Mengembangkan dan Membangkitkan Kembali UMKM “Tahu Bakso” dimasa Pandemi Covid-19

Print Friendly and PDF

Indah Setyowati mengembangkan dan membangkitkan kembali UMKM Tahu Bakso dimasa Pandemi Covid-19. 

Mengembangkan dan Membangkitkan Kembali UMKM “Tahu Bakso” dimasa Pandemi Covid-19

Karanganyar- majalahlarise.com -Indah Setyowati, mahasiswa Program studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Slamet Riyadi Surakarta melaksanakan program kerja KKN-T “MBKM Wujudkan Desa Bangkit” dari kelompok 42 dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Andri Astuti Itasari S.Sos, M.I.kom.

Program KKN-T yaitu mengembangkan dan membangkitkan kembali UMKM Tahu Bakso dimasa Pandemi Covid-19. Dilaksanakan tanggal 16-21 Agustus 2021 bertempatan di Jetis Rt02/Rw05 Desa Tohudan, kecamatan Colomadu, kabupaten Karanganyar.

Dalam keterangan tertulis, Indah Setyowati menyampaikan dipilih program ini karena UMKM Tahu Bakso mengalami penurunan penjualan yang mana sebelum pandemi Covid-19 mampu membuat adonan tahu bakso hingga 30kg/hari, akan tetapi kini semenjak pandemi hanya membuat 15kg/hari. dengan begitu mengakibatkan penurunan pendapatannya.


Baca juga: FKIP Unisri Gelar Webinar Asean Ke-2 Hadirkan Pembicara Philipina, Taiwan dan Malaysia

"Tahu bakso merupakan makanan ringan yang terbuat dari tahu sebagai bahan dasar dengan isian adonan daging. Tahu bakso menjadi salah satu inovasi makanan dari tahu yang menyajikan rasa enak, lezat, dan gurih. Tahu bakso sendiri merupakan makanan yang proses pengolahannya sederhana. Alat yang digunakan hanya perabotan rumah tangga yang sederhana," terangnya.

Lebih lanjut dikatakan, kendala yang dihadapi ini pengemasan yang kurang menarik dan market pemasaran yang kurang luas. Pemasaran merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan. Sebaik apapun kualitas produk yang dihasilkan, jika tidak dapat memasarkan tidak berhasil dalam perusahan. 

"Pemasaran sangat penting menentukan hidup matinya suatu usaha. Teknik penjualan yang dilakukan juga masih sederhana. Pemilik hanya menjual produknya di rumah saja, tanpa menjual melalui sosial media dan atau menitipkan produknya ke outlet/toko," ungkapnya.

Untuk itu, Indah Setyowati merencanakan untuk memberikan pelatihan memasarkan produk dan perubahan pada pengemasan produk yang baik agar usaha tahu bakso ini dapat dikenal masyarakat luas dan berkembang dengan lebih baik lagi. 

"Upaya untuk mengembangkan dan membangkitkan Tahu Bakso, saya membuatkan lebel dengan nama Tahu Bakso “Mantap”. Didalam lebel saya tuliskan “Menerima Pesanan” serta mencantumkan nomer Whatsapp pemilik. Dengan harapan adanya lebel ini mampu dikenal banyak masyarakat luas, dan dengan memberikan program menerima pesanan mampu menaikkan permintaan. Selain membuatkan lebel, saya juga memberikan penerapan pada pengemasan. Tahu bakso tersebut akan dikemas menggunakan plastik kemasan dengan rapi. Lalu tidak lupa untuk menempelkan lebel yang sudah dibuat disetiap kemasan. Karena pengemasan tahu bakso juga kurang menarik. Pemilik biasanya hanya menggunakan kantong plastik biasa," paparnya.

Indah Setyowati berharap membuatkan lebel produk dan perubahan pengemasan produk Tahu Bakso “Mantap” mampu dikenal masyarakat luas, aman, sehat, utuh dan halal. Serta mampu membangkitkan dan menaikkan omset kembali seperti semula atau bahkan mampu mencapai target yang diharapkan. (Sofyan)


Baca juga: Bersiap Hadapi Asesmen Nasional, SD Muh. Palur Kunjungi SD Muh. PK Kottabarat



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top