Inilah Pentingnya Refleksi Pembelajaran Bagi Siswa SD Muhammadiyah PK Kottabarat

Print Friendly and PDF

Siswa kelas VI SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta mengikuti kegiatan refleksi pembelajaran bulanan yang digelar secara daring.

Inilah Pentingnya Refleksi Pembelajaran Bagi Siswa SD Muhammadiyah PK Kottabarat

Solo- majalahlarise.com -Sejumlah 85 siswa kelas VI SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta mengikuti kegiatan refleksi pembelajaran bulanan yang digelar secara daring melalui Zoom Meeting, Jumat (3/9/2021).

Koordinator tim guru kelas VI, Agus Supardi, mengungkapkan bahwa tujuan diadakannya refleksi bulanan ini adalah untuk memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat menyampaikan ide dan masukan untuk perbaikan pembelajaran pada bulan sebelumnya. Selain itu juga melatih keberanian siswa untuk menyampaikan kritik dan saran secara terbuka. 

"Melalui kegiatan refleksi ini diharapkan pembelajaran di sekolah semakin berkualitas dan juga melatih siswa untuk berani mengungkapkan kritik dan saran secara langsung," kata Agus.

Agus menambahkan, kegiatan refleksi dilaksanakan dalam bentuk diskusi terpumpun dan dibagi menjadi empat kelompok. Setiap kelompok didampingi oleh satu guru pembimbing akademik (PA) yang mendampingi pelaksanaan refleksi.

Baca juga: Unjuk Kebolehan, Strategi Belajar Daring Tetap Menyenangkan

"Pada awal kegiatan, masing-masing siswa menyampaikan secara lisan kendala yang dialami selama mengikuti pembelajaran, kemudian dilanjutkan dengan memberikan masukan kepada guru pengampu pembelajaran," imbuhnya.

Selain menyampaikan secara lisan kepada pembimbing akademik, sambung Agus, siswa juga diberikan kesempatan untuk menuliskan kendala pembelajaran dan saran kepada guru melalui form. 

"Dari form inilah guru akan melihat masukan semua siswa dan dijadikan data untuk perbaikan pembelajaran," ujar Agus.

Amira Hasna, siswa kelas VI B, mengaku terkadang sinyal internet kurang stabil sehingga ketika pembelajaran suara terputus atau video yang tidak lancar. 

“Interaksi dalam pembelajaran daring kurang begitu nyaman karena terkadang terputus ketika sedang asyik bercanda atau berbagi cerita," ujar Hasna.

Meskipun begitu, Hasna mengungkapkan bahwa model pembelajaran daring menggunakan Zoom Meeting dan dikolaborasikan dengan modul Bahan Belajar Daring (BBD) yang saat ini dilakukan cukup efektif jika dibandingkan dengan awal-awal pandemi.

"Meskipun daring tetap asyik," pungkasnya. (Sofyan)


Baca juga: Mahasiswa KKN Tematik 153 UNTIDAR 2021, Ajak PKK Tarubasan Untuk Memanfaatkan Lahan Sempit Dengan Budidakmber




Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top