberapa prinsip yang akan dipakai sebagai strategi dalam kebijakan link and match dapat diintegrasikan dalam semua kegiatan baik saat pembelajaran, kegitan Praktek Kerja Industri (prakerin) dan kegiatan pengembangan keterampilan melalui kegiatan Unit Produksi (UP), teaching factory dan kelas industri. Semakin banyak kegitan yang dapat mengintegrasikan kebijakan link and match ke dalam program pembelajaran dan program kegiatan di SMK, semakin dapat membuat peserta didik memilik banyak wawasan yang banyak dan dapat membuat peserta didik berfikir kritis dan kreatif. SMK dituntut untuk dapat menyiapkan peserta didiknya menjadi tenaga kerja yang sesaui dengan tuntuntan Du/Di dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang siap bekerja tidak hanya keterampilan saja yang dibutuhkan harus diimbangi dengan pengetahuan dan sikap yang baik.

       Sekolah yang berbasis pada industri adalah pendidikan yang menerapkan prinsip-prinsip yang ada di industri kepada peserta didiknya melalui kurikulum. Kurikulum tersebut disusun terintegrasi dengan perkembangan yang terjadi baik di lingkungan sekolah dan di industri menggunakan model dan strategi pembelajaran yang relevan dan program kegiatan diluar kegiatan belajar mengajar yang dapat mengembangkan keterampilan peserta didik. Untuk bisa mengintegrasikan kebijakan link and match pada kegiatan di SMK, maka diperlukan manajemen yang baik.

       Dengan kata lain prinsip-prinsip kerja di industri busana dapat dirasakan langsung oleh peserta didik, pengintegrasian program link and match ini pada kelas industri tidak terlepas dari peran seorang guru dalam menerapkan berbagai model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi nyata di industri. Selain itu peran dari tim Ketua Program Keahlian Tata Busana dalam membuat program kerja untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam mengaplikasikan ilmu tata busana.

       Manajemen pengembangan kompetensi tata busana berbasis link and match merupakan merencanakan pembelajaran dengan menghubungkan dan menyamakan ilmu yang ada di Du/Di ke dalam pembelajaran dilingkungan sekolah, dengan maksud agar kompetensi yang dicapai siswa yang meliputi pengetahuan, keterampilan, sikap, nantinya sesuai dengan yang diinginkan Du/Di. Tujuan dari adanya pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan yaitu mencetak tenaga kerja yang siap menghadapi persaingan menuju level berfikir tinggi dan kritis.

       Kebijakan nasional pendidikan yang termuat dalam Peraturan Mentri Perindustrian No.03/M-IND/PER/1/2017 tentang pedoman pembinaan dan pengembangan Sekolah menegah Kejuruan berbasis kompetensi yang link and match dengan industri. Dalam rangka menggalakkan sekolah kejuruan menciptakan manusia Indonesia yang mempunyai skill (pengetahuan, kemampuan dan keterampilan) dalam menghadapi persaingan pasar kerja internasional. 


1 komentar:


Top